43.Demam

17 3 0
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca!!

Awas typo bertebaran dimana mana. Harap bijak dalam membaca!!

Malam ini begitu sangat indah ditemani dengan bulan purnama yang bersinar terang , di ikuti angin malam yang mulai dingin tidak bagus untuk kesehatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini begitu sangat indah ditemani dengan bulan purnama yang bersinar terang , di ikuti angin malam yang mulai dingin tidak bagus untuk kesehatan.

Dua insang yang sedang duduk dibalkon kamar mereka menikmati malam yang begitu dingin, sesekali Fatur mengeratkan Pelukanya takut zahra terkena angin malam yang kurang bagus bagi tubuhnya.

Kali ini dia makin khawatir dengan kondisi zahra semakin lama semakin panas suhu tubuh zahra, Fatur sudah berusaha membujuk Zahra agar segera masuk tapi zahra menolak permintaan.

Fatur sudah tak tahan lagi dengan sikap zahra yang keras kepala apalagi suhu badan zahra yang terasa panas dan juga wajahnya yang begitu pucat dengan cepat fatur segera mebopong zahra ke dalam, sempat ada penolakan dari zahra tapi karena tubuh zahra yang lemas di tak bisa menolak lagi fatur.

Fatur mebaringkan zahra di sisi tempat tidur, dia memegang dahi zahra yang sangat panas "Lu deman ra?" tanya fatur khwatir

Zahra hanya menggeleng lemah "Gak.aku baik baik aja!" ucap zahra lemah

"Ra jangan keras kepala gini!. Lu deman gue mau ambil kompres dulu buat lu!"ucap fatur segera pergi ke dapur mengambil kompres ,tapi sebelum itu tanganya dicekal zahra.

"gak kak!, gak usah. Aku baik baik aja!" ucap zahra sedikit tersenyum

"Ra, jangan keras kepala gini!, kali ini lu harus dengerin gue. gak ada penolakan!" ucap Fatur final segera meninggalkan zahra yang terbaring lemas

Fatur segera masuk ke dapur mengambil alat kompresan dan juga obat penurun panas.

Suara yang tercipta di dapur cukup keras membuat mamah melihat ke arah dapur, siapa tau ada maling.tak lupa juga dengan pentungan best ball berada di tanganya jaga jaga.Ia mengendap ngedap ke dapur berusaha agak tak ketahuan.

Fatur masih sibuk dengan handuk kecil yang entah kemana dia tak tau letak letak tempat handuk atau semacam, karena ia dulu jarang masuk ke dapur lebih banyak mengahbiskan waktu diluar bersama temanya.

Fatur mencoba mencari di setiap rak rak yang berada didapur itu dengan teliti.
"Fatur!"ucap mamah membuat fatur terlonjak kaget hingga terbentur atap rak.

"Aw... "ringisnya mengusap kepalanya yang terasa benjol.

"Kamu ngapain di situ?. Mamah pikir kamu maling!" ucap mamahnya membantu fatur berdiri.

"Mamah anak sendiri masa dikatain maling!" kesal fatur

"habisnya kamu malam malam begini ngapain di dapur?" tanya mamah

"Oh iya. Mah punya handuk kecil bersih gak?" tanya fatur

"Buat apa?"kembali tanya mamahnya

"Zahra deman mah fatur mau kompres dia mah!" ucap fatur khawatir

Senja diLangit Spanyol [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang