49.Gelagapa

16 3 0
                                    

Author up cepet nih mau tamatin ceritanya makan stay terus sama ceritanya.




"Maaf"

Mamah yang mendengarnya berteriak histeri begitu juga dengan  zahra air matanya tak bisa di bendung lagi jatuh tanpa permisi  tubuhnya bergetar mendengar ucap dokter.

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin,tapi karena lukanya cukup serius dia mengalami masa keritis. Kami juga membutuhkan lebih banyak transfusi darah karena pasien trus mengalami pendarahan"Tutur dokter tersebut dengan sedikit lemah

Semua orang yang mendengar penuturan dokter tersebut terlihat tegang dan juga sedih, Mamah juga semakin histeris ayah fatur terus berusaha menenagkan istrinya itu.

Tak kecuali zahra yang dari tadi berusaha menguatkan dirinya sediri menangis segukan menekuk lututnya, ia hanya bisa berdoa Fatur bisa segera sadar dari masa keritisnya itu.

"Kenapa lu vin?Nangis?"bisik kiano

Kevin yang sejak tadi tak henti mengeluarkan air matanya dengan segera dia menghapusnya "Bacot loh, so tau banget bego!"Elak kevin berusaha mengucek matanya karena terhalang cairan bening dikornea matanya

"Itu idung lu ingusan!,gak usah bohong deh vin!" ujar kiano memojokan kevin

"Brisik lu!"Kesal kevin berusaha menutupi tangisanya itu.

Sahabat mana yang tak tega melihat sahabat sedang bertaruh nyawa apalagi dia melihat langsung sahabatnya itu bersimpah darah bahkan pakian yang di gunakan kevin pun sekarang sudah penuh dengan noda darah.

Angga tahu kalo kevin sangat mengawatir sahabatnya itu,apalagi kevin paling dekat dengan Fatur, ia bisa merasakan kekhawatiran itu dari mata kevin. Ia hanya bisa menenangkan sahabatnya itu.

"karena stok rumah sakit sedang kosong dengan golongan darah O negatif..."lanjut dokter tersebut dengan nada serius

"Ambil darah saya dok kebetulan darah saya sama dengan anak saya!"Ujar Ayah Fatur memotong ucapan dokter tersebut.

"Kalo begitu bapak bisa ikut dengan saya untuk melakukan tranfusi darah secepatnya. Dan satu lagi kami harus meng gips tangan kananya karena ada keretakan pada tulangnya"Ujar dokter tersebut

"Pah... Anak kita hiks.. Hiks... Hiks..."Teriak histeris mamah fatur, lagi-lagi ayah Fatur hanya bisa menenagkan istrinya itu.

Di saat seperti ini ia harus jadi tameng untuk istrinya walupun ia sangat rapuh dan sedih melihat putranya terkapar di branka rumah sakit dan sedang bertaruh nyawa itu.

"Ya sudah pak,kalo begitu mari ikut saya!"ucap dokter tersebut mempersilakan Ayah Fatur untuk segera melakukan tranfusi darah

Ayah fatur mengaguk melepaskan pelukan istrinya itu, mengguk nyakin pada istrinya mengatakan bahwa akan baik-baik saja.

Waktu menujukan pukul setengah 12 malam tapi mereka belum pulang begitu juga dengan zahra yang masih berdiam di tempat tadi masih menunggu kabar terbaru dari suaminya

Ia lupa menelpon orang tuanya, dengan segera dia menelpon orang tuanya, karena begitu khawatir dengan Fatur sekarang.

"kalian mending pulang aja,ini sudah sangat malam besok kalian sekolah!.Trimakasih sudah membawa anak saya ke rumah sakit"Ucap Mamah Fatur

"Iya gak papa tan, ini udah kewajiban kita sebagai sahabatnya. Kalo begitu kami pulang dulu,Tan!"Ujar Angga mewakili mereka semua menyalimi tante indah satu persatu.

Karena lorong rumah sakit dengan ruangan Fatur di rawat satu arah mau tak mau mereka harus melewati zahra.

"Gawat mereka ke sini!"Ujar zahra mengambil asal majalah yang berada di sebelahnya berpura-pura membaca,tanpa ia sadarai majalah itu terbalik. Membuat salah satu dari mereka bertanya heran pada zahra

Senja diLangit Spanyol [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang