BAB 29

20.1K 2.1K 231
                                    

Masih ada yang nungguin gak sih?? :( maaf bgt ya baru bisa update lagi huhu

Sebelum baca yang belum follow aku, follow dulu yukk

Seperti biasa dilarang komen NEXT, LANJUT, atau UP ya, cintaa ^^

Semoga kalian suka bab inii

HAPPY READING!

"Mas aku laper."

"Ya udah ayo makan." Laki-laki itu segera bangkit dari posisinya yang semula tengah terduduk di atas pasir putih pantai.

"Bisa berdiri?" Sebelah tangannya ia julurkan ke depan wajah sang istri, namun segera ditepis dengan kibasan pelan.

"Bisalah! Perut aku belum buncit-buncit banget ya sampai susah berdiri, Nggak usah menghina terselubung gitu deh."

Laki-laki yang sedari tadi menatap wajah cantik istrinya hanya dapat mendengkus mendengar jawaban barusan. Padahal bukan begitu maksudnya, dia benar-benar hanya berniat menolong tapi bukannya terkesan dengan inisiatifnya, wanita itu malah menyalah artikan jauh sekali niatnya tersebut.

Sepertinya memang benar kata orang, kalau tingkat kesensitifan seorang ibu hamil benar-benar patut diwanti-wanti, sebab hal sekecil apa pun akan berubah menjadi masalah besar jika melibatkan ibu hamil di dalamnya.

Karena tak sabar akhirnya tanpa menunggu istrinya yang tengah mengandung itu selesai membersihkan pasir-pasir putih yang menempel di blouse-nya, pria itu pun beranjak pergi dengan langkah yang menurutnya teramat pelan.

Pada langkahnya yang entah ke berapa, ia tersenyum tipis saat telinganya menangkap suara gerutuan samar sang istri yang sepertinya baru menyadari kalau dia ditinggal.

"Mas kok aku ditinggal sih." Wanita itu berlari kecil guna menyusul langkah kaki sang suami yang sudah meninggalkannya jauh di depan. Setelah berhasil menyusul, dia langsung merangkul lengan suaminya dengan napas yang sedikit tersengal.

Laki-laki itu mengernyit menyadari istrinya habis berlari. "Jangan lari-lari, La."

"Lagian kamu ninggalin aku segala."

"Kamu lama."

"Kebiasaan jelek kamu nih susah banget hilang, dasar nggak sabaran!"

Melihat banyaknya pasangan muda-mudi yang tengah berfoto ria, sang pihak perempuan jadi iri dan ingin seperti itu juga, tapi mau tidak ya suaminya diajak foto? Dia ingin mengabadikan sekali saja momen indah ini dalam sebuah potret gambar, syukur-syukur kalau suaminya mau diajak berfoto berkali-kali.

Saat menoleh sontak bibirnya langsung memberengut masam, karena nyatanya sang suami belum ditanya pendapatnya saja sudah memasang wajah kurang bersahabat seperti itu.

Tapi ia tidak ingin menyerah, apa salahnya mencoba, iya 'kan?

"Sebelum makan kita foto dulu yuk, Mas! Tapi pakai HP kamu ya, punyaku ketinggalan di mobil," ajak wanita tersebut dengan riang, berusaha menutupi rasa gugup karena takut permintaannya ditolak oleh pria di sampingnya.

Mereka berdua adalah Arzanka Shakirin Abirama dan juga Nala Amira, sepasang suami istri yang sudah membina rumah tangga selama tiga tahun lamanya. Saat ini mereka sedang berada di pinggir pantai Gunung Kidul, menikmati suasana sore hari yang sejuk diiringi suara deburan ombak yang saling bersahut-sahutan.

Dikarenakan ini adalah hari kerja, wajar bila tempat ini tak terlalu ramai pengunjung. Hanya ada sekelompok anak muda yang sedang tertawa-tawa sambil bersua foto, dan ada juga beberapa muda-mudi yang sedang bermesraan di sekitar pantai.

Nala with Her Second Chance (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang