Halooo aku dan Nala kembali lagi ke wattpad ^^
Ada yang kangen gak nih? reply pake emot 💜 ini dong kalau kalian seneng aku balik lagi ke wattpad
Bab 31 versi Wattpad berisi 2000 kata, versi KaryaKarsa 2558 kata. Di KaryaKarsa momen NalArza-nya lebih ehem dari yang di sini hihi
Dan di bawah ada author note yang sedikit panjang, tolong dibaca yaa. Terimakasih 🙏💜
Happy Reading!
Untuk yang kesekian kalinya Nala tak bisa berhenti memikirkan mimpinya tiga hari yang lalu, di mana jiwa Nala yang 'asli' mendatanginya dan sekali lagi mengatakan kalimat sederhana yang justru semakin membuatnya bertambah bingung.
Hanya kata 'Berbahagialah' sebenarnya, dan seharusnya kata-kata itu terdengar sederhana sebab semua orang memang ingin berbahagia 'kan?
Tapi kenapa baginya kata itu tidak tepat dan malah salah sasaran?
Bukankah seharusnya yang mengatakan kalimat itu adalah dirinya? Mengingat masa lalu Nala yang rumit sudah sepantasnya perempuan itu merasakan sebuah kebahagiaan dalam hidupnya.
Tapi mengapa justru Nala yang sampai dua kali mengatakan kalimat itu padanya?
Ini semua jelas-jelas terbalik. Bukan ia yang harusnya berbahagia di sini, karena baginya Nala-lah yang paling pantas mendapatkan hal tersebut.
Nala adalah tokoh utama di sini, dia sangat amat pantas mendapatkan ending yang bahagia setelah banyaknya kejadian-kejadian buruk yang menimpanya selama ini.
Seharusnya Nala tidak perlu sampai dua kali mengatakan kalimat 'berbahagialah' padanya.
Karena bagi Savina, dia justru sama sekali tidak pantas merasakan bahagia di saat dirinya sendiri bahkan meminjam tubuh Nala yang malah terlihat menderita di dalam mimpinya.
Sungguh, yang pantas bahagia itu Nala, Nala yang asli. Bukan dirinya. Bukan Savina.
Meski pahit tetapi Savina harus menyadari kalau jiwanya tidak akan selamanya berada di sini, dia tidak mungkin menguasai tubuh Nala terlalu lama karena tubuh aslinya pun membutuhkan jiwanya, ibu dan adiknya masih menunggu dirinya untuk sadar kembali di dunia sana.
Ia tidak boleh egois ... dan harus selalu mengingat bahwa kapan pun itu bisa saja tiba-tiba ia terbangun lagi di dalam tubuh Savina. Walau ia sendiri tidak tahu kapan hal tersebut akan terjadi, tapi bukankah akan lebih baik kalau dirinya mulai bersiap dari sekarang?
Agar semuanya kembali seperti semula ... kembali ke tempatnya masing-masing ....
Agar jiwanya pun bisa terlepas dari rasa bersalah yang terus-menerus menjerat ini.
Karena demi Tuhan, ia sungguh-sungguh tidak ingin terus memendam rasa bersalah kepada jiwa Nala yang asli ini terlalu lama, Savina tidak ingin merasakan bahagia sedangkan lubuk hatinya yang terdalam tahu kalau Nala yang asli justru sedang menahan derita.
Biarlah rasa sakit membayangkan dirinya tidak bisa hidup bersama dengan Arza selamanya ia pendam dan tanggung sendiri, tak akan ia bagi tahu kepada siapa pun rasa sakit ini karena mungkin inilah resiko dari keputusannya yang memilih mencintai seseorang yang memang bukan miliknya sedari awal.
Harusnya ia menyadari hal tersebut sejak awal, bahwa Arzanka Shakirin Abirama adalah milik Nala Amira, bukan Adira Savina. Dengan begitu mungkin ia bisa sedikit sadar diri dan menahan perasaan apa pun yang ia rasakan untuk laki-laki tampan yang menjadi suami Nala tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nala with Her Second Chance (ON GOING)
Romance[Follow dulu sebelum baca] DILARANG KERAS PLAGIAT CERITA INI! "Nala siapa?" Sebelumnya dia adalah Adira Savina, perempuan biasa dengan latar belakang biasa pula. Dia baru merasakan hidup sedikit layak setelah berhasil membangun bisnisnya sendiri. N...