Untuk pertama kalinya Fara merayakan anniversarry bersama sang pacar melalui video call, tepat tiga puluh hari dihitung dari detik pertama menyatakan cinta. Disinilah Fara sedang merayakannya di sebuah kafe mini miliknya yang berada di beranda rumah. Dengan nuansa klasik, menggunakan interior yang sudah ada, sejak rumah ini dibangun. Menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Selain difasilitsi Wifi gratis Fara juga memanjakan mata dengan lukisan dinding seperti ukiran pensil tanpa warna di sebagian sisi dinding. Dan atap bewarna pastel dengan lampu mini yang bergelantungan. Kafe yang baru buka sekitar sebulan yang lalu tepat pada saat Dia menyatakan cintanya kepada Fara yang sedang bahagia.
Kala itu disaat grand opening kafe dengan agenda memotong pita. Fara bersama kedua temannya, membuat acara sederhana pembukaan kafe ini. Saka salah satu teman Fara yang sedang dekat dengannya, memberi sebuah cincin sebagai tanda keseriusan cintanya, hasil dari rekomendasi Ferdi mantan kekasih Fara. Tidak ada permusuhan setelah kata "Putus" yang terucap oleh Fara. Mereka terus berteman setelah setahun menjadi mantan kekasih. Dukungan terus mengalir dari Ferdi sebagai penyemangat ketika Fara dan pacarnya sedang menjalin hubungan jarak jauh. Dengan senang hati membantunya membuka Kafe dan menutupnya kembali setiap hari.
Kebetulan mereka adalah tetanggaan sejak jadi benih. Dari bayi hingga sekarang sudah berumur dua puluh tahun. Sudah mengenal dari baik buruknya kepribadian masing-masing. Ferdi yang ingusan dan Fara yang suka buang upil sembarangan kini berubah menjadi manusia yang sangat bersih.
Ferdi menyiapkan segalanya untuk merayakan Anniversary Fara dan pacarnya yang sedang bertugas di Sulawesi selama dua tahun. Menyiapkan cake bertuliskan "U and I Forever" dan menancapkan satu lilin kecil diatasnya.
Ferdi sangat antusias membantu mantan pertamanya dan belum ada yang kedua dalam hidupnya karena memang belum bisa move on dari Fara.
LDR merupakan hubungan jarak jauh untuk membangun kepercayaan penuh. Tidak mudah melakukannya. Apalagi hubungan mereka masih seumur jagung, masih sangat muda dan sedang hangat hangatnya. Dalam waktu dua jam sekali Fara selalu menanyakan kabarnya yang jauh disana. Ada rasa ragu dibenaknya. Namun semua itu ditelannya bersama rindu yang tertahan.
Fara telah berdandan secantik mungkin dengan tetap natural. Menggunakan hiasan seadanya, dan juga lukisan buatan Ferdi yang di kerjakan dengan sepenuh hati selama tiga hari dan juga Fara telah membeli petasan kertas untuk meriahkannya saat tersambung melalui video call.
Duaar
"Sayang. Selamat Anniv buat kita." kata Fara dengan suara yang manja. Menyodorkan cake di depan layar Hp dan meniupkan lilin dengan tawa riang.
"Enggak terasa ya." jawabnya. Suara itu terdengar kurang menyenangkan.
"Iya sayang. Udah satu bulan saja." sambung Fara dengan girang. Lilin tersebut dihembus dengan sekali tiup dan semburan air liur yang berembun terjatuh diatas cake.
Sayang
Terdengar samar suara wanita dari sana. Ferdi langsung menoleh mendengar panggilan tersebut. Sementara Fara langsung merasakan firasat buruk ketika suara itu mulai menggema ditelinganya.
"Siapa itu?" Sambung Ferdi dengan berbisik.
Fara mengedikkan bahu, tidak tahu dan mulai terlihat sendu.
Panggilan tersebut terputus begitu saja. Fara merasa gundah gulana dengan kecurigaan yang menyelimuti pikirannya. "Dia selingkuh" kata itu yang terus berbisik tanpa tahu kebenarannya. Wajar saja Fara curiga tanpa sebab. Dia memutuskan panggilan mendadak dan tidak bisa dihubungi lagi.
Ferdi mendekati Fara. Duduk di sampingnya, menenangkannya dan berkata, "Semua akan baik baik saja."
Ferdi memotong kue tersebut dan merayakannya berdua dengan Fara. Menyuapkan potongan pertama kepada Fara lalu menepiskan cream yang berlumuran di sudut bibirnya dengan tissue.
"Aku yakin Dia punya alasan." kata Ferdi menenangkannya kembali.
Fara mengangguk cepat dengan tangisan yang akan akan pecah.
Suara notifikasi berbunyi. Fara menyergap Hp-nya dengan cepat. Satu pesan masuk dari Saka yang membuat Fara penasaran.
"Maaf kita putus." Seketika tubuhnya lemas dan tangisnya pecah di hadapan Ferdi.
Huaaa...
Fara menangis seperti anak kecil. Menangis keras melampiaskan kesedihannya. Perayaan Anniversary sekaligus perpisahan tanpa alasan ini membuat Fara sadar betapa sedihnya Ferdi waktu itu diputusin tanpa alasan. Tidak ada rasa bersalah sedikitpun dalam dirinya. Dengan santai menyapanya dengan ramah. Lalu Ferdi membalasnya dengan senyum seperti biasa tanpa dendam.
Rasanya sangat sakit dan kecewa. Semuanya bercampur aduk tidak keruan. Ferdi tetap menemaninya saat seperti ini.
"Maaf." katanya dengan suara tertahan.
"Kenapa? tanya Ferdi
"Karena pernah mutusin kamu." katanya dengan rengekan.
Ferdi memberikan tissue kepada Fara.
"Aku enggak sedih kok. Cuma kecewa aja. Tapi semuanya udah berlalu. Aku terus berusaha untuk bisa beradaptasi dengan kamu seperti sebelum kita pacaran. Sampai sekarang pun aku sedang berusaha untuk tetap menjadi teman yang baik. Meski belum bisa menerima kenyataan bahwa kita cuma teman."
Fara terdiam dan mengambil potongan cake di atas meja. Melahapnya dengan cepat hingga memenuhi mulutnya.
"Kamu kenapa?" tanya Ferdi menghentikan perbuatannya.
"Aku merasa bersalah." katanya dengan suara yang kurang jelas. Tetapi Ferdi paham dengan ucapannya.
"Dengan cara ini?"
Fara kembali terdiam sejenak. Anniversary ini menjadi cambukan keras buat dirinya. Mungkin ini adalah sebuah karma yang harus diterimanya karena telah menyiakan Ferdi yang tulus kepadanya.
Ferdi yang selalu ada buatnya hingga sekarang menemaninya saat patah hati. Ferdi sebagai teman, pacar dan sekarang kembali menjadi teman dan berharap akan merubah status mereka suatu hari nanti.
"Yang bisa kamu lakukan sekarang adalah jalani harimu seperti biasa. Jangan terlalu dipikirkan. Aku percaya kamu pasti bisa. Aku akan bantu kamu." kata Ferdi dengan tulus.
Fara membuang cincin pemberiannya dan membuang cake ke perutnya. Sedangkan Ferdi mengganti lukisan Anniversary menjadi pelangi tanpa warna. Artinya kebahagiaan yang tertunda. Suatu hari nanti ketika Fara bisa melupakan Dia. Pelangi ini akan diberi warna.
***
Esoknya Kafe ini kembali dibuka bersama dengan karyawan lainnya yang siap membantunya memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan seutas senyum menyugukan menu andalan Kafe ini yaitu cake dan teh. Kafe yang berbeda dari tempat lainnya yang menyuguhkan kopi. Berbagai jenis olahan teh bisa dinikmati di Kafe milik Fara.
Ferdi juga berusaha memulihkan luka di hati Fara. Sekaligus mendapatkan hatinya kembali.
Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa beri vote dan tinggalkan komentar ya 😀😉
Semoga kalian suka dengan ceritanya 😁😎
Aku juga mau rekomendasikan cerita yang lainnya: Pernah Berakhir
: Teka Teki Sepatu
Kalian juga boleh follow akun sosmedku juga: Instagram dan Tiktok @Sucimutiara96
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen
General FictionBerbagai kisah dan genre terdapat di cerpen ini. Disajikan secara menarik untuk menarik perhatian pembaca.