CINTAKU {2}

291 168 32
                                    

yang berusaha selalu menemukan hadiah setelahnya.

~ DILANADYA~



Hari minggu. Hari yang ditunggu oleh semua orang. Meluangkan waktu dari lelahnya bekerja selama seminggu.

Hari ini Adya mau mengajak Rakha pergi ke rumah nenek. Mama Adya, Mita.

Rakha bersiap-siap. Mengenakan vest kecil yang sangat cocok di badannya. Membuat anak laki-laki itu semakin tampan.

Adya bersiap. Mengenakan dress cantik, mempersiapkan kebutuhan Rakha di rumah Mamanya. Mereka siap dengan hari ini.

Adya diam mengemudikan mobilnya, dilain sisi Rakha menikmati pemandangan perjalanan menuju Bandung.

Ya. Mereka menuju Bandung, kampung halaman Adya.

Roda berputar menyusuri aspal jalanan. Iringan musik di radio mobil membuat Rakha tertidur.

Adya tersenyum mendapati anaknya sudah lelah mengamati jalanan dan berakhir dengan tertidur di samping kursi kemudi, disampingnya.



***



Tiga jam perjalanan ditempuh, akhirnya mereka tiba di depan sebuah rumah.

Tiga jam perjalanan ditempuh, akhirnya mereka tiba di depan sebuah rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mewah karena rumah ini dulu ditinggali oleh keluarganya. Tidak banyak, hanya keluarga Adya. Yaitu Ayah, Mama, dan Kak Aditya.

Sekarang Aditya sudah memiliki istri. Istri Aditya sangat cantik, namun sayang mereka belum dikaruniai anak.

Mereka membuat perjanjian dengan Adya. Untuk meminta mengambil hak asuh anaknya. Mereka berpikir akan membantu meringankan beban Adya saat itu.

Adya menyetujui karena mungkin ini cara terbaik agar anak-anaknya bisa tetap mempunyai hidup yang layak, waktu itu Adya sangat terpuruk karena bisnis yang dijalankannya sangat sepi job, tapi Aditya dan Aina yang belum dikaruniai anak berinisiatif untuk meringankan beban adiknya

Adya punya anak kembar. Ya, anak kembar. Mengejutkan saat kehamilan itu tidak diinginkan oleh Adya, tapi dia harus tetap tegar dengan ujian, dia menyebutnya ujian padahal untuk mempunyai anak adalah sebuah anugerah dari Tuhan.

Dia ingin mati saja dengan semua yang harus ia terima. Tapi keluarganya bukan keluarga yang tidak punya sopan santun. Mereka semua mendidik keturunannya untuk menjunjung tinggi harga diri.

Adya terpuruk. Sangat terpuruk. Namun pelukan hangat dan rangkulan keluarganya adalah sesuatu yang sangat mengejutkan untuknya.

Pasalnya dia telah menghancurkan harga diri keluarganya.
Mamanya memang marah. Tapi itu semua pasti ada jalan tersendiri dari Tuhan untuk keluarganya.

Aditya dan Aina, istrinya. Mengambil hak asuh Inaka Dafhina. Kembaran Rakha.

Anak Adya kembar identik namun berbeda kelamin. Muka mereka sangat mirip. Namun wajah Rakha mengingatkan Adya terus pada seseorang.

Seorang anak perempuan cantik menghampiri Adya dan Rakha. Dia Inaka. Anak itu diangkat anak oleh Aditya saat umurnya dua tahun, jadi dia mengenali ibu kandungnya.

Anak-anak Adya memiliki hati baik yang dimiliki oleh keluarganya.

Rakha dan Inaka berpelukan, lalu Adya dan Inaka. Mereka berjalan beriringan menuju pintu utama.

Seorang wanita paruhbaya cantik menyanggul rambutnya dari ambang pintu.

" Wahh,, cucu nenek dateng. Kasep pisan !" serunya tersenyum cerah. Berjalan menuju Rakha lalu menggendongnya.

Rakha mengernyit karena daritadi pipinya tidak habis diciumi oleh tante dan neneknya.

Adya dan Inaka duduk berdampingan di ruang keluarga.

Inaka menceritakan pengalaman sekolahnya di Bandung. Tentang Ibu angkatnya yaitu Aina merawatnya dengan sangat baik.

Adya mengangguk sesekali, tersenyum mendengarkan anaknya bercerita dengan lantang. Sesekali mengelus kepala anak perempuan itu.

Mereka asik mengobrol. Sedang dilain sisi Rakha memainkan mainannya dulu yang selalu ditata rapi di rumah neneknya.

Mama Adya sedang sibuk dengan masakannya di dapur.

Seorang wanita cantik keluar dari salah satu kamar di rumah itu.

" Adya. Adikku! " Serunya. Dia Aina. Aina berhambur memeluk Adya, cipika cipiki tentunya.

" Iya kak. Gimana kabar kakak? " Tanya Adya melepas perlahan pelukan kakak iparnya itu.

" Baik Ya. Kamu gimana?, gimana di Jakarta, kamu sehat kan ya?, " Rentetan pertanyaan dari Aina.

" Baik kok kak. Adya sehat dan baik-baik saja. " Jawab Adya dengan senyuman cerah.

Mereka duduk di ruang keluarga. Bercengkrama sambil melempar tawa sesekali.

Rakha dan Inaka bermain di tempat khusus mainan. Keluarga ini sangat mengutamakan kebersihan dan kerapian.

Semua kesal dan lelah Adya di Jakarta seakan menguap saat dia sudah berada di kampung halamannya.

Dia merasa keluarganya adalah rumah terbaik untuk pulang setelah kejamnya dunia yang dilaluinya.


THANK YOU FOR READING ❗❗❗❗

JANGAN LUPA COMEN AND VOTE MAY SETORY YA. HEHE. 🤗🤭

Broke Married | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang