worry behind happiness.
~ DILANADYA ~
HAPPY READING<3
Cemas dan khawatir dia tidak akan berhasil membujuk orangtua Adya, membuat Dilan tidak bisa duduk diam di kursi kemudi, keringat menyucur perlahan, tangannya kian meremas kemudi.
Adya menoleh ke arah Dilan, mendapati bahwa ekspresi cemas di wajah Dilan, membuat tangannya terulur ke paha laki-laki itu. Berniat menenangkan, namun mata Dilan yang menangkapnya, berpikir seolah itu gerakan menggoda.
" Adya. " Ucap Dilan sambil tersenyum. Dia seorang laki-laki biasa yang mempunyai hasrat saat seseorang memberi gerakan menggoda, namun hanya dengan wanita yang kini disampingnya membuat hasrat itu sangat kuat. " Jangan menggodaku. "
Adya yang menerima respon itu bergidik, kenapa laki-laki di depannya ini malah tergoda. Dia hanya mencoba menenangkan.
" Apa sih?! " Buru-buru Adya menyingkirkan tangannya.
Dilan menyunggingkan senyum gemas karena Adya menjadi sangat malu sekarang. Tentu saja, bagaimana tidak, dia hanya ingin menenangkan tapi Dilan adalah laki-laki normal yang mendambakan sentuhan wanitanya. Hanya wanita yang dia cintai, Adya.
***
Menjajaki rumput halaman rumah milik Mamanya, kini terasa berbeda karena dia bersama seseorang.
Tidak seperti biasa, datang membawa anaknya Rakha, namun hari ini dia menggandeng tangan orang lain itu bersama anaknya.
" Papa. " Panggil Rakha mendongak, menatap Dilan.
Dilan menunduk, menampilkan senyuman disertai anggukan kecil. " Iya nak. Kenapa?".
" Ini rumah nenek Akha. " Ucap anak itu polos. Menunjuk pada rumah mewah di depannya.
Hanya senyuman kecil dari Dilan meng-iyakan perkataan anaknya.
" Akha, ikut mama nak. Nanti Papa berdiri di situ" menunjuk sebelah pintu.
Adya menarik tangan kanan Rakha. Sedangkan Dilan berdiri di sisi yang tidak terpampang di depan pintu utama.
Wanita itu mengetuk pintu jati di depannya. Menunggu beberapa detik sampai terdengar seseorang membuka pintu.
" Adya !!" Aina menyerbu Adya dengan pelukan. Terkejut saat menatap seseorang yang juga berdiri di luar bersama adik iparnya itu " Aw!!, Ini siapa Adya? " Tanya Aina mengamati Dilan, yang dibalas senyuman sopan laki-laki itu.
" Mama mana kak? " Adya belum bisa mengindahkan pertanyaan kakaknya.
" Di dalem. Namanya siapa?" Aina dan Adya berjalan beriringan, lemparan pertanyaan dari Aina pada Adya. " Aya, kakak nanya lho."
" Dilan. " Jawab Dilan dari belakang mereka.
Aina menoleh, mengangguk seirama dengan senyuman.
Seorang wanita paruhbaya yang baru saja keluar dari kamarnya, menatap bingung, menautkan alisnya. " Siapa ini nak? "
Adya memeluk mamanya.
" Ini... " Adya bingung.
" Calon suami Adya tante. " Jawab Dilan menggantikan Adya. Benar, karena dia memang akan menikahi perempuan itu.
Mama Adya mengangguk, mengiring anak-anaknya dan Dilan ke ruang tamu miliknya. Memberi arahan pada cucunya Rakha untuk bermain ke dalam kamar Inaka dengan dituntun Aina.
Menyisakan Adya dan Dilan yang sekarang menghadap wanita paruhbaya yang masih terlihat bugar tidak luput usia.
" Jadi? " Ucap Mama Adya.
***
Cut.Wihiuuuu hayooo ngapain?
Apa kabar semua?
Semoga hidup kalian dipenuhi kebahagiaan.Emmm, cinta deh sama kamu yang masih setia sama Adya dan Dilan. Ikuti terus cerita mereka ya.
Rakha daddy. Yang lagi berusaha buat menaklukkan mama mertua.🤭
Si kecil tampan, kesayangan semua.😘
Mama cantiknya Akha, cintanya Dilan, semangat meminta restunya.😄
Semua pict di akhir cerita acak ya gaes, jadi nggak sesuai part. Jika memang ada pict untuk part, maka akan diberi caption. TERIMA KASIH BANYAK UNTUK SELALU SETIA DENGAN DILANADYA.😊😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Broke Married | End
General Fiction[Belum di Revisi] Definisi cinta itu tidak harus memiliki. Faithfullness. Adakalanya yang kamu hendak, tuhan tidak mengijinkannya, mau bagaimanapun engkau dekap erat maka akan terurai dengan sendirinya.