I miss her. This comfort is back.
~ Arabelle Adya ~
HAPPY READING <3
Dilan menarik Adya ke sebuah taman di dekat kantor Tamara. Sebuah taman kecil yang didirikan oleh Tamara sebagai penyegar mata orang yang berlalu lalang.
Setelah dirasa sepi dan menjauhi kerumunan tadi, Dilan berhenti.
Adya langsung menarik tangannya yang di genggam oleh pria itu.
" Apa-apaan sih?!. " Ucap Adya kesal. Dia sudah ingin pergi dan bebas dari Dilan. Tapi pria itu malah menariknya ke tempat seperti ini.
" Kamu. Tidak ingat aku?. " Ucap Dilan.
Ucapan Dilan membuat hati Adya bergemuruh. Bibirnya terbungkam. Dia ingin tetap diam dan segera pergi dari sini.
Apa yang harus kulakukan?. Batin wanita itu.
" Tidak. Kamu adik Tamara kan, ada apa kamu menarikku?, kita sudah menyelesaikan pekerjaan. Jika masih ada yang dibutuhkan, silahkan katakan pada wanita yang bersamaku tadi. " Jelas Adya. Dia tidak ingin membuka sesuatu. Dia ingin cepat pergi dari Dilan.
Pria itu mencoba menghalangi Adya agar tidak pergi. Tapi sepertinya dia telah memberikan luka yang sangat dalam pada wanita itu.
Dilan berlutut. Mendongak, menatap Adya dengan pandangan tulus dan penuh harapan.
" Maafkan aku. " Ucap pria itu.
Adya yang melihat ketulusan di mata pria itu ingin sekali menangis. Ia segera menangkis semuanya, dan berusaha pergi.
Belum sempat beranjak Dilan sudah menarik tubuhnya.
Laki-laki itu berdiri, memeluknya. Mengeratkan dekapannya disana.
Rasa nyaman dan marah bercampur aduk di hati Adya. Ingin membalas pelukan itu namun sakit saat mengingat masa lalunya.
" Lepas!. " Seru Adya memberontak. Mencoba melepaskan pelukan Dilan.
Dilan mempererat pelukannya. Tidak ingin melepas seseorang yang sudah dicarinya selama sepuluh tahun.
Seseorang yang membuat hidupnya berubah.
Seseorang yang ingin sekali dipeluknya lagi seperti saat ini.
Setelah dirasa pemberontakan Adya tidak ada lagi, barulah Dilan melepaskan pelukannya.
Menatap wanita itu dalam. Adya melihat ketulusan dimata laki-laki yang dibencinya ini.
Dia, ayah dari anak-anaknya. Dia adalah seseorang yang berhasil menghancurkan hidup Adya, sekaligus memberi kebahagiaan pada hidup Adya.
Semua masa lalu yang hilang, kini mulai muncul kembali. Bersama dengan pelukan itu. Perasaan Adya semakin tak karuan.
Wanita itu pergi. Dia meninggalkan Dilan yang masih berdiri mematung.
Isak tangis keluar setelah dia berhasil pergi darinya. Sesuatu yang dia benci kini adalah sesuatu yang mulai membuat dirinya merasa nyaman.
Wanita itu menyalakan mesin mobil. Segera pergi dari tempat ini.
Dia ingin pulang, rasanya sangat berat untuk hari ini. Tangisannya belum berhenti.
Ditengah perjalanan tangisannya mulai berhenti.
Hanya sesekali isak mengiringi pernafasannya, sesenggukan seperti anak kecil yang merengek.
Dua jam, Dia tiba di depan rumahnya. Memasuki rumahnya dengan hati-hati.
Memastikan kedua buah hatinya tidak mengetahui bahwa dia menangis.
Berjalan pelan menuju kamarnya. Adya berhasil, Rakha dan Inaka tidak mendengar bahwa dia pulang.
Sepertinya mereka sangat lelap dalam tidurnya.
Wanita itu tidak kuat. Dia tidak bisa menahan air matanya untuk turun.
Sangat sakit untuk mengingat bagaimana masa lalunya itu.
Sangat sakit sampai membuat dadanya sesak dalam isakan tangis tanpa suara.
Tuhan memunculkan kembali, menghadirkan seseorang yang memberi luka dan bahagia pada kehidupannya.
" Apa yang harus kulakukan?. " Gumamnya sambil menangis.
Memegang dadanya sesekali karna sesak. Memelankan suaranya agar tidak membangunkan anak-anaknya.
Seseorang yang selalu berusaha ceria dan kuat adalah orang yang paling memiliki masalah paling berat dalam hidupnya.
Menangis sepanjang malam membuatnya lelah.
Dia harus bangun besok, tanpa meninggalkan jejak bahwa dia menangis.
Segera pergi ke kamar mandi di dalam kamarnya.
Mencuci muka dan sikat gigi adalah ritual malam sehari-hari Adya. Membersihkan wajahnya lagi dengan perlengkapan skincare nya. Wanita itu segera pergi tidur.
Berusaha memendam apa yang dilaluinya hari ini. Semoga besok semuanya menghilang seperti sebelumnya.
Rasa kantuknya mulai datang. Adya berusaha tertidur dan melupakan semuanya. Meskipun susah, dia harus bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broke Married | End
General Fiction[Belum di Revisi] Definisi cinta itu tidak harus memiliki. Faithfullness. Adakalanya yang kamu hendak, tuhan tidak mengijinkannya, mau bagaimanapun engkau dekap erat maka akan terurai dengan sendirinya.