SELESAI? {24}

63 43 14
                                    

all looked beautiful before he knew it.

~ Dilan . R~


Sudah tiga bulan. Clarissa jauh dari kabar tentang laki-laki yang disukainya.

Sudah beberapa kali anak buahnya datang dengan berita kosong yang tak membuahkan hasil tentang Dilan.

" Aaaaaaaahhhh !! " Teriak Claris frustasi.

" Ada apa ini Clarissa?!" Seseorang muncul dari dalam kamarnya dengan alis menaut.

" Dilan nggak ada kabar pa!" Papanya muncul.

" Kenapa tidak kamu datangi saja ke rumahnya. "

" Aku,," Clarissa nampak berpikir. Terakhir kali dia kesana, mood Dilan sedang tidak baik. Mungkinkah ini kesempatannya untuk datang lagi. " Papa pinter juga. Aku mau kesana dulu. " Wanita itu menyambar tas slempangnya dan berlalu keluar meninggalkan Papanya yang tersenyum.


***


Tiga bulan. Dilan dan Adya melangsungkan akad nikah sederhana dan dihadiri oleh keluarga Dilan dan Adya. Hanya mereka yang tahu acara bahagia itu.

Bahkan karyawan Dilan tidak mengetahui bahwa laki-laki itu telah melangsungkan pernikahan.

Dilan dan Adya menetapkan semua perjanjian mereka dengan khidmat dan bahagia di altar pernikahan.

" Mas. " Panggil wanita itu ke arah pria yang sedang sibuk menggeser layar i-pad nya.

" Kenapa sayang? " Matanya menilik dari sudut. Wanita itu memanyunkan bibirnya sedikit. " Kenapa?" Dilan meletakkan barangnya dan beranjak ke arah Adya.

" Kamu kayaknya sibuk banget. " Ucap Adya yang kini sudah mendapatkan pelukan hangat dari belakang.

" Aku kerja kan buat anak kita. " Ucap Dilan menempelkan janggutnya di bahu terbuka istrinya.

Tokk tokk !!

Suara ketukan pintu yang cukup keras. Namun hanya pembantu Dilan yang mendengarnya.

Pembantu Dilan menghampiri mereka di ruang tamu. Matanya menunduk.

" Mas. Diliatin mbok itu lho. " Adya tersenyum ke arah wanita tua itu. Yang juga dibalas senyum ramah oleh mbok Inem.

" Ada apa mbok?"

" Itu.. Anu tuan, mbak Clarissa dateng. "

Adya menatap suaminya. Mereka sudah berumah tangga dan Dilan masih membiarkan wanita itu datang ke rumahnya tanpa diundang.

Hatinya perih karena mengetahui bahwa sebelum dirinya hadir, Dilan sudah bersama dengan wanita itu.

Adya ingin beranjak pergi ke kamarnya, namun lengannya dicekal oleh Dilan. Genggaman erat pria itu menghentikannya.

" Jangan pergi. "

" Selesaikan urusanmu Mas. " Adya menapis tangan Dilan. Melangkah ke kamarnya dengan mata yang sudah penuh oleh genangan bening yang ingin menetes keluar.

Dilan menatap Adya. Lalu beranjak keluar untuk menyelesaikan sesuatu.

Setibanya di ruang tamu. Clarissa langsung menghadiahi Dilan dengan sebuah pelukan satu pihak.

" Kenapa kau kesini?" Dilan mendorong tubuh Clarissa pelan.

" Aku merindukanmu sayang. "

" Diam!"

" Kamu masih marah sama aku?" Ucap wanita itu dengan nada manja.

Dilan duduk. Tidak mengindahkan pertanyaan Clarissa.

Diikuti oleh wanita itu yang mengambil posisi duduk di sampingnya.

" Clarissa. Saya sudah menikah. "

Seketika saja mata wanita itu membulat sempurna. Dia terkejut. Dengan siapa laki-laki di depannya ini menikah. Dan sejak kapan.

" Bohong. "

" Aku tidak berbohong. "

" Bohong !!" Wanita itu meninggikan suaranya, tidak terima.

Dilan hanya menatap datar Clarissa. Dia tidak pernah khawatir tentang hal ini lagi. Dia sudah berjanji untuk mengorbankan segala sesuatu demi istri dan anaknya.

" Dengan siapa?! Wanita penggoda itu hah?!!!".

" Tutup mulutmu Clarissa !! " Dilan berdiri. Darahnya mendidih karena mendengar ucapan wanita itu.

Kemarahan Dilan kali ini tidak digubris oleh Clarissa. Wanita itu juga marah dengan berita pernikahan Dilan.

" Aku tidak akan tinggal diam Dilan. " Clarissa tersenyum licik di hadapan Dilan. Membuat laki-laki itu mencerna dengan baik apa yang dimaksud wanita di depannya.

Dari dalam kamar. Adya mendengar samar-samar teriakan Clarissa yang juga membuat dirinya terkejut.

Apakah Dilan bisa menyelesaikan urusannya dengan wanita itu?. Batin Adya, matanya menatap sekeliling kamar mewah milik suaminya dengan raut cemas.

Broke Married | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang