Pernikahan adalah standar impian setiap pasangan.
~ Arabelle Adya ~
HAPPY READING <3
Sebuah ruangan dengan dekorasi indah berkat kerja keras dari Arabelle Organation. Kini mulai ramai dikunjungi para tamu undangan.
Tamu-tamu dari Tamara Angelin adalah orang-orang kaya dan para pejabat tinggi negeri. Semuanya memakai pakaian dan accessories mewah dari desainer ternama.
Adya yang berdiri di pojokan melihat keindahan yang ada di depannya. Kebahagiaan semua orang saat menghadiri sebuah pernikahan terpampang nyata di hadapannya.
Wanita cantik itu terharu. Dia ingin seperti itu. Menikah dan mengucapkan ijab kabul di depan banyak tamu undangan yang menyaksikan betapa indah dan sakralnya sebuah pernikahan.
" Udah terharunya. Bantuin gue bawa ice dekor di dalem dong. Berat. Nanti si ucup bantuin lu ke dalem. " Ella menyenggol lengan Adya, mengucapkan beberapa kata dan beranjak pergi lagi untuk memastikan pekerjaan lainnya.
Adya beranjak pergi. Memenuhi perintah sahabatnya, karena ini juga pekerjaannya.
Sebuah es batu yang dipahat cantik terpampang indah di depannya.
" Indah. " Satu kata terucap dari bibirnya.
Wanita itu kebingungan bagaimana dia bisa mengangkat es yang lumayan besar itu. Teringat ucapan Ella yang memberitahunya bahwa ucup (salah satu team w.o) akan membantu mengangkatnya.
" Kalo lama, ini bisa mencair. Ini kan mahal. " Gerutu wanita cantik itu sambil menggigiti kukunya. Panik.
" Biar kuangkat. " Ucap seseorang dari balik tubuhnya.
Adya menoleh, wanita itu tidak memperhatikan pergerakannya. Sebuah genangan akibat es membuat dirinya tergelincir.
Dengan sigap seseorang di belakangnya itu langsung memeluk pinggang Adya dengan cepat.
Mata mereka bertemu. Sesuatu yang sudah lama hilang kini mulai muncul kembali. Sesuatu yang besar dan sangat dibenci oleh Adya, mendadak hadir dalam tatapan itu.
Satu menit Dilan harus menahan tubuh Adya yang hampir terjatuh. Satu menit itu pula matanya menatap mata indah itu lagi.
Sesuatu yang hilang dari dirinya.
Adya buru-buru melepaskan pelukan Dilan. Pipinya merona karena kejadian barusan. Hatinya berdesir, namun ada amarah kecil dalam hati itu mengenai Dilan. Seseorang yang mengucapkan kata tadi.
" Terima kasih. " Ucap Adya,
" team saya akan membantu sebentar lagi. Saya tidak butuh bantuan kamu. " Ucapnya lagi. Dia tidak ingin menerima bantuan apapun dari Dilan.
Setelah beberapa menit, jam semakin menunjukkan bahwa acara akan segera dimulai dan itu membuat Adya panik.
Kamu tau. Dilan masih tetap setia menunggu di samping Adya. Dia sudah membayar anak buah yang dimaksud oleh Adya tadi dan segera menghampiri nya di dalam ruangan itu.
Tidak berjalan sesuai rencana awal. Adya menolak dan berusaha menunggu team-nya untuk membantu.
" Emm,, kamu jadi mau bantu saya?. " Ucap Adya pelan. Wanita itu menarik ujung jas yang dikenakan Dilan.
Seperti seorang anak yang sedang meminta sesuatu pada orangtuanya.
Dilan mengukir senyuman pada wajah tampannya saat mendapat perlakuan yang tidak dia duga dari wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broke Married | End
General Fiction[Belum di Revisi] Definisi cinta itu tidak harus memiliki. Faithfullness. Adakalanya yang kamu hendak, tuhan tidak mengijinkannya, mau bagaimanapun engkau dekap erat maka akan terurai dengan sendirinya.