PINDAHAN {25}

56 42 6
                                    

Hujan datang bersama pelangi saat matahari mengijinkannya.

~ DILANADYA ~


Hari yang cerah, menghantarkan hembusan angin yang mengibaskan helaian rambut Adya sejak lima menit yang lalu di tempat ini.

Membiasakan matanya menatap lagi ke sekeliling mansion mewah milik Dilan yang sekarang menjadi tempat tinggalnya dari kemarin sampai nanti.

" Hai kak Adya !! " Panggil seseorang yang baru saja masuk dari pintu utama. Itu Tamara.

Perempuan itu berhambur memeluk erat Adya.

Dia tidak pernah menyangka bahwa jalan takdir kakaknya yang indah berasal juga dari dirinya.

Keluarga besar Dilan sudah menerima dengan baik kehadiran Adya di mansion Dilan.

Beberapa hari salah satu dari mereka berkunjung ke mansion mewah laki-laki itu dengan bahagia menyambut istrinya itu.

Termasuk Tamara yang sangat bahagia karena merasa dirinya yang membawa kebahagiaan itu pada hidup Dilan, kakaknya.

Tamara menghamburkan pelukannya, menangkup kedua tangan Adya, digenggamnya tangan itu sembari raut wajahnya berbinar menatap kedua manik mata milik Adya.

" Kenapa Tamara? " Tanya Adya yang gugup ditatap terus menerus.

" Seneng. " Tamara terkekeh.

" Kenapa? "

" Karena aku punya kakak ipar yang cantik. Baik. Emm, punya ponakan lucu-lucu juga. Bahagia banget deh, kalo bukan karena pakai w.o kakak. Pasti Kak Dilan sedih terus sepanjang hidupnya. " Ucapan Tamara membuat wanita di depannya menunduk malu sembari berkata dalam hati membenarkan itu semua.


***

" Hai sayang. " Ucap Dilan, berjalan menghampiri Adya yang baru saja beranjak dari sofa.  " Rakha kemana? " Memeluk Adya sembari mengedarkan pandangannya.

" Di kamar sama Tamara. " Jelas Adya menguraikan pelukan.

" Tamara kesini? Kenapa? "

" Main kak !! " Seru seseorang, dari arah kamar Rakha. Tamara berjalan menghampiri Dilan.

" Kak. Aku mau ke Amerika sama suamiku. Kalo kakak ijinin dia juga mau nyari rumah disana buat ke depannya. " Rencana tentang Tamara yang memutuskan untuk tinggal di Amerika sudah lama Dilan dengar sejak adiknya itu berpacaran.

" Udah nyiapin semua emang? " Tanya Dilan, tangannya menggapai pinggang Adya.

Adya hanya mendengus, dan kembali fokus mendengarkan kedua orang itu mengobrol.

" Udah. Tinggal nungguin suamiku aja nyelsaiin kerja disini. Mungkin lusa aku kesana. " Terang Tamara.

" Besok aku ke rumah kamu ya? " Adya bertanya. Membuat Dilan menatapnya bingung.

" Mau ngapain? " Tanya Dilan.

Tamara mengangguk. Ikut bertanya hanya dengan gerakan karena pertanyaannya sudah terwakilkan.

" Bantuin dia mas. Kan pasti banyak sih keperluan. Apalagi ini pindahannya nggak sebentar. " Jawab Adya menatap bergilir suami dan adik iparnya itu.

Mereka mengangguk sambil tersenyum. Dilan mengelus pinggang Adya mesra.

Merasa istrinya sudah mulai terbiasa dengan kehidupannya.

Dia masih terlalu takut Adya akan menjadi dingin dan meninggalkannya.

Broke Married | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang