Kebahagiaan yang tiada di sangka sedang memelukku.
~ Arabelle Adya ~
HAPPY READING <3
Dilan dan Adya berencana menghabiskan waktu bersama dengan Rakha hari ini.
Menyempatkan waktu di sela kerja mereka untuk kebahagiaan yang mengejutkan.
Dilan sudah bersiap di dalam mobil yang terparkir setia dua menit yang lalu di depan rumah Adya. Menunggu dua orang kesayangannya keluar dari dalam bangunan minimalis di samping kanan mobilnya.
Empat menit, menunggu di dalam mobil, ujung mata Dilan melirik dua orang sudah berhasil keluar dari dalam rumah itu.
Adya dan Rakha. Adya sudah menceritakan beberapa cerita bahwa dia mempunyai anak kembar, bahwa Inaka sudah menjadi anak asuh dari kakak kandungnya di Bandung.
Membuat Dilan semakin bersemangat untuk hidup bersama wanita cantik itu.
Adya dan Rakha berjalan ke arah mobil Dilan.
Membuka pintu depan dan belakang secara bersamaan. Dan langsung duduk manis di bangku mobil mewah milik Dilan.
Dilan menatap wanitanya sekilas, menoleh ke kursi belakang ke arah Rakha, anaknya.
Sebuah senyuman terbit, lalu kembali fokus ke depan dan segera melakukan mobilnya.
***
" Papa !!. Akha mau es klim Pa!! " Pinta anak itu merajuk pada Dilan.
Tubuh kecilnya memeluk kaki besar Dilan.
Dilan menunduk, merasa gemas dengan gerakan Rakha, namun tangannya yang terulur mengelus kepalanya tiba-tiba di pegang seseorang.
" Jangan. Dia abis sakit pilek. " Ucap Adya yang baru saja memegang lengannya lembut.
Dilan menatap bergantian Adya dan Rakha.
Rakha masih setia memeluk kaki laki-laki yang menjabat sebagai ayahnya itu dengan ekspresi menggemaskan bagi Dilan.
Adya bukan ingin melarang anaknya untuk makan ice cream.
Namun baru satu minggu anaknya itu sembuh dari sakit berkepanjangan yang susah sekali dia cegah.
Dilan membalas menyentuh lengan Adya pelan. Sebuah anggukan disertai senyuman, membuat Adya menghembuskan napas pasrah.
Di sebuah tempat bermain seperti Ancol. Membuat Adya harus bertepuk jidat bila anaknya itu akan meminta sesuatu. Baik itu mainan atau makanan.
Adya tersenyum kecut, membiarkan Rakha dan Dilan berjalan ke arah kedai ice cream yang berada sekitar dua meter dari mereka.
Adya duduk di kursi pinggiran. Menunggu dua orang itu yang sibuk membeli keinginan anaknya.
Wanita cantik itu menerawang. Menatap beberapa keluarga kecil seperti mereka yang tertawa lepas.
Adya ingin segera memiliki kebahagiaan seperti itu. Namun ini semua belum terasa lengkap tanpa sebuah pernikahan. Ikatan itu belum ada.
Mamanya belum tahu bahwa dia kembali dalam hidupnya.
Seseorang yang dia hindari tapi sekarang harus dia gandeng bersama dengan rasa sakit itu. Mengejutkan bukan, namun dia hanya ingin fokus pada kebahagiaan anaknya.
kenapa tidak mencari pengganti saja ?
Bukan keinginan Adya, dan tidak mudah menghapus trauma yang dia ciptakan karena kecerobohannya sendiri.
" Mama !!. Akha bawa es klim buat Mama. " Seru Rakha dari posisinya yang sedang digendong oleh Dilan, kedua tangannya memegang ice cream dengan dua rasa berbeda.
Adya tersenyum. Menatap Dilan dan Rakha yang berjalan menghampirinya.
" Ini buat Mama?. " Tanya Adya. Setibanya mereka berdua di hadapan wanita itu.
" Iya. Kata Papa, nanti biar Mama nggak ngambek. " Ucap anak itu polos.
Dilan tersenyum. Mendapati pipi Adya memerah karena dirinya seperti anak kecil yang sedang di bujuk oleh orangtuanya.
Mereka berjalan beriringan. Menikmati pemandangan yang berada di sekitar tempat itu.
Dengan posisi Dilan dan Adya yang berjalan berdampingan ditengahi oleh anak kecil tampan sambil menyesap ice cream.
***
Cut.Eihhhh eihhhh ketemu lagi disini.
Gimana, gimana?
Semoga kalian masih setia dengan Dilan dan Adya ya.
Terima kasih banyak buat kamu yang selalu setia dengan DILANADYA. Semoga kita bisa ketemu di cerita lainnya juga.Salam hangat dari penulis amatir yang lagi ISOMAN (isolasi mandiri).
Salam cinta dari anak tampannya Dilan Rasendriya.
Mamanya Rakha cantik ya.
Eitthh,, papanya nggak mau ketinggalan juga dong.
TERIMA KASIH SEMUA. TETAP IKUTI PART SELANJUTNYA YA ❗❗❗📢
KAMU SEDANG MEMBACA
Broke Married | End
General Fiction[Belum di Revisi] Definisi cinta itu tidak harus memiliki. Faithfullness. Adakalanya yang kamu hendak, tuhan tidak mengijinkannya, mau bagaimanapun engkau dekap erat maka akan terurai dengan sendirinya.