my wife is you from the past forever.
~ Dilan . R~
Kisah yang bahagia selalu datang bersama dengan luka.
Sedih selalu mengintip di setiap sela hanya untuk menantikan waktunya.
Tulisan demi tulisan mewarnai setiap lembaran kertas di hadapannya.
" Inaka ! Kamu udah selesai belom?! " Seru seseorang.
Gadis itu menutup bukunya. Beranjak berdiri memenuhi seseorang. Matanya tegas seperti seseorang yang semua orang disini sayangi.
Inaka keluar. Mendapati wanita cantik yang kini sudah berumur lima puluh tahun lebih itu menunggunya.
" Ada apa?"
" Ayo makan nak. " Ucap wanita itu kemudian merangkul lengan Inaka.
Mereka berjalan, menuruni anak tangga dan terus sampai berakhir di meja makan. Seseorang duduk disana.
Laki-laki tampan yang sibuk memainkan ipad dengan mengenakan jas formalnya.
" Hai Inaka. Yuk, aku mau kerja. " Ajaknya untuk makan saat menoleh pada Inaka. Dia harus bekerja hari ini, seperti biasa.
Inaka duduk. Menyaksikan kembali suasana yang menurutnya. Sepi.
Mereka segera menikmati makanan yang tersaji.
Siang semakin menyingsing. Tulisan terus berlanjut sesuai alur.
Matanya fokus, tangannya aktif menulis di setiap lembar kertas di depannya.
Dia tidak bisa. Rasanya sakit bila meneruskan semua ini. Tangannya berhenti menulis.
Seseorang tiba-tiba masuk ke kamarnya. " Nggak usah diterusin nak. Cukup, nanti kamu lelah." Ucapnya mengelus punggung Inaka.
Inaka tersenyum. Memeluk wanita itu hangat.
" Kamu sudah dewasa. Kamu harus bahagia nak. " Ucap lagi wanita itu.
Inaka semakin mengeratkan pelukannya. Dia mengerti tentang apa yang dia lakukan saat ini.
Cerita ini harus bisa dia selesaikan segera, cerita ini adalah tujuan utama dia menjadi seorang penulis.
Beberapa ceritanya selalu berhasil menembus banyak minat pembaca dan pembeli. Dan kini sebuah cerita akan dia angkat.
***
Inaka mengambil satu buah apel dari kulkas. Saat membalikkan tubuh, matanya fokus pada satu gambar di dalam frame.
Tampak bahagia senyuman seseorang disana, kesan itu selalu membuat ramai di keluarga ini.
Kini hanya sepi yang ada. Mengiringi kelanjutan hidup di dalam rumah ini.
" Inaka. " Panggil seseorang. Wanita parubhaya itu lagi.
" Iya? " Inaka menoleh.
" Anterin yuk ke supermarket. "
Inaka mengangguk. Gadis itu berjalan ke kamarnya bersama dengan wanita itu ke kamarnya sendiri. Segera Inaka menyambar kunci mobil dan tas selempangnya.
Setelah keluar, benar saja dia sudah mendapati wanita itu menunggunya.
Mereka berjalan ke arah parkiran. Segera Inaka menyalakan mobil dan melaju dengan hati-hati.
Setelah satu jam dua puluh menit akhirnya mereka sampai di salah satu pusat supermarket. Keduanya berjalan santai sampai pada mata Inaka melihat seseorang.
Ia segera menggandeng wanita di sampingnya lebih cepat. Dia tidak ingin wanita itu melihatnya.
" Kenapa Inaka? " Wanita itu kebingungan.
" Nggak kok. Itu, Inaka mau beli cereal. " Ucap Inaka.
Wanita di sampingnya menggelengkan kepala, namun tetap mengikuti langkah cepat gadis itu.
Seseorang yang Inaka lihat. Seseorang yang membuat sepi selalu mencekik keluarganya.
Seseorang yang membuat semua tidak berjalan indah.
Inaka membencinya, namun apalah daya seseorang yang lebih tersakiti disini. Seseorang yang tidak akan dia biarkan merasakan sedikitpun apa itu kesedihan.
Kesedihan, luka itu datang bersama. Kebahagiaan tersingkir detik itu juga. Dia memang tidak menyaksikannya.
Tapi hatinya sangat membenci seseorang yang menjadi alasan dibaliknya.
Dia benci semua hal mengenai luka itu. Dia hanya ingin rasa lama itu menghilang, tapi mengapa Tuhan kembali menemukan dirinya dengan alasan lukanya.
Mengapa Tuhan masih mempertemukan mereka. Dia tidak sanggup harus melihat goresan luka kesedihan itu lagi.
[HALLOOO. TERIMA KASIH KARENA KAMU. HEHE MASIH MENGIKUTI CERITA DILANADYA. SEMOGA KAMU PEMBACA SETIA MEREKA BISA TERUS MENUNGGU YA UNTUK PART SELANJUTNYA SAMPAI TAMAT. MAAFKAN AKU JIKA LAMA MENULIS CERITA INI, KARENA MASIH CARI REFERENSI AGAR TIDAK MONOTON UNTUK SETERUSNYA. BABAY NANUNAKU🥰🥳😊]
KAMU SEDANG MEMBACA
Broke Married | End
General Fiction[Belum di Revisi] Definisi cinta itu tidak harus memiliki. Faithfullness. Adakalanya yang kamu hendak, tuhan tidak mengijinkannya, mau bagaimanapun engkau dekap erat maka akan terurai dengan sendirinya.
