DEKORASI {9}

210 152 15
                                    

Dream weddings cannot be felt long by everyone.

~ DILANADYA ~

HAPPY READING <3

Setelah tiga bulan membahas tentang rencana panjang dari kedua belah pihak untuk pernikahan Tamara.

Akhirnya hari ini mereka sampai pada H-1 acara pernikahan Tamara Angelin dan Algivaro Pranata.

Dua orang besar di negara ini. Pemilik bisnis besar dari negara Indonesia dan berhasil mencakup banyak negara lain sebagai partner kerjasama mereka.

Hari ini Adya dan team kantornya disibukkan dengan pendirian dekorasi pernikahan.

Tamara meminta pernikahannya ini bertema vintage eropa. Tentu saja mewah dan berkelas.

Semua team Arabelle Organation sibuk dengan penataan podium dan peletakan desain cantik pada titik paling dituju banyak mata ini.

Adya memastikan semuanya berjalan dengan baik.

" Minum dulu kali Ay. " Seseorang menyenggol lengan Adya dengan sebuah minuman botol di tangannya. Ella.

Adya tersenyum. Menoleh sebentar, lalu memusatkan kembali fokusnya pada team yang sedang mendekor.

" Bagus ya. Gue pengen deh nikah kayak gini. " Ucap Adya.

Ella menoleh, menatap sahabatnya tanpa mengeluarkan kata-kata sedikitpun. Dia tahu apa yang telah dilalui sahabatnya di masa lalu.

Tidak mau mengingatkan dan menambah beban pikiran sahabatnya. Dia berinisiatif menghiburnya.

Ella menarik tangan Adya menuju atas podium. Mengajak wanita cantik itu ikut mendekor, bergabung dengan team w.o mereka. Untuk meringankan pikirannya yang berpikir entah kemana.

Adya dan Ella menikmati hari ini. Ella berhasil mengalihkan pikiran sahabatnya. Melihat tawa dan senyum pada wajah Adya, membuat hati Ella tenang.

Wanita itu tidak bisa selalu menemani Adya di semua waktunya. Dia hanya akan mengambil peran untuk menghibur sahabatnya itu jika dia ada waktu.

Adya juga tidak pernah menuntut Ella untuk selalu menemaninya di saat terpuruk sekalipun, jika sahabatnya itu tidak punya waktu untuk menemaninya.

Mereka adalah sahabat impian menurutku.

Tidak pernah memendam marah. Jika tidak suka mereka saling bertukar obrolan dan berujung tertawa karena merasa mendapat pelajaran baru dari sudut pandang berbeda.

" Bu Adya. Semuanya sudah selesai bu. Besok tinggal menempatkan katering dan beberapa tambahan untuk dekorasi kecil. " Jelas seorang team w.o Adya yang berjalan menghampirinya.

Adya mengangguk.

" Terima kasih semuanya!. Besok akan kita lanjutkan. Jam sebelas siang semuanya harus sudah ada disini. Yang kebagian dekor besok bisa ke kantor dari jam tujuh ya!. " Seru Adya pada semua team w.o yang sedang berada di aula besar itu.

" BAIK BU !!! " Seru semua karyawan menanggapi ucapan bosnya.

Semua karyawan beranjak pergi setelah menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Besok adalah puncak acara. Semua orang banyak menunggu acara megah dari seorang konglomerat di negara Indonesia ini.

Semua harus tertata dengan rapi dan sesuai keinginan klien.

Adya dan Ella segera mengambil tas cantik mereka dan pergi dengan hati senang karena pekerjaan mereka sedikit lagi selesai.

Setelah keluar dari aula besar di salah satu lantai gedung Tamara.

Seseorang menabrak Adya. Semua mata melihat kejadian itu dan sebagian karyawan wanita berbisik, entah membicarakan apa.

" Aw !!! " Seru wanita cantik yang berhasil menabrak tubuh Adya. Sengaja.

" Ih!! Siapa sih, nggak liat pake mata ya !! " Wanita itu meninggikan suaranya di depan banyak orang.

Semua mata masih tertuju pada suara tinggi milik Clarissa.

Ella yang melihat semua itu tidak terima. Mengambil ancang-ancang jika wanita itu akan melakukan sesuatu pada sahabatnya.

Adya yang merasa dirinya sudah memperhatikan jalan hanya diam dan membisu. Dia ingat bahwa wanita yang menabraknya ini adalah wanita yang bergandengan mesra dengan adik Tamara kemarin.

" Stop ! " Seru suara tegas dari seseorang.

Adya, Ella dan tentu saja Clarissa menoleh pada sumber suara. Melihat Dilan menghampiri mereka dengan tatapan tajam dan dingin.

Dilan Rasendriya. Pria itu menghampiri posisi Clarissa dan Adya. Dia melihat bahwa wanita itu, Adya, tidak berkutik sedikitpun saat dibentak oleh Clarissa.

" Diam. Ikut aku. " Suara tegas Dilan saat sudah berdiri diantara mereka berdua.

Ella menyaksikan kejadian dengan sedikit menganga. Melihat pria itu menarik tangan Clarissa dan berjalan menjauhi dirinya dan Adya.

" Aya-aya wae mak lampir. Cari ribut kok sama kita. " Ella menepuk lengan sahabatnya karena terjatuh ditabrak oleh Clarissa tadi.

Adya lah korban yang jatuh di kejadian tadi. Tapi wanita tadi malah memaki dan membentaknya. Tidak punya akal.

Kemarin saat mereka bertemu saja menebarkan senyuman dengan ramah. Tapi saat beberapa kali bertemu di perusahaan Tamara, membuat sifat aslinya keluar.

Broke Married | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang