WEDDING 2 {11}

206 146 17
                                    

something beautiful came just in time.

~ DILANADYA~

HAPPY READING <3


Acara puncak segera dimulai. Mempelai pria sudah memunculkan penampakannya di atas altar pernikahan. Tepatnya di atas podium.

Semua tamu undangan berdiri untuk menyambut kedatangan mempelai wanita dan iringannya.

Semua mata terlihat bahagia dan penuh penantian.

Begitupun seorang wanita yang sedang berdiri di sisi pojok aula. Melihat bagaimana pekerjaannya berjalan lancar sampai hari H adalah suatu kepuasan tersendiri bagi seorang Wedding Organation.

Seketika pintu utama aula terbuka. Menampilkan seorang wanita cantik dengan gaun indahnya. Diiringi oleh bridesmaid cantik yang setia di belakangnya.

Cantik. Batin Adya saat matanya mengikuti mempelai wanita berjalan anggun menuju altar pernikahan.

Wanita itu menangis. Terharu tentunya. Bahagia yang dirasakan oleh kedua mempelai menular pada setiap tamu yang hadir di aula hari ini.

Megah dan begitu intim. Semuanya merasakan kebahagiaan.

Seseorang menatap Adya dari kejauhan. Mengamati Adya dari kejauhan. Dilan.

Laki-laki itu telah mengamati Adya sejak dia meninggalkannya dan bergabung bersama keluarga besarnya.

Apa dia mengingatku?. Pertanyaan yang sepersekian kali hadir di pikiran Dilan.

Acara pernikahan berlangsung khidmat. Semuanya berjalan sesuai apa yang ditakdirkan Tuhan dan diimpikan oleh kedua mempelai.

Semuanya bertepuk tangan saat acara ijab qabul telah berlangsung. Semuanya merasa bahagia.

Ella menghampiri Adya. Menyenggol wanita itu sambil tersenyum.

" Syukurlah, semuanya berjalan dengan lancar. Abis ini kita nggak susah-susah lagi ketemu mak lampir. " Ucap Ella, matanya menatap deretan tamu yang menyalami kedua mempelai.

Adya merasa lega. Bahwa pekerjaannya kalo ini sangat memuaskan. Semuanya berjalan sesuai rencana panjang yang dia kerjakan bersama team karyawannya.

Dilan menghampiri Adya dan Ella. Berjalan dengan gagah, wajah tampannya selalu menjadi pusat perhatian banyak mata yang dilaluinya.

" Eh. Itu si Dilan kenapa suka nyamperin elu sih. Suka kali sama elu. " Celetuk Ella pada sahabatnya.

Adya menyenggol sahabatnya itu. Kesal. Dia tidak suka jika seseorang menyebut tentang Dilan.

" Terima kasih. " Ucap Dilan saat sampai di hadapan dua wanita itu.

" Iya ganteng. " Ucap Ella sambil menampilkan deretan giginya.

Sedangkan, Adya. Wanita itu hanya menampilkan senyum sebentar dan kembali mengedarkan pandangannya ke arah lain.

Dia tidak ingin melihat wajah Dilan. Jika bukan karena terpaksa dan buru-buru, dia tidak akan meminta bantuannya untuk mengangkat balok es tadi.

Semuanya menikmati katering yang tersedia di pesta pernikahan. Berlangsung meriah dan indah.

Adya merasa bahwa tugasnya sudah hampir selesai. Dia ingin pulang. Pekerjaannya akan diteruskan oleh sahabatnya itu sampai selesai.

" Lu kok nggak ngajak si Rakha sama Inaka kesini sih Ay?. " Tanya Ella penasaran. Karena sahabatnya itu sering mengajak anak-anaknya untuk melihat sebuah pesta.

Kadang jasa perusahaan milik Adya akan digunakan untuk acara ulang tahun mewah anak-anak orang kaya negeri. Itupun karena usulan sahabatnya, Ella.

Ella memang suka berbisnis sejak mereka duduk di bangku perkuliahan.

" Enggak dulu El. Rakha lagi ngabisin waktunya sama Inaka di Jakarta. " Jelas wanita itu, menjawab pertanyaan sahabatnya.

Adya tidak ingin anaknya menemui seseorang. Dia tidak mau.

Dilan yang mengamati Adya penasaran siapa yang dimaksud oleh kedua wanita itu.

Rakha?. Inaka?. Siapa mereka?. Batin Dilan. Ketiga orang itu berdiri menatap panggung.

Adya beranjak meninggalkan mereka berdua. Dia tidak ingin lama-lama berada di dekat laki-laki itu.

Tidak diam disitu, Dilan yang melihat dari pucuk matanya. Ikut beranjak pergi mengikuti wanita itu berjalan.

Ella yang sudah merasa bahwa laki-laki itu memang menyukai sahabatnya, membiarkan laki-laki itu mengikuti Adya keluar dari aula.

Dia tetap berdiri di posisinya tanpa mengikuti mereka.

Dia tidak bisa menghalangi perasaan seseorang kan.

Dilan mempercepat ritmenya berjalan, berusaha menyusul Adya.

Pria itu menarik tangan Adya. Setelah berhasil berada tepat di belakangnya.

" Tunggu " ucapnya.

Adya menoleh. Terkejut, mendapati ternyata dari tadi Dilan mengikutinya keluar dari aula.

Semua pasang mata yang berada di luar aula melihat dua orang itu. Merasa iri dan penasaran apa yang terjadi di antara mereka.

Dilan menarik tangan Adya. Mengajak wanita itu menjauhi pasang mata yang sibuk membisikkan sesuatu sambil melihat mereka.








**🎬🎬🎬

JANGAN LUPA BACA CERITA LAINNYA DI AKUN INI YA. DIJAMIN SERU DAN BIKIN KEPO..

SEMANGAT TERUS PARA SESAMA AUTHOR DAN READER. DOA BAIK UNTUK KALIAN SEMUA ❗❗❗❗❗

TERIMA KASIH SEMUANYA. ❗❗❗

Broke Married | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang