..
.
Saat ini jam menunjukkan pukul 4 setibanya aku di apartemen Apsa. Sebenarnya dia telah memintaku untuk tetap tinggal di apartemennya karena dia tak mau bermalam dirumahku. Entah apa yang dia fikirkan saat itu, apa dia takut kugagahi sampai sulit berjalan atau dia berfikir rumah yang kumaksud kutinggali bersama orang tuaku sehingga dia ragu? Hm. Aku tak tau yang jelas apalah arti sebuah argumen yang keluar dari mulutnya. Itu semua tak akan mengubah keputusanku terhadapnya, malah sebaliknya.
Keinginanku untuk menerjangnya di apartemen hilang seketika karena apartemennya sudah sangat rapi. Apartemennya jauh lebih rapi dan bersih daripada sebelumnya, saat aku bermalam disana. Apsa bilang dia membersihkannya lebih baik karena hendak ia tinggal selama 2 minggu. Jika tidak dia bersihkan, pasti saat dia kembali debu akan memenuhi semua tempat. Fikirannya itu membuatku berfikir untuk bergegas menyiapkan pakaian yang akan dia pakai malam ini di rumahku. Karena dia tau tak bisa menolak lagi, maka Apsa langsung menyiapkan barang pribadinya untuk 1 malam dan diletakkannya di salah satu kopernya. Apsa membawa 2 koper besar dan 1 tas tenteng berisi cemilan di pesawat katanya.
"Apa kau akan mandi disini atau di rumahku?", tanyaku setelah dia keluar dari kamarnya.
"Em, mungkin lebih baik disini saja. Lagi pula aku hanya memasukkan 1 set baju untuk aku kenakan dirumahmu", jawabnya.
"Kalau begitu segeralah mandi, aku akan menunggu disini"
"Kau mau minum?", tanyanya yang kujawab dengan gelengan.
Apsa akhirnya kembali berjalan memasuki kamarnya. Beberapa lama Apsa mandi meninggalkan aku yang sedang mengurus pekerjaan kantorku secara online. Hening..tak ada suara apapun membuatku tersenyum. Berarti saat malam itu desahan kita berdua tak akan mengganggu orang lain karena kamarnya kedap suara. Lamunanku buyar ketika Apsa keluar dari kamarnya untuk menjemur handuk. Wajah natural Asia membuatku tertarik ingin berjalan ke arahnya dan mengecup bibir merahnya. Ah, aku tak tahan lagi. Tapi aku tak mau untuk memberantaki apartemen yang sudah ditata rapi ini. Sial.
Setengah jam berlalu, tanpa riasan Apsa keluar dengan dress baru dan coat yang ia kenakan tadi. Apsa hanya memoles sedikit bibirnya dan menebalkan alisnya. Akupun membantunya menarik ke 2 koper besarnya, dia hanya menenteng tas cemilan dan tas selempang kecilnya. Ingat dengan Churros? Dia meninggalkan Churrosnya di mobil karna tak mau aku memakannya saat dia sedang bersiap. Cih! Padahal siapa juga yang mau memakan Churros itu. Apa dia belum kenyang setelah menghabiskan banyak makanan.
Tak berapa lama, Apsa dan aku telah tiba di mini istanaku. Tampak mukanya agak terkejut dan terpesona melihat istana kecilku. Dia menoleh ke arahku mengatakan rumahku bagus seperti istana di Disn*y. Aku sedikit tertawa kecil karena itu. Kuhentikan mobilku di depan tangga teras rumahku dan meminta salah satu penjaga mengambil koper yang ada di dalam mobil untuk di letakkan di depan kamarku.
Sedangkan Apsa, setelah memperkenalkannya dengan pekerjaku..aku membawanya untuk berkeliling menunjukkan berbagai tempat di istana kecilku. Apsa terlihat sangat antusias dengan itu, sampai kita kembali duduk di ruang keluarga. Apsa ingin memakan Churros yang dia beli, akupun juga sudah lelah berkeliling sehingga memutuskan untuk mandi agar kembali segar. Kutinggalkan Apsa dengan Churrosnya dan teh hangat yang dimintanya pada salah satu pekerjaku.
Selesai mandi, aku mendapati Apsa sedang tertawa bersama pekerjaku di ruang keluarga. Aku memang tak pernah membatasi pekerjaku untuk melakukan apapun di rumahku. Toh aku tinggal sendirian, dengan adanya mereka di rumahku membuat aku merasa tak kesepian. Sehingga saat aku datang, 2 pekerja wanita paruh baya itu tak merasa terganggu. Masih melanjutkan obrolan mereka. Aku duduk disamping Apsa dan langsung bergelayut memeluknya. Kopernya juga sudah kutarik masuk ke kamarku. Jadi nanti dia bisa langsung beristirahat di kamarku saat dia lelah dengan obrolan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Tuhan Pertemukan
Short Story18+++ 21++++++++++++++ (Mohon jika belum berumur 18+ jangan baca yang bertanda 🔞) Dipertemukan kembali setelah beberapa tahun putus komunikasi di acara reuni seangkatan SMA membuat hati Apsa/Auris bergetar. Kenangan pahit-manis saat bersama dengan...