BUAT KALIAN SEMUA PEMBACA CERITA BUNA INI MOHON KESEDIAANNYA BUAT VOTE BUNA, CARANYA
KLIK SIMBOL BINTANG PER BABNYA
.
DAN JANGAN LUPA
.
TINGGALKAN KOMEN JUGA BIAR BUNA BISA BERSUA-SAPA KE KALIAN SEMUA!
.
ANYWAY! BUAT KALIAN YANG MAU NGIKUTIN KESEHARIAN BUNA BISA BANGET FOLLOW SOSIAL MEDIA BUNA
KALIAN BISA CEK NAMA AKUN BUNA DI BIO AKUN WATTPAD BUNA
OIYA! JANGAN LUPA FOLLOW WATTPAD BUNA JUGA YA BIAR TAU BUNA UPDATE APA AJA HEHE, TERIMAKASIHBYE SEMWA!
.
.
.
"Aku akan menikahimu", kata Steve tiba-tiba tanpa mengalihkan pandangannya dari mata Apsa.
"Aku minta maaf, aku mengaku salah.. tolong maafkan semua hal yang telah kulakukan padamu", katanya.
"Kau tau, terkadang ego bisa menguasaimu hingga kamu tak mampu lagi melihat benar atau salah. Sialnya, hal itu terus menerus berlaku padaku hingga merugikanmu. Maafkan aku", lanjutnya.
"..."
"Aku meminta dengan tulus.. ah tidak, aku memaksamu dengan tulus karna itu memang anakku. Aku mengatakan kepadamu hanya untuk formalitas saja. Dan..secepatnya, tidak! Besok aku akan ikut denganmu pulang ke Indonesia dan kita akan langsung menikah setelah orang tuamu merestui kita", katanya tanpa ada rasa sungkan atau malu.
"..."
"Karna kau diam berarti kuanggap iya dan toh kamu tak bisa menolak"
"..."
"Hey cukup, jangan dian terus!"
"..."
"Ck! Jangan memulai suatu masalah baru Apsa. Katakanlah sesuatu", kata Steve mulai kesal.
"..."
"Kau! Kau..sedang mengujiku?!", Steve mulai membentak.
"..."
Steve akhirnya bangkit duduk mengacak rambutnya lalu menghadap ke arah Apsa.
"Harusnya -.."
"Harusnya aku bersyukur, kamu masih mau bertanggung jawab menikahiku dan mengakui bahwa ini anakmu. Begitu kan yang mau kamu bilang padaku? Heh (smirk). Kau tau? Kamu tidak lebih baik dari segunung sampah di bumi. Bahkan setelah anggapanmu, ucapanmu, tuduhanmu kamu masih bisa mengatakan bahwa kau mau menikahiku? Kau sangat lucu Steve. Apa kau tak bisa berjalan ke arah cermin disana?", ucap Apsa memotong perkataan Steve lalu menunjuk ke arah cermin besar dengan tangannya yang dialiri infus.
"Setidaknya sisakan waktu beberapa menit setiap hari untukmu dapat bercermin Steve. Agar kau tau seperti apa dirimu dan sehina apa kamu! Kau tau? Bahkan sedikitpun kau tak layak menganggap bahwa ini adalah anakmu! Asal kau tau, ini anakku! Hanya anakku! Pria tua sepertimu seharusnya lebih bisa mengontrol emosi, melihat dengan jelas, berfikir dengan fikiran yang jernih! Bagaimana kamu bisa dikatakan dokter jika bahkan mengatur emosimu saja kau tak mampu! Sialnya aku yang tak salah apa-apa terkena imbas dari emosi sialanmu! Brengsek! Marilah jika tak bisa mengatur emosimu setanmu itu brengsek! Kau fikir hanya kamu yang tinggal di dunia ini?! Kau fikir hanya kamu yang mau hidup dengan tenang di dunia ini! DASAR DOKTER BODOH SIALAN!", ucap Apsa memaki masih tapi masih bisa menuangkan petuah hidup di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Tuhan Pertemukan
Historia Corta18+++ 21++++++++++++++ (Mohon jika belum berumur 18+ jangan baca yang bertanda 🔞) Dipertemukan kembali setelah beberapa tahun putus komunikasi di acara reuni seangkatan SMA membuat hati Apsa/Auris bergetar. Kenangan pahit-manis saat bersama dengan...