GAES GAES
SETUJU NGGA SIH SEBELUM PUASA UDAH SELESAI
KURANG BAIK KAN YA PAS PUASA BACAIN GINIAN
NGGA MAU TAMBAH DOSA JUGA GW
.
.
.
OKE NOTED YA GAES
STEVE POV
"Udah lama pacaran sama Auris?", tanya Felix ditengah obrolan para lelaki.
"Auris?", bingungku sedari tadi.
"Tunangan lo", celetuk Rigel.
"Ah, Apsa. Aku memanggilnya Apsa, Apsauris right?", akhirnya kebingunganku terjawab.
"Panggilan sayang he?", goda Barra sambil menaik-turunkan alis.
Waktu gue mau jawab Barra... Felix kembali bertanya,
"Jadi, sejak kapan kenal Auris?", tanya Felix lagi."Cukup lama sampai akhirnya kita mutusin buat tunangan. Bahkan rencananya kita akan menikah bulan depan", jawabku memang sengaja memancing Felix. Entah mengapa gue ngrasa Felix terlalu ingin tau atau ikut campur dan itu jadi buat gue kesel sama dia.
"Secepat itu?", tanya Roger tiba-tiba.
"Yaa, setelah banyak melewati lika-liku. Kita sama-sama tau banyak memiliki kekurangan tapi itu yang buat gue jadi makin pengen milikin Apsa cepet-cepet. Jadi yaudah, gue pinang dia dan kita rencana nikah bulan depan. Walaupun memang gue belum ketemu sama ortu Apsa, baru besok pagi kita berdua balik ke rumah Apsa dan mau minta restu ke ortu Apsa", jelasku ke Felix. Muka Felix mulai berubah tegang.
"Jadi, lo mau tinggal dimana kalok stay di Indo ikut sama Auris begini? Mau gabung ke rumah gue aja?", tawar Conand.
"Thanks bro tapi gue udah beli rumah kemaren, waktu rencana mau stay disini. Jadi kapan-kapan main ya kerumah gue, gue open house tiap hari kok. Bar, lo sering-sering deh ke rumah gue. Deket rumah Apsa juga kok", jawabku.
"Wait-wait deket rumah Apsa emang dimana?", tanya Rigel.
"Gue lupa nama jalannya tapi itu di kompleks apa yaa Heaven Recident kalau ngga salah", jawabku sambil mengingat-ingat ucapan dari Garvil tangan kanan gue.
"Iya bener Heaven deket komplek rumah Apsa", kata Barra dan Roger bersamaan.
Gue agak sedikit aneh sedari tadi sama si Roger. Tapi gue bodo amat sih sama si Roger itu. Gantengan juga gantengan gue, so kalau Roger ada hubungan sama Apsa sebelumnya sih bodoamat gue. Secara gue lebih ganteng. Slebewwww. Wkwkwk
Kita banyak ngobrol tanpa dengerin alur acara. Makin lama gue ngrasa cocok sama Conand, Barra, Xander, dan Felix. Ngga tau kenapa juga, lama-lama Felix enak aja gitu diajak ngobrol sedangkan Xander dia bisa cairin suasana walau ya kadang jadi pemantik perahara.
Pandanganku teralih ke Apsa yang masih ngobrol dengan teman-temannya. Sekarang Apsa dan temannya udah duduk di meja-kursi yang emang disediain sama panitia acara. Gue perhatiin Apsa yang kegirangan berbincang dengan teman-temannya, sampai gue sadar cuman Apsa aja disitu yang belum memiliki minuman atau makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Tuhan Pertemukan
Cerita Pendek18+++ 21++++++++++++++ (Mohon jika belum berumur 18+ jangan baca yang bertanda 🔞) Dipertemukan kembali setelah beberapa tahun putus komunikasi di acara reuni seangkatan SMA membuat hati Apsa/Auris bergetar. Kenangan pahit-manis saat bersama dengan...