21

2.9K 74 0
                                    

BUAT KALIAN SEMUA PEMBACA CERITA BUNA INI MOHON KESEDIAANNYA BUAT VOTE BUNA, CARANYA

KLIK SIMBOL BINTANG PER BABNYA

.

DAN JANGAN LUPA

.

TINGGALKAN KOMEN JUGA BIAR BUNA BISA BERSUA-SAPA KE KALIAN SEMUA!

.

ANYWAY! BUAT KALIAN YANG MAU NGIKUTIN KESEHARIAN BUNA BISA BANGET FOLLOW SOSIAL MEDIA BUNA

KALIAN BISA CEK NAMA AKUN BUNA DI BIO AKUN WATTPAD BUNA

OIYA! JANGAN LUPA FOLLOW WATTPAD BUNA JUGA YA BIAR TAU BUNA UPDATE APA AJA HEHE, TERIMAKASIH

BYE SEMWA!

.

.

.





STEVE POV

Pagi ini aku terbangun dengan Apsa yang masih tidur di lenganku. Jam menunjukkan setengah 7 pagi ketika alarm kamar Apsa membangunkanku. Kupandang sesaat wajah Apsa yang masih tertidur dengan tenang dan nyaman. Sangat tenang sampai dia tak tau bahwa hal buruk sedang menantinya. Kuusap pipi Apsa agar dia bangun, aku ingin mengajaknya berangkat bersama ke kantor. Tak lama dia bangun karna terganggu dengan ulahku padanya. Apsa langsung bergegas bangun, untuk memasak sarapan sedangkan aku mandi. Pagi yang biasa dan sederhana.

Pukul setengah 1 aku menemui temanku yang bertugas dibagian Obygin Rumah Sakit tempatku bekerja. Aku mendatanginya untuk berkonsultasi mengenai kehamilan dan juga meminta obat penguat-penyubur kandungan dan vitamin untuk Apsa. Setelah aku selesai konsultasi dan mendapatkan obat yang kumau,  aku langsung kembali ke ruanganku menyempatkan makan siang, membersihkan diri,  dan bergegas untuk datang ke kantor Apsa.

Saat aku keluar Rumah Sakit keadaan jalan sangat padat karena jam makan siang. Sehingga cukup memakan banyak waktu untuk sampai ke kantor Apsa. Menyadari saat ini sudah lewat dari jam makan siang, aku kemudian mampir membeli lunch box untuk aku, Apsa, dan 2 orang pengikutnya. Aku menghubungi Apsa mengabarinya karna aku sudah on the way ke kantornya. Sialnya, Apsa tak merespon semua chat dan telfonku padanya sedari tadi. Huh, menyebalkan.

Sesampainya di kantor Apsa, aku langsung berjalan menuju lobby kantornya. Aku melewati meja resepsionis untuk mendapatkan visiter access card melewati portal masuk. Setelahnya aku berjalan ke arah lift. Lobby sangat ramai dengan pekerja yang baru kembali dari makan siang mereka. Akhirnya, aku berjalan ke arah lift yang saat ini penuh dengan banyak karyawan.

Lift sangat penuh, membuatku menjadi entah keloter ke berapa menaiki lift bergantian dengan orang lainnya. Sampai pada saat aku berada di depan lift menunggu lift turun. Di belakangku masih ada banyak orang yang juga sedang mengantri untuk naik ke atas menggunakan lift. Mereka saling mengobrol dengan gerombolan orang yang mereka kenal. Sampai akhirnya lift terbuka membuatku masuk terlebih dahulu dan berjalan ke pojok.

Pintu lift masih terbuka dengan banyak orang yang berusaha bergegas masuk ke dalam. Sayup-seyup aku mendengar suara Apsa di depanku bersama seorang pria yang tak kukenal tentunya. Apsa tak bisa melihat ke arahku karena di depanku ada seorang pria bertubuh tambun dengan umurnya jauh di atasku yang sepertinya memiliki jabatan tinggi disini. Sebab banyak dari mereka yang ada di lift menyapanya. Apsa juga menyapanya dan setelah itu kembali bergerak untuk merapatkan diri.

Mengapa Tuhan Pertemukan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang