Prolog

593 49 1
                                    

Bel rumah Julia berbunyi sebanyak tiga kali. Perempuan yang baru saja menginjak umur 20-nya bulan lalu itu pun menghentikan kegiatan menonton TV nya sejenak lalu berjalan menuju pintu rumah untuk melihat siapa yang bertamu ke rumahnya.

Begitu membuka pagar, di depannya berdiri seorang lelaki yang kelihatannya lebih muda dari perempuan itu. Lelaki itu membawa sekotak brownies. Senyumnya sangat cerah bagaikan matahari, membuat Julia otomatis ikut tersenyum.

"Hai, ada perlu apa ya?" tanya Julia ramah.

"Aku Sean, penghuni baru di sini. Aku tinggal di sebelah rumah Kakak," katanya sambil menunjuk ke arah rumahnya yang terasnya dipenuhi dengan banyak barang dan kardus besar.

Julia menganggukkan kepalanya. Ternyata hari ini ia memiliki tetangga baru. "Ooh gitu, salam kenal ya Sean. Aku Julia," katanya lalu mengulurkan tangannya. Sean pun membalasnya.

"Ini Sean bawa brownies buat Kak Julia, semoga Kak Julia suka ya!" Kedua tangannya mengangkat kotak transparan itu. Menyodorkannya ke arah Julia.

"Padahal gak usah repot segala loh, Sean. Makasih banyak ya." Julia menerima kotak yang berisikan brownies itu.

"Yaudah kalo gitu Sean pulang ya, mau bantuin mama rapi-rapi rumah," kata lelaki itu dengan senyum manisnya.

"Iyaa, Sean. Kalau butuh bantuan bilang aja ya ke aku," jawab Julia. Sean meresponnya dengan anggukan. Ia pun pergi dari hadapan Julia lalu pulang ke rumahnya.

Di mata Julia, Sean adalah anak yang baik dan ramah. Begitu pertama kali melihatnya ia langsung terpesona dengan senyumannya yang amat cerah nan manis. Sepertinya akan sangat menyenangkan jika ia bisa dekat dengan tetangga barunya itu, mengingat ia tidak pernah dekat sebelumnya dengan tetangga-tetangga lainnya. Ditambah Julia hanya tinggal sendiri di kota ini untuk kuliah.

Tapi ada sifat lain yang tidak pernah Julia sangka ada di diri lelaki itu. Cepat atau lambat ia akan mengetahuinya. Entah sifat itu akan menguntungkan baginya, atau malah merugikannya.

《《《 》》》

《《《 》》》

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang