Mencoba Berdamai

5.1K 657 49
                                    

Haloooo, Kalo kalian suka sama cerita aku tolong Vote dan Komen yaa, supaya aku semangat buat nulis dan update- Diii🐰🐰🐰

.

.

.

.

Sorry for typo

.

.

.

.

Hope you like it😊😊😊

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


Aruna berjalan menuju rumah Xily malam ini sungguh ia bosan di rumah karena Mami dan Papinya selalu dirumah akhir-akhir ini berakting seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka, padahal Aruna rasanya sangat muak melihat mereka.

Baru juga sampai di depan pintu rumah Xily ia sudah melihat sekumpulan sahabat Yumi tentu saja di sana juga ada Hera, apalagi gadis itu terlihat bahagia tertawa lepas bersama sahabat-sahabatnya.

"Kenapa di depan pintu Run, masuk aja" ucap Tanaka- Ayah Xily, Yumi, dan Shea.

"Iya, ayah mau kemana?" tanya Aruna basa-basi bagaimanapun ia masih tahu sopan santun kepada orangtua.

"Ayah mau ketemu klien, Ayah tinggal ya kalau cari Xily tadi ada di taman belakang, kalau Yumi itu ngumpul di ruang tamu" ucap Tanaka mengusap surai Aruna pelan sebelum beranjak.

Xily dan keluarganya, kedua orangtuanya selalu sama-sama sibuk, sang Ayah seorang pengacara dan sang Ibu pemilik restoran tapi orangtua mereka selalu menyempatkan waktu untuk anak-anak mereka. Diana- Ibu Xilya akan selalu menyempatkan memasak untuk anak dan suaminya. Tanaka pun begitu sesibuk apapun ia akan menyempatkan sarapan dan makan malam dirumah bersama keluarga mereka.

Sedangkan Mami Aruna bahkan tidak pernah memasak untuk Aruna dan Ceysa, pulang pun mereka dalam sebulan hanya sekali atau bahkan tiga bulan sekali. Terkadang Aruna berharap jika ia lahir ditengah keluarga seperti ini pasti rasanya akan sangat bahagia.

Aruna berjalan menuju taman belakang mencoba mengabaikan keberadaan Yumi, Hera, Jantaka, dan Yakira saat melewati mereka.

"Lah ngapa tuh anak gak ngajak Lo gelut Ra?" heran Jantaka.

"Ya baguslah bego, ribut mulu bosen Gue lihatnya dari jaman SMA" protes Yakira.

"Apa Kabar Gue yang dari jaman kebodohan" saut Yumi.

"Udah biar aja sih" ucap Hera.

Aruna mendengar semuanya tapi ia terlalu malas untuk beradu argumen dengan Hera dan teman-temannya.

Aruna mendudukan diri di samping Xily yang sedang duduk bersila di atas rerumputan taman belakang kediamannya sembari mengelus sayang kucing kesayangan miliknya.

TENTANG KITA [NOMIN][MARKHYUCK][GUANREN][CHENJI][GS][Genderswitch]☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang