Yang Kurasa

7.4K 786 396
                                    

Haloooo, Kalo kalian suka sama cerita aku tolong Vote dan Komen yaa, supaya aku semangat buat nulis dan update- Diii🐰🐰🐰

.

.

.

.

Sorry for typo

.

.

.

.

Hope you like it😊😊😊

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.











Gwen menyuapi Winta untuk makan malam hari ini, Gwen tadi memasaknya sendiri. Karena tidak tahu seharian harus melakukan apa, Gwen memilih untuk membantu bibi membersihkan rumah, memasak, dan merawat sang Bunda mulai dari makan, mandi, dan membantu sang Bunda membuang kotorannya. 

"Enak?" Tanya Gwen pada Winta.

"Enak sayang, Terimakasih ya" Ucap Winta.

"Bunda berhenti bilang terimakasih, ini udah kewajiban Gwen karena Gwen anak Bunda dan Gwen harus berbakti sama Bunda dan Ayah" Ucap Gwen sembari mengusap sudut bibir Winta yang kotor karena makanan.

Lagi-lagi Winta menangis, melihat wajah sang putri membuat rasa bersalahnya kembali menguar. 

"Terimakasih sudah mau kembali sayang" Lirih Winta.

"Memang seharusnya begitu Bunda, mau sejauh apa Gwen pergi. Ini rumah Gwen, Hati Gwen ada di rumah ini jadi Gwen akan selalu kembali ke rumah ini" Ucap Gwen.

"Mau gimana, cara Bunda dan Ayah memperlakukan Gwen, Kalian tetap orang tua Gwen. Kalian yang membesarkan Gwen kalian membuat Gwen banyak dikenal banyak orang secara gak langsung" Ucap Gwen.

"Gwen sekarang udah ngerti Kok, jadi berhenti merasa bersalah Bunda. Semuanya masih bisa diperbaiki Bunda, jadi gak usah di sesali lagi ya" Ucap Gwen.

Gwen sudah tahu alasan mengapa Ayah dan Bundanya memperlakukan seperti ini. Jujur setelah mendengar cerita itu Gwen menjadi kasihan pada sang Ayah, ia tidak tahu sebesar itu beban yang ditanggung Ayahnya.

Gwen mengerti Ayahnya itu sebenarnya sangat baik padanya karena sang Ayah ingin dirinya menjadi orang yang hebat dengan begitu ia tidak akan mudah di injak-injak, walaupun cara sang Ayah sangat salah. Gwen bisa maklum karena Ayahnya itu tidak pernah memiliki sosok Ayah di dalam hidupnya.

Tak apa yang paling terpenting sekarang sang Ayah sudah menyesal bukan. Ayah juga tidak akan memaksakan kehendaknya lagi untuk Gwen.

"Beruntung sekali Bunda melahirkan sosok malaikat seperti kamu sayang" Lirih Winta.

"Bunda juga malaikat Kok, karena Bunda udah berjuang keras buat melahirkan Gwen, terimakasih Bunda" Lirih Gwen.

"Selama ini Bunda udah tau kalau Gwen tinggal di panti asuhan yang berada di Kota seberang. Ayah sudah dari lama pengen jemput kamu Gwen tapi Bunda yang larang karena kamu pasti perlu menyembuhkan luka hati kamu apalagi kamu bahagia tinggal di sana" Ucap Winta.

TENTANG KITA [NOMIN][MARKHYUCK][GUANREN][CHENJI][GS][Genderswitch]☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang