TENTANG KITA [NOMIN][MARKHYUCK][GUANREN][CHENJI][GS][Genderswitch]☑

Di Bawah Langit Senja

Haloooo, Kalo kalian suka sama cerita aku tolong Vote dan Komen yaa, supaya aku semangat buat nulis dan update- Diii🐰🐰🐰

.

.

.

.

Sorry for typo

.

.

.

.

Hope you like it😊😊😊

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Nolan menatap penjelasan dosen yang sedang menjelaskan materi di depan sana. Matanya memang menatap ke arah dosen tapi pikirannya melayang entah kemana.

Dirinya masih teringat kejadian tadi mungkin merasa bersalah pada Gwen dan kecewa di abaikan begitu saja oleh Aruna.

"Ikut balapan gak Lo besok malem?" ucap seseorang yang duduk di sebelah Nolan dengan pelan karena takut terdengar oleh dosen.

"Hadiahnya uang tiga ratus juta sih, lumayan lah" lanjut Hayden.

"Dimana?" Tanya Nolan.

"Tempat biasa" jawab Yarel yang sedari tadi diam.

"Lagian Lo lama gak ikut balapan, orang-orang pada nyariin Lo" ucap Hayden.

"Ikut?" Tanya Yarel pada Nolan.

"Liat ntar" ucap Nolan.

"Sok sibuk Lo" ejek Hayden pada Nolan.

Merasa bosan Nolan membuka ponselnya secara diam-diam dan membuka salah satu pesan yang masuk dan ternyata dari Xily. Tumben sekali Xily menghubungi dirinya.

Mata Nolan membelalak kaget saat menemukan pesan dari Xily yang tertulis bahwa Aruna pergi dari rumah saat Nolan membalas pesan tersebut bertanya pada Xily apa alasan Aruna pergi dari rumah pesan itu tidak kunjung di balas oleh Xily.

Pikiran Nolan semakin kusut, apakah ini ada hubungannya dengan perkelahian Aruna dan Hera tadi siang apalagi melibatkan Gwen.

Nolan meremas pena yang ia genggam, merasa ini semua karena Gwen, jika Gwen mengiyakan kalimat Aruna tadi mungkin tidak seperti ini. Pasalnya seberapa berat perkelahian Aruna dan Hera tidak akan menimbulkan apa-apa apalagi sampai Aruna kabur dari rumah seperti ini.

Setelah kelas berakhir Nolan segera beranjak meninggalkan ruangan kelas tanpa menghiraukan panggilan Hayden dan Yarel tentang kemana dirinya akan pergi.