Can Love Be Fair

6.3K 753 323
                                    

Haloooo, Kalo kalian suka sama cerita aku tolong Vote dan Komen yaa, supaya aku semangat buat nulis dan update- Diii🐰🐰🐰

.

.

.

.

Sorry for typo

.

.

.

.

Hope you like it😊😊😊

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.






Setelah dirinya di hajar habis-habisan oleh Reksa, Mavin dibawa masuk ke dalam kamarnya oleh Jefran sedangkan Tatyana menyiapkan obat-obatan untuk mengobati luka Mavin.

"Kamu ini sebenarnya ada apa sih Vin?" Tanya Jefran.

"Benar apa yang dibilang Reksa?" Tanya Jefran.

Karena tidak ada jawaban dari Mavin, Jefran menatap sang anak yang tengah menunduk dan sepertinya Mavin enggan untuk berbicara.

"Jangan bilang kamu pergi ke Belanda juga pengen menghindar dari keluarga kita, kamu masih merasa bersalah dan merasa jadi perusak kebahagiaan?" Tanya Jefran.

"Jawab Mas jangan diam aja" Ucap Tya yang baru saja datang membawa baskom berisi air hangat dan obat-obatan.

"Iya Pa" jawab Mavin.

"Berapa kali Papa harus bilang ke kamu, kamu itu berharga Nak, kamu pantas untuk di cintai gak ada yang salah Mama Haira meninggal bukan salah Mavin karena memang sudah takdir Tuhan" Ucap Jefran.

Mavin hanya terdiam mendengar kata-kata dari sang Papa sembari Tatyana mengobati luka-luka yang berada pada wajah Mavin.

"Sulit Pa, Mavin udah berusaha tapi sulit." Ucap Mavin.

"Mama tau itu sulit dan memang tidak cepat. Mas Mavin harus tetap sabar" Ucap Tya.

"Tapi Mavin gak bisa terus-terusan kasih harapan ke Hera Ma. Hera mau selama apa nunggu Mavin. Kasian Hera Ma"  Lirih Mavin.

"Tapi bukan dengan pergi kayak gini Nak, kamu mau jadi laki-laki pengecut Papa gak pernah ngajarin anak-anak Papa untuk lari dari masalah seperti ini." Ucap Jefran.

"Sebesar apapun itu masalahmu, hadapi Mavin. Jangan lari. Kamu bisa bisa bicarakan baik-baik sama Hera" Ucap Jefran.

"Kalau Mavin memang cinta sama Hera biarkan Hera yang memilih nanti terus bertahan sama Mas Mavin atau pergi. Yang penting Mas Mavin sudah bicara jujur. Kalau kayak gini banyak pihak yang tersakiti" Ucap Tya.

Mavin tahu ia salah, ia mengakui dirinya adalah laki-laki yang brengsek. Tapi jujur ia juga tidak tahu harus berbuat apa. Mavin hanya tidak ingin melihat Hera bersedih di depan matanya. 

TENTANG KITA [NOMIN][MARKHYUCK][GUANREN][CHENJI][GS][Genderswitch]☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang