Give Me Your Forever

6.7K 541 133
                                    

Haloooo, Kalo kalian suka sama cerita aku tolong Vote dan Komen yaa, supaya aku semangat buat nulis dan update- Diii🐰🐰🐰

.

.

.

.

Sorry for typo

.

.

.

.

Hope you like it😊😊😊

.

.

.

.

.

.

.

.

Mavin menghela nafasnya pelan setelahnya tersenyum tipis memandang ke arah langit yang terlihat sangat cerah malam ini dari balkon kamarnya. Baru kali ini Mavin merasakan kelegaan dalam hatinya, seperti beban yang selama ini ia topang menghilang begitu saja.

Kejadian tadi siang di bandara setidaknya memberikan Mavin sebuah angin segar.

"Mas Mavin"

Mavin yang awalnya mendongak ke arah langit kini mengalihkan atensinya ke arah sumber suara tersebut, tersenyum lembut saat menemukan Hera yang juga tengah berdiri di seberang balkonnya sana.

"Kenapa belum tidur? Masih suka Insom?" tanya Mavin pada Hera.

Hera merasa dejavu dengan ucapan mavin, bukankah ucapan ini yang lima tahun lalu selalu di lontarkan oleh laki-laki itu.

Hera mengangguk pelan "Mas sendiri kenapa belum tidur?" tanya Hera.

"Sama, Mas juga Insom" Ucap Mavin.

Setelahnya tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka karena Mavin yang fokus memperhatikan Hera sedangkan Hera yang diperhatikan memilih menunduk malu.

"Hera" panggil Mavin.

"Kenapa Mas?" Tanya Hera mendongak menatap Mavin dengan pipi yang bersemu merah.

Selain malu diperhatikan, Hera juga masih malu atas kejadian siang tadi di bandara. Salahkan Reksa yang sudah membohonginya. Kalau kata Hades tadi, untuk apa malu jika nyatanya Hera memang suka tidak tahu malu jika di depan Mavin. Tapi tak apa jika bukan karena Reksa, Hera tidak mungkin berani mengejar Mavin.

"Kalau Mas tadi jadi pergi gimana? Maksud Mas Mavin kalau semisal Mas Mavin bener-bener kembali ke Belanda tanpa kembali gimana?" Tanya Mavin.

"Gak boleh" Jawab Hera.

"Kecuali perginya sama Hera" Lanjut Hera di barengi dengan senyumannya yang terlihat sangat sumringah malam ini.

Mavin tersenyum geli mendengar jawaban dari Hera.

"Hera mau ke Belanda?" Tanya Mavin dan diangguki Hera dengan semangat.

Mavin kembali mendongak menatap ke arah langit "Belanda dengan segala isinya sudah banyak mengobati Mas Mavin, walaupun rasanya sudah sembuh tetap ada yang kurang dalam diri Mas Mavin" Ucap Mavin menerawang mengingat saat-saat dirinya berjuang untuk menyembuhkan lukanya saat di Belanda dulu.

TENTANG KITA [NOMIN][MARKHYUCK][GUANREN][CHENJI][GS][Genderswitch]☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang