05: kita orang ganteng

36.1K 6.3K 1.8K
                                    

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar disetiap part cerita ini, terimakasih :>

**§**

-Satya dan 67 hari-

****

Satya terkejut saat melihat penampakan 2 sosok makhluk yang datang tidak diundang dikamarnya saat ia baru saja pulang.

Kedua makhluk itu selalu masuk dan datang kedalam kamarnya tanpa disuruh ataupun diundang. Contohnya seperti sekarang ini.

Bagi kedua makhluk itu, kamar Satya adalah kamar mereka juga.

Satya menghela napas jenuh, padahal ia ingin istirahat tetapi mengapa 2 makhluk mengganggu ini datang secara tiba-tiba.

"Akhirnya yang kita tunggu dateng juga..." Ucap girang salah satu lelaki dari 2 makhluk yang berada didalam kamar Satya.

"hallo my bro, gimana kabar lo?"

Satya melirik sekilas seorang lelaki berwajah blaster Aussie itu, dan tak lupa dengan makanan yang laki-laki itu makan, kulit kacang. ya, lelaki berwajah setengah Aussie itu memang menyukai kulit kacang, ingat! hanya kulitnya saja. Itulah keanehan Azka, si lelaki berwajah Aussie.

"Dari kapan kalian dikamar gue?" Tanya Satya seraya menjatuhkan dirinya diatas ranjangnya.

Salah satu lelaki berwajah tegas dan dingin itu melirik alroji mahal bermerk ternama yang ia kenakan.

"Mungkin dari 2 jam yang lalu." Sautnya acuh, lalu ia kembali meneguk soda ditangannya.

Lelaki berwajah tegas dan dingin itu bernama Reyhan, dia adalah anak dari seorang CEO ternama dikota Washington, D.C atau amerika.

Berbeda dari Azka, Reyhan terkenal karena sikap dinginnya, namun lembut jika dengan orang-orang tertentu. Berbeda dengan Azka, lelaki itu adalah pencair suasana. Jika Satya, lelaki itu sangat dikagumi perempuan karena sikap lembutnya. Dia sangat menghargai dan menghormati perempuan manapun. Meski terkadang Satya bisa bersikap dingin, tapi dilubuk hati terdalamnya hatinya sangatlah lembut.

"Dari mana aja lo?" Tanya Reyhan menatap Satya yang sudah mulai memejamkan matanya itu.

Merasa sedang di tanya, Satya kembali membuka matanya.

"Keluar sebentar." Saut Satya seadanya.

"Kita denger dari nyokap lo, kemarin lo pingsan lagi, ya?" Kini giliran Azka yang bertanya.

Satya terdiam tidak menjawab.

Melihat Satya yang tidak merespon, Reyhan berdecak sekilas. berati kabar itu benar bahwa lelaki itu pingsan lagi kemarin.

"Lo ngapain aja bisa sampe pingsan lagi gitu? Udah dibilang jangan terlalu memforsir tenaga lo, sat. lo kan tau sendiri lo itu punya-"

"Iya, iya. gue tau. gue cuma kecapean." Potong Satya cepat saat Reyhan belum menyelesaikan ucapannya.

Mendengar ucapan Satya barusan, Azka jadi teringat sesuatu.

"Ah, gue tau!" Sargah Azka tiba-tiba, membuat Satya dan Reyhan tergelonjak kaget.

Karena kesal, Reyhan melempar sandal mahalnya kearah Azka.

"Santai dikit kenapa, sih!" Celetuk Reyhan sinis.

Azka hanya memamerkan sederet gigi putihnya, kemudian ia melanjutkan lagi ucapannya.

"Lo bilang lo kecapean 'kan, sat?" Tanya Azka mulai serius. Satya hanya berdehem untuk menyaut ucapan lelaki itu.

[✓] Satya dan 67 hariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang