•
•
Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar disetiap part cerita ini, terimakasih :>
**§**
****
****
"Lepasin!
"Dasar badjingan kurang ajar!"
Seorang gadis berteriak meminta tolong dan terus menangis saat dirinya dipaksa ikut masuk kesebuah villa terpencil yang jaraknya lumayan jauh dari pemukiman perkotaan di Jakarta.
Tubuhnya terus diseret untuk ikut bersama ketiga pria bernafsu besar yang berhasrat untuk segera mengambil mahkota milik gadis itu.
Penampilannya sudah kacau dan berantakan, dengan sedikit sobekan kecil diujung bibirnya karena tamparan sang ayah. Alya terus menangis. Rasanya dirinya begitu hina dan tidak memiliki harga diri sekali sekarang.
"Ibu, tolong Alya..." Gadis itu berucap dalam hatinya yang terasa sangat sakit.
"Cepet masuk, gadis sialan!" Salah satu pria itu mendorong dengan kasar tubuh Alya, membuatnya jatuh tersungkur diatas lantai villa ini. Lututnya kembali tergores, sekarang sudah banyak sekalu luka ditubuhnya yang semakin tercompang-camping.
"Lepasin, Alya mohon..." Pintanya.
Pria bertubuh tinggi besar itu berjongkok untuk mensejajarkan posisinya dengan posisi Alya yang tengah tergeletak di lantai, wajah dari pria sialan itu mendekat pada wajah Alya.
Alya yang masih dalam keadaan menangis langsung memalingkan wajahnya untuk menghindari wajah pria itu.
"Kamu tinggal diam dan menurut saja apa susahnya, heum?" Ujar pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Satya dan 67 hari
Teen Fiction[ SUDAH DIBUKUKAN ] ❝ aku masih mau berjuang, Al. tapi Tuhan pengen aku pulang.❞ -Satya Langit Aksara Pernah dengar istilah "orang tepat datang diwaktu yang tepat juga." itulah yang dapat mendeskripsikan pertemuan dari Satya dan Alya. Secarik kisah...