10: Tervonis

26.8K 4.5K 307
                                    





**§**

**§**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

-Satya dan 67 hari-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




-Satya dan 67 hari-

****

Sebuah ranjang darurat rumah sakit didorong dengan langkah yang tergesa-gesa, berusaha menyelamatkan seorang lelaki yang tengah berbaring lemah tak sadarkan diri diatas ranjang itu.

Remang-remang ia dapat merasakan tubuhnya seakan sedang didorong oleh beberapa orang. Samar-samar pula ia dapat mendengar suara lirihan seseorang yang terus memanggilnya.

"Satya, sadar. Ini mamah..."

Setelahnya, keadaan berubah menjadi gelap gulita. Ia tidak bisa melihat apapun lagi. Satya tidak sadarkan diri.

Pintu ruang UGD terbuka lebar, seorang lelaki dalam keadaan lemah segera dipindahkan keranjang utama dan segera dilakukan tindakan pertolongan secepatnya.

Pihak keluarga dan kerabatnya dipersilahkan untuk menunggu diluar ruang UDG guna mempercepat proses penanganan pada pasien.

Lampu ruang UGD menyala dan berwarna merah, menandakan kondisi pasien dalam keadaan kritis.

Seorang wanita yang berusia hampir setengah abad itu tak ada hentinya menangis dan berdoa, berharap keajaiban bisa datang kepada putranya. Menyelamatkan putranya sekarang. Ia tidak mau jika Tuhan mengambil Satya secepat itu.

Ia tau, apa yang tengah diderita oleh Satya. Jika kali ini tidak bisa terselamatkan maka akan sangat berakibat fatal. Bahkan bisa merenggut nyawa Satya saat ini juga.

"Tolong, selamatkan Satya. Jangan sekarang..." Lirih Shinta terus berharap disela tangisannya.

Juan yang melihat sang ibu tengah menangis sambil menatap kakaknya yang tengah ditangani oleh pihak medis dari balik jendela UGD berusaha menenangkan ibunya itu. Lelaki itu mendekat, kemudian merangkul ibunya penuh dengan kelembutan.

[✓] Satya dan 67 hariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang