33: McLeod

14.7K 2.9K 962
                                    

jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar disetiap part cerita ini, terimakasih :>

**§**

**§**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Satya, gue mohon...lo pasti kuat..."

"Tolong, bertahan sedikit lagi."

Gadis itu menangis terus menerus sambil menggenggam tangan seorang lelaki yang tengah didorong menggunakan ranjang darurat, kondisinya begitu memprihatinkan. darahnya terus menerus keluar membanjiri pakaian yang ia kenakan.

Seluruh pengunjung dirumah sakit ini langsung tertuju pada kondisi memprihatinkan pemuda tersebut.

Satya sudah tidak sadarkan diri lagi, tubuhnya begitu lemah dan semakin lama semakin mendingin karena begitu banyak mengeluarkan darah. Semua berharap semoga Satya bisa tertolong tepat waktu. Mereka sangat mengkhawatirkan jika Satya sampai kehabisan darahnya sendiri.

Satya sudah dibawa kedalam ruang UDG secepatnya, beberapa pihak medis dan beberapa dokter langsung terburu-buru untuk bisa menyelamatkan nyawa pemuda itu.

Sementara yang lain hanya bisa pasrah sambil terus menangis. Alya terduduk lemas didepan pintu ruang UGD, baju dress putih yang ia kenakan kini ikut terlumurin oleh darahnya Satya.

Hari ini dan malam ini benar-benar menjadi malam tersial dan terburuk untuknya.

Alya meringkuk, memegangi lututnya sendiri. Gadis itu menangis tanpa bersuara. Tapi perasaan dan hatinya begitu hancur sekali. Alya memukuli kepalanya sendiri. Ia merasa bahwa ini semua adalah kesalahannya.

Mahesa yang melihat keadaan Alya begitu terpuruk langsung menghampiri gadis itu. Mahesa berusaha membawa Alya kedalam dekapannya. Tapi dengan cepat Alya menghindar.

Mahesa tidak menyerah, lelaki itu kembali menarik Alya untuk benar-benar berada didalam pelukannya. Alya tidak menolak dan memberontak kembali, gadis itu semakin menumpahkan kesedihan dan tangisan dalam dekapan Mahesa.

[✓] Satya dan 67 hariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang