Date(?)

262 29 2
                                    


Langit semakin senja, detik jam di lobby gedung fakultas seni berjalan seolah lebih lambat. Karena tak kunjung mendapat jawaban dari pertanyaan di kepalanya yang berkata 'Apa yang sebenarnya yang kau lakukan di sini Kang Younghyhun?'.

Younghyun tidak pernah mengerti apa atau kenapa yang terjadi dalam dirinya. Seumur hidupnya hanya musik dan orang tuanya yang menjadi tujuan. Musik sebagai hobi, dan apa yang ia tempu sekarang adalah untuk kebahagiaan ayah dan ibu yang jauh darinya. Alih- alih terbebani, Younghyun malah menikmatinya.

Bahkan setelah setahun berlalu pun, ia tidak pernah mengerti. Ia hanya tau bahwa melihat senyumnya membuat harinya lebih baik, mendengar tawa renyahnya akan membuat Younghyun tanpa sadar juga tersenyum. Pertanyaan 'Apakah aku menyukainya?' tak pernah padam.

Di tengah menikmati semua pikirannya, sebuah tangan menepuk pundak Brian dengan lembut. Manusia yang tadinya menatap jam dengan khidmat kini memutar badannya, dan menemukan badan tinggi dengan kacamata di ujung hidungnya yang hampir melorot dan tentu saja, soft case yang bisa di pastikan berisi gitar kesayangannya.

"Bri, what are you doing here?"

"I-I just, emm..."

"You what?"

"Yo... sup guys!"

Suara yang lebih bisa di sebut berteriak mengintrupsi jawaban yang di butuhkan Jaehyung. Brian dengan samar menghembuskan napasnya lega, dan segera mengalihkan perhatian yang lain dengan menyapa balik dua manusia tinggi itu.

"Yo. Jackson and Namjoon, what are you guys doing here?"
Jaehyung ikut melihat dua orang lainnya dengan tatapan penuh Tanya tentang apa yang mereka lakukan di fakultasnya. 'Kenapa hari ini banyak sekali manusia fakultas lain yang mampir kesini hari ini?'

"oh kamu baru saja dari kelas design grafis, fakultas kami sebentar lagi akan mengadakan lomba debat. Jadi kami meminta bantuan mereka untuk men design poster dan brosur". Jawab Namjoon

"Exactly my friend, and how about you Brian? Why do you here?". Seperti biasa, Jackson just being Jackson.

"I-I just want to meet Kihyun".
Nice excuse Brian

"Oh... but absent today, he was sick".
Jawaban Jaehyung membuat mata Younghyun sepenuhnya terbuka.
'aku tidak ingin menjadi pembohong. Mom, forgive your son'

"Benarkah? Sepertinya aku lupa untuk memberitahunya lewat pesan terlebih dahulu".

"Yah, terdengar seperti alasan tapi aku tidak peduli. So... bye guys". Namjoon melambaikan tangan meninggalkan tiga yang lain dan membuat seorang berteriak

"Ya KIM NAMJOON! Jangan meninggalkanku, aku takut di culik. Eh... bye guys!"

Tanpa membalas, Jackson juga mengikuti langkah Namjoon meninggalkan gedung, hingga sekarang hanya tersisalah Jaehyung dan Brian.

"Seriously, they look like couple. The one is Tsundere the others just like trouble maker".
Jaehyung tersenyum ke arah luar mengikuti jejak para pemuda fakultas hubungan Internasional.
Brian hanya melihat Jaehyung dan tersenyum atas ucapan manusia yang telah berganti warna rambut sejak pertama kali ia bertemu.

"You think so?".

"Yeah, they look so cute".
Brian melihat pemandangan wajah Jaehyung dari samping itu dengan takjub. Senyum yang berpadu dengan mata sipit dan kulit putih yang kadang membuatnya bertanya, bagaimana bisa seorang lelaki mempunyai kulit lebih mulus daripada perempuan?.

"Jae..."

"Hmm..."
Akhirnya Brian mendapatkan perhatian yang lebih tinggi.
Entah mendapat keberanian dari mana Younghyun mulai mendekatkan wajahnya pada Jaehyung, hingga dapat ia rasakan hembusan nafas yang lebih tua.

Jaehyung dengan tatapan bingung dan terkejutnya hanya bisa membuka sedikit mulutnya, ia terlalu lambat menyadari apa yang terjadi hingga ia tak mampu menggerakkan kakinya barang se senti. Otaknya seolah mati fungsi seiring parfum Brian yang menguar di indra penciumannya.

Mata mereka saling bertatap, tak ada yang mau melepas penglihatannya dari satu sama lain. Hingga akhirnya dua tangan Brian akan mencapai wajah Jaehyung dan berhenti pada kacamatanya yang sudah di ujung hidung Jaehyung dan memperbaikanya, mendorong lebih dalam hingga terlihat posisi yang normal.

"Kau lebih imut".

Jaehyung hanya diam, masih dengan mulut sedikit terbuka dan menatap Brian intens. Brian hanya tersenyum melihat tingkah orang di depannya yang hampir seperti patung. Hanya berdiri diam dan menatapnya. Bukannya menjauh dari yang lebih tua, Brian benar-benar diluar kendalinya saat memantapkan dirinya mengatakan hal yang tidak pernah ia sangka.

"Jae, would you like to have dinner with me?".

Di level ini, Jaehyung sudah kehilangan jiwanya dan menutup matanya. Lagi-lagi dengan posisi yang masih sama. Brian, kali ini mengorbankan segalanya. Harga diri, persahabatan, dan mungkin di anggap aneh oleh Jaehyung.

Setelah beberapa saat Jaehyung tetap diam, dan akhirnya membuatnya khawatir.

"Jae, I'm sorry. Am..."

"Sure".

Kang Younghyun lah sekarang yang membeku menatap orang lain di depannya yang tersenyum dengan samar. dapat Brian lihat pipinya diliputi warna seperti tomat.

Walaupun Younghyun sendiri pun Tak yakin apa yang mungkin selanjutnya terjadi, tapi biarlah dia bahagia atas jawaban Jaehyung.

"Saat ini tuhan sedang baik kepada nya".




Ditulis setelah makan indomie 2 bungkus sambil mikirin Sapa yang bakal jadi jodoh nya Brian nanti

Di edit saat mendengarkan 'i need somebody'

Di edit saat mendengarkan 'i need somebody'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Man, I swear. I love this guy❤️🦊

You were beautiful ||JAEHYUNGPARKIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang