Pagi menjelang tanpa setitik cahaya hangat yang menyinari,
sejuk aroma tanah yang basah mendomonasi.Langit masih menyiratkan warna abu-abu pekat dilangit dan pada akhirnya hanya tetesan air yang menggantikan absennya kehadiran sang matahari.
Hari baru pula untuk dua orang yang masih berada di atas ranjang salah satu pemilik ruangan.
Dengan posisi yang mungkin bisa membuat siapa saja salah sangka.
Badan yang mendekat saling mencari kehangatan nyaris tidak berjarak, lelaki dengan badan lebih kecil yang nyaman dengan posisi kepala mendusel sejajar dengan dada yang lebih besar,
serta salah satu tangan yang lebih muda dijadikan sebagai bantalan kepalanya, sedangkan tangan sebelahnya setia memeluk pinggang manusia pemilik ruangan.
Bunyi tetesan hujan agaknya yang perlahan menjadi hujan deras mengganggu salah satu dari mereka, masih mengerjapkan matanya mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk pada retinanya.
“God, Jesus”
Younghyun baru saja ingin berteriak saat ia menyadari keadaannya dan Jaehyung yang begitu dekat.
Masih mencoba mencerna segala hal yang terjadi hingga ingatannya menuju pada segala hal yang terjadi tadi malam.
Jaehyung dengan segala tangisan dan rengekan hasil dari luka di dahi nya berhasil membuatnya lupa akan segalanya.
Bahkan rencananya untuk mandi terpaksa gagal. Dan layaknya komedi yang baru saja terputar di kepalanya, hanya kekehan tanpa suara yang dihasilkan.
Kepala yang terus mengusak bagian dadanya mengalihkan dunianya, Younghyun memperhatikan setiap pergerakan Jaehyung dan segala hal yang ada pada dirinya dari sisi samping dimana ia masih bisa melihat Sebagian wajah Jaehyung.
Mata kecilnya yang masih tertutup, rambutnya yang berantakan menutupi hampir setengah wajah, bibir yang sedikit terbuka menghasilkan dengkuran halus yang hampir tak terdengar karena tersaingi oleh hujan di luar apartemen yang berada pada lantai tujuh, tangan putih pucat yang bertengger indah di pangkal leher Younghyun.
‘Shit’
Pemandangan yang bahkan tak pernah terlintas di benak Younghyun sebelumnya,
tidak pernah tahu bahwa moment seperti ini bisa tercipta dari hal-hal yang pernah ia bayangkan.Dan tanpa sadar membuat tangannya yang berada pada pinggang yang lebih tua mengerat, tidak membiarkan se senti jarak diantara mereka hadir.
‘Congratulation Jae, I’m officially full with sugar cause your silliness’
Tanpa berniat membangunkan manusia pucat di rengkuhannya dengan masih memberinya tatapan memuja atas berkat paginya.
Beberapa waktu berlalu, hanya ada syahdu suara air yang terjun dari awan.
Younghyun ingin seperti ini selamanya, tapi ia sadar waktu yang terus bergulir. Beruntunglah hari ini akhir pekan, jadi tak perlu memikirkan kelas.
Meraih ponselnya yang terkapar naas di meja kecil di samping ranjang Jaehyung sejak tadi malam saat yang lebih tua terus saja mengeluh sakit pada bagian luka di kepalanya.
07.15 am.
Hari ini Younghyun berencana membawa Jaehyung ke rumah sakit, hanya untuk memastikan bahwa hasil kebodohan pemuda California itu tidaklah membawa dampak yang buruk pada tubuhnya.
“Jae, hey, wake up sleepy head”
Younghyun mencoba membangunkan Jaehyung dengan menepuk pelan area pingganggnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You were beautiful ||JAEHYUNGPARKIAN
FanficHanya kisah yang sangat biasa dan pasaran antara pangeran kampus dan seseorang yang meyakini bahwa mereka Tak pernah bertemu sebelum nya. 'Hey, I'm Park Jaehyung (◔‿◔) coming from California' 'And I'm Kang Younghyun, coming from past to be your futu...