Encounter

258 29 7
                                    


"Damn..."


Hanya karena Brian masih ingat ada Wonpil di sampingnya, menatapnya penuh Tanya.

Tak ingin mengumpat di depan wajah dengan mata bulat itu. untuk sementara tersimpan di tenggorokannya.



Seperti yang di harapkan, tepat setelah Brian menurunkan ponselnya, Wonpil dengan pertanyaan menatapnya penasaran.



"Kenapa hyung? Ada apa dengan Chanyeol hyung? Atau Baek hyung? Apa terjadi sesuatu?".



"Dia ingin aku menjemput sepupunya di depan kampus".



"Lalu apa yang di lakukan Chanyeol hyung?"



"Ehmm... entahlah, sedang ber jalan-jalan dengan Baekhyun mungkin".

Tidak mungkin aku bilang apa yang mungkin sedang mereka lakukan.


Batin Brian berteriak.



Wonpil hanya mengerjapkan matanya, masih mencoba mencerna apa yang terjadi.



"Aku harus menjemput sepupu Chanyeol di depan gerbang, apa kau tidak apa-apa menunggu di sini dulu menunggu sampai Yoongi dan Sungjin datang?".

Dengan pertimbangan bahwa yang muda masih tidak merasa nyaman dan panik saat di keramaian, Brian dengan ragu bertanya.



"Aku akan menunggu di sini hyung, aku tidak ingin di tatap banyak orang seperti aku melakukan sesuatu yang besar".
Wajah setengah merajuk yang menunjukkan mulutnya yang juga ikut tertarik kedepan mengundang kekehan Brian.



"Baiklah, segera hubungi aku jika terjadi sesuatu".


Satu kata terakhir dan Brian meninggalkan Wonpil,



"Jadi apa yang dilakukan Chanyeol hyung dan Baekhyun hyung?"

Dengan memiringkan kepalanya, mencoba menemukan jawaban.



Brian POV



"Why always me!".

Aku akhirnya menjauh dari jangkauan Wonpil dan mencoba menemukan manusia yang di sebut Chanyeol sepupu.


Tapi aku baru menyadari satu hal yang membuatku menghentikan langkah ku.



"God, I don't even know how face he's look like".


Selain namanya, aku tak tau apapun.



"Park Jaehyung?" aku mencoba mengingat terakhir kali nama yang di sebutkan Chanyeol di akhir sesi panggilan mereka.



Sambil kembali berjalan, mencoba mengambil ponsel pada saku celanaku, menekan daftar riwayat terkahir kali orang yang memanggil dan dengan tidak sabar kembali mencoba menghajar tombol hijau seolah ponselku lah yang bersalah.



Berdering tiga kali dan...



"Kau sudah menemukannya?"



"Aku bahkan tidak mengerti apapun tentangnya, dan bagaimana aku bisa menemukannya bodoh!".



"Oh, maaf. Aku lupa itu. hehe".



"Don't hehe me, atau kau jemput sendiri".



"Dia tinggi sepertiku, hanya saja lebih kurus. Terakhir kali aku bertemu dengannya, rambutnya blonde".



"Kau sudah selesai?".



"Oh... hampir lupa, dia memakai kacamata".



"Dari ciri yang kau sebutkan, dia lebih mendekati seorang nerd".

You were beautiful ||JAEHYUNGPARKIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang