KANG

167 12 3
                                    

“Huft...”

“Sudah berapa kali kau menghembuskan napas?”

“Bukankah itu gerakan normal manusia yang masih hidup?”

“Tapi kau melakukannya seperti manusia tidak normal Hyun-ah”

Jaehyung hanya bisa menutup mulutnya sambil mendengar semua dialog antara ibu dan anak itu.

“Mereka melihatku dan Jaehyung seperti melihat alien!”

Younghyun bukannya bicara tanpa sebab, semenjak dirinya melangkahkan kakinya membuka pintu aula tersebut, ratusan pasang mata yang lapar akan gosip menatap menuju mejanya terlebih lagi ditambah dengan kehadiran lelaki yang tak di ketahui asalnya.

Jaehyung sesekali masih menunduk atau hanya menatap meja, mata sipitnya terlalu takut untuk melihat sekeliling.
Ada banyak hal di kepala nya saat ia akan menolehkan pandangan.

Sungguh, ini menakutkan. Sekarang ia mulai mengerti saat Younghyun mengatakan padanya bahwa kesehariannya adalah neraka.

Tangan panjangnya bermain pada kain sepanjang paha, berharap akan sedikit mengurangi gugupnya hingga sebuah tangan lain menggenggamnya di bawah meja.

Orang itu sudah bisa di pastikan siapa.

Mencoba mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat wajah Younghyun yang masih melihat kedepan memperhatikan ayahnya memberikan kata sambutan diatas panggung.

Dengan posisi ini Jaehyung sepertinya akan segera buta oleh ketampanan pemuda Kang.

Dagunya yang memiliki garis tegas, hidungnya yang tinggi dengan mata tidak terlalu besar yang lancip di ujungnya, dan badan tegap itu.

Siapa yang bisa melepas pandangannya pada manusia di sebelahnya ini?

“Aku akan menciummu jika masih memandangku seperti itu”

Brian bodoh, bahkan dalam hal paling serius pun dia tetaplah Kang Younghyun yang jahil.

Oh, bahkan Nyonya Kang bisa mendengar kata-kata vulgar putranya.

Jaehyung hanya mengintip sekilas ekspresi pada wajah cantik itu untuk memastikan bahwa ini tidaklah memalukan.

Tapi seorang ibu mana bisa marah pada anaknya yang tengah bahagia?

Di kesempatan ini pula saya ingin berterimakasih pada semua pihak yang sudah terlibat dan juga bekerja keras hingga keadaan perusahaan masih bertahan pada posisi stabilnya seperti sekarang”

Di panggung tidak terlalu tinggi dan lebar sedang itu, kepala keluarga Kang sekaligus pimpinan perusahaan itu memberikan kata-katanya.

Mungkin di mata karyawan itu sangat membosankan layaknya formalitas seperti biasa yang di lakukan manusia yang butuh citra.

Oh ayolah, siapa yang bisa fokus dengan pemimpin mereka jika ada lelaki sepanas ubi yang baru keluar dari api yang juga duduk semeja dengan sang Sajangnim.

Jelas ini lebih menarik apalagi identitas pemuda itu punya peluang besar adalah anak pemilik tahta.

“Brian”

Jaehyung memanggil dengan suara seadanya

“Hmm?”

Younghyun yang masih mendengarkan ayahnya dengan seksama menatap Jaehyung tepat di matanya dan merendahkan kepalanya agar telinganya sejajar dengan bibir yang memanggil.

Meja di sekitar yang masih ingin tahu dan memperhatikan di buat kacau dengan sedikit pergerakan yang mereka lakukan.

Benar-benar seperti penguntit yang ingin tau segala bentuk hal manusia-manusia yang bahkan tidak menganggap mereka ada.

You were beautiful ||JAEHYUNGPARKIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang