Life Goes On

179 17 1
                                    

Seminggu berlalu setelah hal yang tanpa di ketahui satu sama lain, menghasilkan senyum sepanjang sisa malam. tanpa di sadari senyum itu sebenarnya adalah tanda bahwa perasaan itu perlahan namun pasti mulai meracuni kewarasan keduanya.

Brian yang khawatir dengan pikirannya sendiri karena berbagai kemungkinan yang terjadi jika perasaannya yang berkembang semakin tak terkendali, dan akhirnya melukai dirinya sendiri dan orang lain.

Jaehyung dengan kebingungannya tentang sikap orang lain yang lebih muda, yang selalu ia anggap hanya perhatian biasa semata, karena menjadi baik memanglah sikap khas pemilik mata rubah itu.

Oh, dan tentang gambar keduanya yang di unggah para 'penggemar' Younghyun seminggu lalu, sedikit banyak mempengaruhi hidup Jaehyung di kampus.

Dari hanya mahasiswa pindahan menjadi setara artis di kalangan makhluk kampus lainnya.

Sebenarnya tak begitu mengagetkan juga, mengingat dengan wajah tampan menuju cantik nya bisa saja ia dengan alami menggaet perhatian segerumbulan kamera seperti Brian dan teman-teman lain yang lebih dulu punya peminat masing-masing.

Di tambah dengan skill permainan gitarnya yang membuat pemuda itu di tunjuk Chanyeol yang juga adalah sepupunya sebagai gitaris pengganti Yoongi di band-nya.

Yah, formasi band memang berubah setelah pergantian semester baru dan membuat mereka naik tingkat.

Chanyeol dan Baekhyun memutuskan untuk keluar dari posisi masing-masing di grup karena yah... biasa, manusia tingkat akhir seperti mereka harus lebih fokus ke tugas akhir dan tentu saja monster yang slalu meneror mereka, SKRIPSWEET 🙃

Diiringi dengan mundurnya Chanyeol juga, akhirnya hadirlah Dowoon yang juga bergabung dalam grup yang 'katanya' berisi anak-anak dengan gelar serpihan nabi Adam itu.

Diikuti dengan Yoongi yang juga memutuskan untuk hiatus karena harus segera mengurus program magangnya sebulan setelah resmi naik tingkat menjadi mahasiswa tahun ke tiga. Maka itu juga adalah side story bagaimana Jaehyung semakin dekat dengan sang pangeran kampus a.k.a Brian Kang.

Fakultas dan gedung yang berbeda terkadang membuat jadwal latihan band mereka sedikit mengalami delay, yah apa mau dikata.

Tiga dari mereka yang tertua sekarang adalah mahasiswa yang berada pada tingkat kritis. Dimana mengharuskan mereka harus lebih mengabdikan jiwa dan raga mereka pada tugas dosen dan segala tetekbengek nya.

Menyadari Jadwal kuliah yang makin meningkat, maka Ketika berkumpul untuk Latihan, mereka akan mengurangi intensitas bercanda dan bergurau layaknya yang biasa mereka lakukan setiap kali bertemu. Tidak lagi berpikir untuk rehat di tengah Latihan hanya untuk memakan snack atau berbicara hal tidak penting.

Seperti sekarang, berada di salah satu ruang studio Gedung fakultas musik. Menjelang sore saat habis jadwal berkencan dengan dosen dikelas.

Rambut yang sudah berantakan, wajah yang mulai suram, tas yang dengan ogah-ogahan di tenteng di sebelah bahu. Dengan sisa tenaga yang mereka punya tetap berusaha yang terbaik.

"Hyung, menggebuk drum 2 jam sepertinya cukup membuat perut ku lapar".
Yang paling muda bersuara di tengah jeda sambil memainkan stick drumnya.

"tangan mu yang bekerja kenapa perutmu yang lapar?"

"Ku pikir juga sudah cukup, besok kan sudah akhir pekan. Jadi sepertinya jadwal kita lebih longgar untuk Latihan".
Mata rubah menyahuti kata pemilik mata cemerlang sebelumnya.

Membuat Dowoon tersenyum mengejek pemuda Busan.

Jaehyung dan Wonpil hanya mendengarkan seraya masih bergelut dengan instrument masing-masing. Tanpa di sadari oleh pemuda Argentina bahwa ada mata yang sedari tadi mengawasinya dengan senyum samar.

You were beautiful ||JAEHYUNGPARKIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang