Cause I'm still with you

197 21 3
                                    

Brian POV

Entahlah, aku tak tahu apa yang terjadi. Seperti sedetik yang lalu aku masih di berada di depan restoran dan akan memasukinya. Dan sekarang berjalan menuju lorong di mana manusia yang secara tiba-tiba memanggil salah satu dari kami melalui telpon meminta pertolongan.

Aku kesal, tapi sadar bahwa aku tidak mungkin marah pada Wonpil yang secara tidak ia sadari mengacaukan acara makanku dengan yang sudah lama ku harapkan. Oh, ayolah. Seorang Kim Wonpil terlalu manis dan lembut untuk di bentak.
Hanya diam sepanjang jalan menuju tempat yang menjadi tujuan, lamunanku buyar oleh satu suara pelan yang familiar.

"kenapa kita tiba-tiba berada disini?"

"itu juga yang aku pikirkan".
Kami saling memandang satu sama lain, lalu tertawa bersama.

Matanya menyipit hilang menjadi segaris, dengan kacamata yang menggantung lucu di ujung hidungnya. Sempurna.

Satu hal yang aku sadari, suara tertawanya adalah sesuatu yang sangat aku sukai.

'damn, bahkan dia membuatku tersenyum dengan cara yang sangat sederhana'.

Normal POV

Brian dan Jaehyung menghentikan langkah mereka di salah satu lorong, di depan pintu salah satu ruangan yang cukup luas dengan jendela gelap, sedikit samar menampilkan orang di dalam bilik semen itu. Ini bukanlah pertama kali bagi mereka berkunjung ke sini. Yah, ini adalah ruangan radio Universitas kalau kalian ingin tahu.

Brian, sudah jelas. Sejak tahun pertamanya paling tidak dua bulan sekali akan masuk ke ruangan ini. Entah karena kepentingan fakultas, jabatan, kegiatan, atau hanya sekedar nongkrong tidak jelas, walau kadang juga karena hanya di manfaatkan kepopuleran nya untuk membantu temannya yang menjadi DJ kala tiba-tiba 'bintang tamu' secara tidak jelas membatalkan wawancara yang sudah di jadwalkan.

'mengganti tema pendidikan menjadi mengagumi pangeran kampus'
Sungguh hal yang menarik untuk pendengar, dan gila untuk Brian.

Jaehyung, walau tidak sesering Brian, tapi dia tidak buram akan tempat itu. beberapa kali masuk kesana karena temannya atau jelas karena kegiatan fakultas dan bandnya.

Oh ya, sebenarnya band yang di maksud adalah grup Brian. Karena Chanyeol dan Baekhyun resmi menjadi mahasiswa tahun terakhir, mereka ingin fokus pada tugas akhirnya dan dengan berat hati mengundurkan diri dari band. Bagitulah Jaehyung dan Dowoon yang secara tidak terlalu mengejutkan juga ikut masuk dan menjadi bagian dari mereka menggantikan Chanyeol pada bagian drum.

Keduanya memasuki ruangan kedap suara itu, dan menemukan beberapa wajah yang di kenal.

"Hyunggg...!"
Suara nyaring mahasiswa itu menembus ruangan pembatas antara bilik control dimana Brian dan Jaehyung berdiri.
Dengan senyum yang menampakkan cekungan pada masing-masing sisi pipinya dan mata yang tampak hilang, kesan garang tampak hilang di wajahnya. Jooheon menghampiri Brian dan memeluknya.

"Hyung... kau datang, terimakasih"
Layaknya bayi monyet, Jooheon menumpukan hampir setengah berat badannya pada Brian dan menggelendoti lengan kekar yang lebih tua.
Jaehyung tentu saja hanya mampu mengedipkan matanya, bingung dengan situasi.

"Jadi, bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi di sini?"
Yang paling tua di ruangan itu bertanya.

Jooheon menegakkan badannya dan mulai bicara.

"Hehe, jadi begini Hyung. Aku ingin Younghyun Hyung dan Jaehyung hyung menjadi pembicara untuk siaran kampus hari ini. Maukan, ayolah... hyung... bantulah dongsaengmu ini, hmmm?"
Jooheon menggunakan jurus aegyo nya, yang jika di keluarkan pada teman-teman bandnya, maka dia bisa kehilangan nyawa.

You were beautiful ||JAEHYUNGPARKIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang