🍋

202 19 13
                                    

Sudah lewat dari jadwal makan siang Ketika mereka menapakkan kaki pada pelataran rumah Younghyun yang bisa di bilang megah, setidaknya oleh Jaehyung.

Rumah berlantai tiga dengan balkon membentang pada lantai dua dan tiga,
hampir bagian yang menghadap luar di dominasi oleh kaca dengan gorden coklat putih di setiap sisinya.

Dengan bagian menuju teras adalah rumput hijau dengan berbagai tanaman bunga yang berwarna-warni.

Sekarang Jaehyung tahu konsep alam pada lantai di perusahaan dimana ayah Younghyun bekerja, rupanya di rumah mereka juga sangat mengangkat alam terlepas dari desain rumah mereka yang bisa di bilang modern.

Kolam ikan mini menarik perhatian yang lebih tua Ketika baru saja turun dari mobil, terbuai oleh suara kucuran air yang menenangkan dimana terjun bebas ke bak dibawahnya yang menjadi tempat beberapa jenis ikan hias.

Jaehyung tak bisa menahan diri untuk tidak memasukkan tangannya ke dalam kolam, dimana sejuknya air menyapa permukaan kulit.

Sedikit berharap dapat menyentuh sang penghuni asli bak semen.
Paling tidak, bisa mengurangi kebosanan menunggu ayah Younghyun yang masih di kantor.

Yah, Ketika tuan Kang mengundang dua anak muda tersebut, beliau menitah keduanya untuk pergi terlebih dahulu ke rumah sampai tiba waktu makan malam menjelang.

Younghyun ikut menuju sudut dimana Jaehyung berjongkok untuk melihat lebih jelas peliharaan pemilik rumah, atau sedikit banyak menjadi hiasan, mengikuti posisi yang lebih tua disampingnya dengan pandangan menuju jauh ke air yang mengalir bebas.

I’m sorry, Jae”

What?”

Jaehyung menatap yang lebih muda penuh tanya.

Tidak segera menjawab, Younghyun malah semakin mendekat, hingga wajah mereka hanya menyisakan jarak tak lebih dari lima senti.

Dari jarak ini keduanya dapat saling melihat fitur wajah masing-masing lebih jelas.

Dengan hati-hati tangan besar Younghyun mengelus wajah Jaehyung, kemudian menangkup pipi masing-masing sisi dengan kedua telapak tangannya.

Hingga akhirnya sebelah buku tangannya menyingkirkan rambut yang menutupi hampir seluruh dahi yang lebih tua dan menyibak, menampakkan perban baru dengan tatanan yang lebih beraturan.

Semuanya di lakukan Younghyun tanpa mengalihkan pandangannya pada mata kecil Jaehyung, seolah Jaehyung akan hilang dalam sekejap mata kala ia berpaling.

Jaehyung bisa merasakan debaran jantungnya mengalami kenaikan degup yang signifikan, berusaha menampik pikiran-pikiran aneh sejak yang lain mendekatkan tubuhnya.

Alhasil sekarang dirinya hanya bisa menunduk.

Namun kedua matanya terbelalak, kepalanya secara otomatis menatap wajah Younghyun, tepat setelah sepersekian detik ia merasakan benda lembab dan kenyal menyentuh bagian kepalanya yang terbalut luka dan sekitar kulitnya yang tak tertutupi.

Di saat itu, sang pelaku hanya menampakkan senyuman yang selalu berhasil menenggelamkan Jaehyung lebih jauh,

jauh, hingga mungkin sekarang telah mendekati batas sadarnya.

Lelaki berkacamata tidak bisa menemukan kata-kata yang pas untuk membuka mulut, bahkan hanya untuk memaki pun sekarang ia sudah tak sanggup.

Mungkin karena aku begitu lapar’

Pikirnya dalam mode setengah menolak perasaan sendiri.

Mereka terlalu jatuh dalam suasana, hingga tak menyadari pintu utama yang tak jauh dimana tempat kolam ikan terbuka.

You were beautiful ||JAEHYUNGPARKIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang