Thanks, Rain

163 24 5
                                    

"Jadi, nanti hanya aku dan Wonpil Hyung yang akan tersisa? Sepi sekali"

"Apakah maknae sedang dalam mode soft? Eww, tidak imut"

Seperti sudah kebiasaan, leader yang akan menyahuti perkataan si paling muda dengan nada mengejek. Membuat yang lain hanya bisa memandang dan tersenyum geli. Tidak peduli dimanapun mereka berada, bahkan di tempat umum seperti sekarang.

Yah, setelah adegan merengek pada Sungjin oleh Dowoon yang di dukung oleh yang lainnya. Akhirnya dengan wajah datar hanya mengikuti kemauan mereka semua, memutuskan untuk berhenti Latihan dan pergi di salah satu tempat makan.

"jadi, band kita akan hiatus sementara begitu hyung?


Wonpil menengok pada dua orang lain yang duduk di hadapannya, yang dirasa lebih waras sekarang, walau terkadang mereka bisa jadi yang tergila. Mengabaikan dua Busan yang masih saja saling menggoda di sampingnya.

"Hiatus? Tidak juga. Kita bukannya band yang biasa manggung ke sana kemari kan, cuma Latihan dan sesekali tampil dalam event kampus. Jadi ya mungkin hanya jadwal Latihan dan bertemu kita saja yang akan sangat terbatas" yang berkacamata menjawab.

Yah, akhirnya waktu yang di nanti para yang lebih tua tiba. Program magang mereka yang kebetulan mempunyai waktu yang hampir berdekatan membuat kegiatan bermusik mereka otomatis harus mandeg untuk beberapa saat.

Younghyun akan menjadi yang pertama di antara mereka bertiga untuk pergi menjalankan programnya setelah hampir semingguan sibuk mengurus segala kebutuhan administrasi yang di butuhkan.

"Kang Bra, kau akan mulai magang minggu depan kan?" dialek Busan terdengar kental di pendengaran di tengah keramaian.

"Yeah begitulah, aku cukup tegang walau sangat menarik pergi belajar di luar kelas"

"Brian Hyung mungkin akan mendapat penggemar baru setelah ini, atau mungkin jika para pegawai cukup punya waktu, mereka akan membuat fanpage sama seperti saat kau di kampus" tawa berat sang drummer jelas menggoda yang lebih tua.

Tanpa disadari membuat satu orang manusia yang ikut mendengarnya tanpa sadar sedikit menunduk dan mengerucutkan bibirnya lucu. Tak ada yang menyadari sampai makanan yang mereka pesan datang.

Memang benar, yang bisa menghentikan omong kosong mereka hanyalah makanan. Lihat mereka sekarang, begitu khitmad dan fokus pada makanan di depan mereka masing-masing.

"Ahhh hyung... jangan ambil dagingku, bukannya kau sudah punya di mangkukmu sendiri?!"

"Ayolah Dowoonahh, jangan pelit. Aku hanya ambil sedikit"

Lupakan kedamaian barusan, makanan bahkan bukan solusi. Sungjin menghembuskan napas menahan kesal atas kelakuan yang lebih muda.

"Astaga. Dopil, apakah tenang saat makan hanyalah mitos?" Sungjin mencoba menahan suaranya agar tetap tenang.

"Haha, sudahlah Jin. Seperti kau tidak pernah ribut saja saat makan".

"Diam kau Kang Bra" yang di semprot hanya tertawa saja

Saat itulah Younghyun menyadari bahwa manusia favoritnya hanya memakan makanannya dengan tenang, bahkan masih menunduk tanpa tertarik mendongakkan pandangannya pada keributan yang masih terjadi.

'Just see you like this, why I feel so sad?'

Pertanyaan yang mencuat di saat melihat posisi yang lebih tua masih diam.

"Baiklah, Dowoon ayo ikut aku untuk memesan daging tambahan"


Suara Leader sedikit mengalihkan pandangan Younghyun

"Assaaaa, ayo hyung. Wonpil hyung jelek, wleeeekk" girang sang pemuda sambil menarik tangan Sungjin mencoba menjauh menuju tempat memesan.

"Hyung... aku juga ingin daging" memcebikkan bibirnya, Wonpil menarik ujung kemeja flannel Sungjin

"Astaga, apakah aku penjaga bayi di sini. Dan Wonpil, masih ada sisa daging di mangkukmu"


Sungjin rasanya ingin terjun saja dari pohon cabai

"Kang Bra, Jaehyung, apa kalian ingin menitip sesuatu selagi aku menambah pesanan dua bayi ini?"

"Belikan aku tambahan air mineral"

Melihat Jaehyung yang seperti hanya diam tak berniat mengatakan sesuatu membuat Sungjin dan Dopil segera menuju konter.

Menyisakan Pemuda Toronto dan California di bangku yang berada pada pojok ruangan.

Bingung memulai dari mana untuk memecah keheningan diantara restaurant yang semakin ramai karena bertepatan dengan jam pulang kerja para pegawai yang ingin melepas rasa lapar.

"Are you okey?"
mencoba bicara dengan tenang, walau sebenarnya sangat mengkhawatirkan kondisi yang lebih tua.

You were beautiful ||JAEHYUNGPARKIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang