Farewell

160 10 0
                                    

Sebagian besar perpisahan akan menyisakan luka dan tangis yang mendalam, tapi bukankah berarti itu artinya sebagian kecilnya tidak?
Kadang perpisahan adalah hal yang sangat di nantikan setelah sekian lama.

Ya walaupun beberapa hal yang baik maupun buruk tidak mudah di lupakan.

Itulah hal yang kini Younghyun rasakan.
Akhirnya, seteleh menunggu kurang lebih tiga bulan, perpisahan yang sangat ia nantikan seumur hidupnya terjadi.

“Berhenti tersenyum seperti orang bodoh, does it make your mouth dry?”

Cengiran itu semakin lebar saat suara yang akrab di telinganya menyambar.

I’m so happy. Yahhhhhh…!”

Berjalan sambil berceloteh menuju pantry dapur dimana seseorang tengah berdiri membelakanginya guna menyusun makanan setelah memindahkannya ke wadah yang ada.

Siapa Kang Younghyun yang penuh karisma dan begitu panas saat bermain bass?

Atau pemuda yang begitu terlihat berkuasa saat memimpin jalannya organisasi?

Yang Jaehyung tau Younghyun hanyalah seorang absurd yang sangat menyebalkan dan terkadang memancing emosi dengan ekspresi mengejeknya,

Tapi tak jarang juga menunjukkan sisi lembut dan manjanya.

Seperti sekarang, lengan kekar itu telah melingkar kokoh di perut kecilnya dengan kepala yang menumpu pada pundak yang lebih kecil.

Tidak ada yang lebih baik selain menghabiskan sisa hari setelah seharian di neraka selain makan malam dan mengobrol ringan dengan orang yang kau suka.

Keduanya kini tengah berada di apartemen si jangkung, setelah tadi Younghyun menjemputnya di tempat kerja Jaehyung.

“Akhirnya aku akan segera keluar dari penderitaan”

Yang di tanggapi hanya senyum oleh yang lebih tua karena masih sibuk dengan pekerjaan di depannya.

“Jika saja dari awal kau mengaku sebagai anak direktur, hidupmu pasti akan lebih mudah”

“Oh, ayolah. Hidupku di kampus cukup menyenangkan karena banyak yang suka padaku dan karena aku pintar. Lalu apa yang menantang jika aku masih bermanja pada lingkungan dengan status yang aku punya?”

Jaehyung lupa. Terlepas dari Younghyun yang suka membual, Nyatanya pemuda itu adalah orang yang pekerja keras dan berkemauan kuat.

Membalik tubuhnya hingga sekarang berhadapan tepat hampir tanpa jarak, tangan Younghyun masih setia di pinggang yang lebih kecil.

Jaehyung dengan lembut menyeka anak rambut Younghyun yang sudah berantakan hasil dari bekerja seharian. Ralat, diperbudak seharian mungkin lebih tepat.

Are you serious?”

Tanya Jaehyung yang kini tangannya mulai mengelus pipi empuk Younghyun

“What?”

Farewell party, I can go with you?”

“Tentu saja, Appa pasti juga akan senang jika kau ikut kesana”

Wajahnya terus mendekat hingga kini dahi keduanya telah menumpu satu sama lain, aroma parfum Younghyun yang telah bercampur keringat menyapa penciuman Jaehyung.


Cup


Benda kenyal itu berhasil mendarat pada belah plum Jaehyung. Tak ada gerakan menuntut, hanya menempel sebelum di akhiri dengan kecupan yang menimbulkan sedikit bunyi kecipak yang membuat wajahnya memerah hingga memalingkan pandangannya menumpu pada pundak Younghyun.

Hey, What’s wrong hun?”

Younghyun menahan kekehannya, jelas ia tahu apa penyebab manusia kesukaannya ini berpaling kepala.

Tapi memang dasarnya sifat jahil itu abadi keberadaannya dalam diri si rubah.

Jadilah makhluk yang kadang masih polos akan godaan Kang itu terkena mode kekanakannya.

“Shut up”

Hanya tawa Younghyun yang terdengar setelah itu.

Jika kalian bertanya apa yang sebenarnya terjadi, jawabannya:

‘tidak ada’
Mereka masihlah sabahat.

Tapi entah jenis sahabat apa yang di maksud disini.

Sahabat yang menghabiskan waktu setiap kali ada waktu luang, berkirim pesan setiap saat, atau selalu menunggu waktu pulang bersama untuk makan malam di salah satu apartemen mereka atau di luar.

Opsi lainnya, sahabat yang melakukan sentuhan-sentuhan layaknya sepasang kekasih.

Memeluk, meraba wajah satu sama lain, dan yang barusan terjadi, berciuman.

Apa yang bisa di harapkan dari dua orang yang masih tidak mau memperjelas status hubungan?

Tidak bisakah mereka berhenti untuk menyakiti perasaan mereka sendiri?!

Entahlah, tapi jelas ini lebih baik daripada saling menyiksa diri dengan tidak bertemu dan pura-pura tidak peduli.

Soal manusia yang memergoki mereka berpelukan di depan apartemen Younghyun?, sepertinya sudah jelas siapa pelakunya.

Semuanya berakhir begitu saja saat Younghyun menjelaskan bahwa Jaehyung berada disana karena mengira dirinya tengah sakit, padahal hanya terkena tipuan oleh oknum berinisial Sungjin.

Poor Sungjin,

Sudah dibantu, malah melibatkannya pada kebohongan untuk menutupi hubungan dua manusia tidak tau diri itu.

Ya walaupun tidak sepenuhnya salah.

Kan Younghyun memang benar sakit, lebih tepatnya ‘Love sick’

Saat itu Wonpil terlihat percaya, dan berakhir dengan mereka bertiga makan malam bersama yang seluruh biaya nya di tanggung oleh Younghyun.

Yah hitung-hitung sedikit menebus sedikit kebohongan yang sudah kepalang ia lakukan.


Tapi Jaehyung dan Younghyun mana tahu kalau Wonpil tak sebodoh itu untuk percaya.

I’ll tell mom if you wanna come with me”

Mata Jaehyung membulat, hampir tersedak oleh daging yang setengah terkunyah di mulutnya.

Oh ayolah, Jaehyung sedang tidak ingin bersih-bersih dapur apartemen saat dirinya baru saja pulang dari bekerja seperti ini.

Wait, What? It’s that necessary? Is she used to come?”

“No”

Jawab Younghyun singkat sambil mengunyah daging yang telah dibalut daun hijau itu.

Then why?”

“Cause you there, she wants to meet with you”

Jaehyung menghentikan makannya dan mulai menatap serius pada pemuda di depannya yang terlihat tanpa beban menjawab segala pertanyaannya dengan wajah menyebalkan.

“Brian!”

Younghyun hanya menatap santai pada yang lebih tua, sedangkan Jaehyung perlahan mulai sebal dengan tamu tidak tahu diri ini.

“Aku serius”

“Dan kau pikir aku tidak? Aku tidak bercanda saat ku bilang Eomma-ku menyukaimu. Aku tidak tau kenapa, tapi sejak pertama aku membawa mu ke rumah dia mulai membicarakan mu dan menanyakan kapan kau akan mengunjunginya sebelum orang tua ku kembali ke Kanada”

Bolehkah Jaehyung bahagia?
Sejujurnya rumah Younghyun adalah tempat yang mengingatkannya pada rumah.

You were beautiful ||JAEHYUNGPARKIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang