Ntah mengapa hari ini aku bangun pagi lebih awal, mungkin ini efek karena terlalu bersemangat, bagaimana tidak? hari ini aku dan Mita akan berangkat ke Amerika.
"Kak kak Mira udah mandi kan?."
"Udah kok lagi siap siap nih."
"Jangan lama lama ya kak pesawatnya berangkat jam 8."
"Iya iya sekarang kan masih jam 6 bocahh."
Aku pun mengecek satu persatu koper ku dan koper Mita untuk memastikan tidak ada yang ketinggalan, setelah mengecek semuanya aku, bi Marni, dan Mita pun bergegas menaruh koper-koper kami ke dalam bagasi taxi yang telah dibooking, karena masih jam setengah 7 aku dan Mita pun menyempatkan diri untuk sarapan bersama bi Marni, jujur saja aku sangat tak tega meninggalkannya sendirian.
"Bi Marni gapapa di rumah ini sendirian selama seminggu?."
"Gapapa kok neng, lagian bi marni juga sudah ijin sama mama nya neng kalo bi Marni mau ngajak suami sama cucu bi Marni ke rumah ini."
"Oh syukurlah kalo gitu bi, bi Marni jaga kesehatan ya," kataku.
"Iya bi, bi Marni harus makan banyak nyam nyam," kata Mita sambil melahap satu potong roti bakar bikinan bi Marni membuatku geleng geleng kepala melihat kelakuannya yang sangat ke kanak-kanak an itu.
"hehe iya neng neng yang cantik , neng juga jaga kesehatan ya, oh ya salam ya buat mama sama papa kalian."
"Siap bi," ktaku dan Mita bebarengan.
Setelah menyelesaikan sarapan, aku dan Mita pun pamit kepada bi Marni dan segera menaiki taxi lalu bergegas menuju ke bandara.
***
Setelah perjalanan yang cukup lama akhirnya kami sampai di Amerika, aku dan Mita pun turun dari pesawat sambil berteriak kegirangan, dan bertepatan pada saat kami berdua menuju keluar dari bandara terlihat dua orang yang melambaikan tangan pada kami.
"Mita itu papa sama mama," kataku
"Iya kak itu mereka ah nggak nyangka akhirnya bisa ketemu mereka."
"Yaudah yuk samperin mereka."
"Papa Mama," teriak kami bersamaan sambil melambaikan tangan ke arah mereka.
"Wah anak papa udah gede gede ya."
"Iya lah papa sih gapernah pulang ke Indonesia," ceplos Mita.
"Papa kan sibuk sayang kalo ada waktu ya papa sama mama pasti ngunjungin kalian kok," jelas papa.
"Udahlah Mit yang penting sekarang kita udah bisa ketemu sama papa dan mama kan kita juga bisa liburan sambil menikmati keindahan kota New York," sahutku.
"Haha betul itu kata kakak kamu," kata Mama.
"Anak papa yang satu ini makin puitis aja ya," kata papa sambil memelukku.
"Puitis apanya sih pa? orang cuman ngomong kenyataan hehe."
"Ma Pa Mita capek," sahut Mita.
"Duh kasian ini princess kita kecapekan yaudah ayo cepet naik mobil."
Di dalam mobil kami terus bersenda gurau, melepaskan segala kerinduan selama bertahun tahun.
"Pa ini masih lama kah?," tanya Mita.
"Bentar lagi juga sampai kok," jawab papa.
"Nah itu dia apartement papa sama mama," sahut mama sambil menunjuk pada salah satu bangunan tinggi yang disekitarnya berjajar gedung gedung pencakar langit.
Sesampainya di apartement aku dan Mita pun bergegas menuju kamar dan beristirahat, meskipun aku dan Mita ingin sekali menjelajahi kota New York, namun aku dan Mita harus mengurungkan niat karena kami merasa sangat lelah.
"Kalian keliatan lelah sekali," kata Mama.
"Iya ma capek banget udah pingin tidur banget ini," kataku.
"Iya ma aku juga capek banget," kata Mita
"Yaudah kalian istirahat aja ya," sahut mama.
"Iya besok aja ya jalan jalan nya, tidur yang nyenyak ya anak anak papa good night."
"Iya Pa, ma good night."
Mita yang berada di sampingku sudah tertidur pulas, sedangkan aku tiba tiba merasa penasaran dengan pemandangan di luar jendela apartement ini, aku pun membuka tirai jendela tersebut, sungguh indah sekali New York dimalam hari, terlihat gemerlap lampu lampu yang masih menyala terang, dan juga gedung gedung tinggi yang dihiasi cahaya warna warni membuat ku terpana dan tak sabar untuk menjelajahinya besok pagi, aku pun bergegas menuju tempat tidur ku dan beristirahat karena besok aku akan bersenang senang di kota ini yeay I'm so excited.
KAMU SEDANG MEMBACA
Made in the USA
Romance"No matter what the people say, I know that we'll never break Cause our love was made, made in the USA" - Demi Lovato (Made In The USA) Pernahkah kamu merasa sangat kesusahan untuk melupakan sesorang? dan kamu selalu berpikir he's the one but he's n...