Author saranin baca part ini sambil play video di mulmed ya :)
***Jason masih terus menatap sepupu kesayangannya yang tengah duduk termenung di kursi penumpang di sebelahnya. Ia sadar kalau ada sesuatu yang telah terjadi saat dia pergi ke toilet tadi. Jason yang sudah ada di balik kemudi tak kunjung menyalakan mesin mobil, ia masih menatap Mira dengan keinginan untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, namun di lain sisi ia tak ingin sepupunya itu kembali menangis seperti saat di restoran tadi.
“Mir,” ucap Jason dengan tatapan nanar kepada gadis di sebelahnya yang tengah terdiam sambil menatap ke arah luar dan juga tubuh yang diselimuti oleh jaket miliknya.
Mira segera menoleh ke arahnya dengan menyuguhkan senyuman tipis yang masih bisa terulas di wajahnya yang kini terlihat sangat kacau. “Hem?.”
Melihat keadaan Mira yang seperti itu Jason pun mengurungkan niatnya untuk menanyakan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Ia kembali menatap jalanan dan menghela nafas panjang. “Gapapa Mir,” jawabnya yang langsung menancap gas dan melaju dengan cepat membuat Mira menatapnya bingung.
***
{Mira’s POV}
Aku melangkah gontai sambil menatap lantai yang dilapisi karpet di sepanjang lorong. Pikiran dan batinku seakan tak mau berhenti saling bersahutan. Jason yang juga tengah berjalan di sampingku sesekali melirikku. Sadar akan hal itu, aku sebenarnya ingin menceritakan semuanya kepadanya tapi kurasa itu hanya akan memperumit segalanya.
Setelah cukup lama sibuk dengan pikiranku sendiri. Tanpa sadar ternyata kini aku sudah ada di depan pintu apartemenku. Jason membukakan pintu untukku dan langsung kusambut dengan senyuman, lalu aku berjalan mendahuluinya. Aku ingin cepat cepat menuju kamar ku karena takut kalau Jason akan mencoba untuk membahas apa yang sebenarnya terjadi di restoran tadi. Setelah melepas sepatu dan jaket aku pun segera mempercepat langkahku menuju tangga dan melesat ke kamarku tanpa menghiraukan Jason yang masih termangu di ambang pintu.
***
Zen menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Ia tak ingin kejadian 8 tahun yang lalu terulang kembali. Kejadian dimana Zen tidak sempat mengucapkan selamat tinggal kepada Mira, kejadian dimana Zen sudah terlalu terlambat untuk mengejar Mira.
Ia yang terlihat rapi lengkap dengan baju formal namun tanpa mengenakan dasi karena ia tak terlalu mahir mengenakannya mempercepat langkahnya sambil melingkarkan jam tangan di pergelangan tangannya.
“Zen kamu mau kemana?,” tanya Salman yang tengah berada di ruang tengah sambil menonton acara olahraga yang setiap pagi ia tonton saat Sellie—mamanya Zen sedang berbelanja beberapa kebutuhan sehari hari.
Zen pun langsung menoleh ke arah darimana asal suara tersebut, “Nganter Mira ke bandara pa,” jawabnya.
“Hari ini ada berkas yang perlu kamu tanda tangani, mampirlah ke kantor sebentar,” ucap Salman tanpa menatap Zen karena terlalu fokus dengan tayangan di hadapannya.
“Baik pa,” ujar Zen yang langsung melesat keluar dari mansion super mewah milik keluarganya.
***
Zen kini tengah berjalan menuju ke ruangannya. Beberapa kali ia mempercepat langkah lalu menengok jam tangannya.
“Selamat pagi pak Zen,” sapa beberapa karyawan yang berpapasan dengan nya.
“Selamat pagi,” jawabnya dengan senyum seadanya dan kembali mempercepat langkah.
Setelah sampai di depan ruangannya, seperti biasa Nina akan menyambutnya dan membawakan berkas atau kopi untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Made in the USA
Romansa"No matter what the people say, I know that we'll never break Cause our love was made, made in the USA" - Demi Lovato (Made In The USA) Pernahkah kamu merasa sangat kesusahan untuk melupakan sesorang? dan kamu selalu berpikir he's the one but he's n...