Pertama tama author minta maaf ya udah lebih dari sebulan gak update cerita ini, lagi benerin mood biar mood nulis lagi nih :( makanya part ini aku bikin panjang bangettt so hope you guys enjoy it maaf kalo masih banyak typo maklum masih amatir :(
****
Aku pun menutup pintu apartemenku lalu menggandeng tangan Zen dan menggiringnya ke ruang makan, orangtua dan sahabat sahabat ku memang belum kuberi tahu kalau aku memiliki hubungan dengan pria yang tengah kugandeng tangannya ini, jadi tak heran kalau mereka sempat kaget, kulihat ekspresi mereka sangat beragam Shilla dan Nita terlihat shock dengan mulut mereka yang kini membentuk O bulat sempurna, sedangkan mama, papa, dan Mita justru tersenyum tulus melihat kebersamaan kami, tidak heran mereka terlihat begitu bahagia, bagaimana tidak, kan dulu ide mereka untuk menjodohkan aku dengan Zen.
Aku pun melepaskan genggaman tanganku. “Silahkan duduk Zen.”
“Seharusnya aku yang mempersilahkan kamu duduk.” Katanya sembari menarikkan kursi untukku dan mempersilahkanku duduk tepat di sebelah kursinya.
“Thank you.”
“Aduh so sweet banget sih kak Zen sama kak Mira.” Sahut Mita yang seketika membuatku tersipu malu.
Aku hanya bisa menunduk, takut kalau Mita akan menggodaku habis habis-an karena pipiku yang memerah. “Apaan sih Mit.”
“Yaelah dasar galak.” Katanya sambil menjulurkan lidah kepadaku.
“Ehemm.” Sahut Shilla yang kini mengerutkan dahinya seolah olah mengkode ingin diberi tahu siapa sebenarnya pria di sebelahku ini.
Aku pun memperkenalkan mereka kepada Zen. “Eh Zen ini Shilla dan ini Nita mereka sahabat aku dari SMA dan guys kenalin ini Zen.”
“Hai Zen.” Sahut mereka.
“Hai.” Katanya sambil menyunggingkan senyuman kecil yang tak biasa ia tunjukkan pada orang asing dan menurutku sangat manis.
Wajar saja Zen terlihat sangat canggung, dia biasanya akan bersikap sangat dingin pada orang yang belum ia kenal namun kali ini untungnya ia lumayan ramah pada sahabat sahabatku.
“Pacar baru Mir? Kok gak cerita sih? Lo mah belum belum udah sombong sama kita.” Ceplos Nita yang sedari tadi masih terlihat kaget karena aku menggandeng Zen.
Aku pun mengecilkan volume suaraku agar tidak terdengar oleh Zen. “Sstt guys plis deh kita juga barusan kok jadiannya.”
“Jadi beneran pacar baru nih?.” Sahut Shilla dengan sangat keras dan hampir membuat jantungku copot.
Aku pun sempat tertunduk malu karena kelakuan mereka dan segera mengalihkan pembicaraan. “Yaelah biasa aja kali gausah teriak gitu, udah deh mending kita potong kue nya aja gimana?.”
“Lo kebiasaan banget ya ngalihin pembicaraan.” Kata Shilla sambil memutar bola matanya.
Aku pun terkekeh mengingat mereka sangat mengenalku dan semua kebiasaanku. “Salah sendiri bawel hehe.”
“Bawel bawel gini lo sayang kita kali.” Sahut Nita sambil mengibaskan rambutnya dengan gayanya yang sangat kemayu.
Aku dan Shilla tertawa melihat kelakuan Nita yang satu itu, dia benar benar tidak berubah, mereka berdua sama sekali tidak berubah.
“Plis deh ini kapan potong kue nya kakak kakak cantik? Berantem mulu dari tadi.” Sahut Mita yang sedari tadi menatap kami kesal.
“Oh ya lupa yaudah potong kuenya yuk.” Kataku sembari berdiri dari tempat dudukku dan mengambil pisau roti yang ada di sebelah kue ulang tahunku tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Made in the USA
Romance"No matter what the people say, I know that we'll never break Cause our love was made, made in the USA" - Demi Lovato (Made In The USA) Pernahkah kamu merasa sangat kesusahan untuk melupakan sesorang? dan kamu selalu berpikir he's the one but he's n...