Part 9

487 39 5
                                    

Dering ponselku berbunyi menandakan ada pesan yang masuk, ku buka inbox yang ternyata adalah pesan dari Zen.

From : Zen

Besok kita berangkat jam 9 jangan lupa!!.

Me :

Iyee.

From : Zen

Lo jangan begadang soalnya besok banyak tempat yang bakal kita kunjungi.

Me:

Iya Bawel.

Obrolan kami malam itu berakhir karena tak ada balasan dari Zen, mungkin dia sudah tidur, ah lebih baik aku tidur juga kan besok mau keliling New York sama Zen hehe.

☻☻☻

"Mira sayang bangun dong," teriak mama di balik pintu kamarku.

Aku yang baru saja selesai mandi mempercepat langkahku untuk membukakan pintu kamarku karena teriakan mama yang tak kunjung berhenti.

"Eh maaf ma Mira barusan selesai mandi," kataku yang saat itu hanya mengenakan handuk.

"Iya gapapa kok sayang, bagus deh kamu udah mandi cepet ganti baju ya, udah jam 8 loh," perintah mama.

"Oke ma."

Pintu kamar ku kembali ku tutup, aku memakai dress yang diberikan oleh om Salman dan Tante Sellie, syukurlah ukurannya pas di badanku, setelah selesai bersiap-siap handphone ku kembali ber dering, benar saja itu adalah sms dari Zen.

From : Zen

Lo udah siap siap kan? Ntar gue jemput, gausah sarapan! .

Me :

Udah kok, okee.

*Beberapa menit kemudian*

From : Zen

Gue udah di depan rumah lo!.

Me :

Bentar aku masih ngemasin barang.

Lagi lagi tak ada lagi balasan dari Zen, akhirnya selesai juga, aku keluar dari kamarku dan berpamitan kepada mama.

"Ma aku berangkat dulu ya," kataku sambil mencium pipi kanan dan kiri mamaku.

"Iya sayang, oh ya kamu gak sarapan dulu?," tanya mama.

"Kata Zen gausah ma kayaknya kita bakal sarapan di restaurant gitu," jawabku.

"Oh gitu yaudah hati hati ya kalian berdua, have fun," kata mama sambil membukakan pintu depan untukku.

Aku sungguh terkejut karena ternyata Zen benar benar sudah menungguku di depan apartement.

"Oh sorry Zen, udah nunggu lama kah?," tanyaku.

"Engga kok, you look beautiful with that dress by the way," jawabnya

"Really? Ini kan hadiah dari mama sama papa kamu," kataku yang tak habis pikir karena Zen memujiku.

"Mama emang selera nya tinggi sih haha," candanya.

"Oh ya mari tante, saya sama Mira berangkat dulu ya," katanya kepada mamaku sambil sedikit membungkukkan badannya kepada mama sebagai tanda untuk menghormati orang yang lebih tua.

"Oh iya Zen, hati hati ya," kata mamaku sambil melambaikan tangan kepadaku dan Zen.

Zen berjalan mendahuluiku, tak kusangka ia membukakan pintu mobilnya untuk ku, haha gila ini cowok punya dua kepribadian apa gimana sih, kemarin aja dingin banget eh sekarang sweet banget kayak gini. Aku memberikan senyuman kepada Zen sebagai tanda terima kasih dan for the first time in forever dia juga senyum balik oh my god manis banget senyumannya gila.

Made in the USATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang