Chapter 1

2.1K 212 38
                                    

Laki-laki dan perempuan tidak akan bertahan lama dalam hubungan persahabatan

-BATAS FRIENDZONE-

Kenan terdiam di sofa sambil menikmati kopi susu dan mengecek laptopnya untuk mengecek email, selain berprofesi jadi Dokter, Kenan juga memiliki satu komunitas yang menampung anak-anak berbakat dalam bidang IT dan robotik. Setiap bulan, setiap tahun mereka akan selalu mengikuti kompetisi untuk memperjuangkan kemenangan membanggakan Indonesia dan keluarganya.

Terhitung sudah hampir satu tahun Kenan menjalani bisnis ini, walaupun selalu pulang dalam kekalahan tapi semangat anak-anak didiknya tak pernah surut, dan itu mampu membuat Kenan semakin yakin kalau dia bisa berhasil suatu hari nanti. Seperti saat ini, tiga bulan lagi akan di adakan kompetisi keamanan siber nasional dengan metode online dan offline. Kompetisi Cyber ini memainkan permainan Computer Network Defence, Penetration Test, Capture. Itu sebabnya Kenan harus membagi fokusnya dengan adil. Agar tak ada yang terlalaikan sedikitpun.

"Nan, sarapan dulu yuk. Papa udah nungguin." Kenan menoleh menatap Rani, perempuan yang sempat menjadi kekasihnya dulu, yang sayangnya kini harus memilih papanya sendiri untuk menjadi suaminya.

Kenan tak masalah, asalkan Sang Papa bahagia, dia rela mengubur perasaannya untuk Rani, lagi pula Kenan masih belum sepenuhnya mencintai Rani, bayang-bayang Aurora masih selalu hadir setiap hari dalam hidupnya.

Kenan mengangguk dengan tersenyum, lantas ia mengekor Rani untuk turun kebawah.

"Pagi pah." Danu yang sedang menyeruput kopinya menatap Kenan dengan semringah. Danu tidak mengetahui kalau Rani adalah mantan kekasih Kenan.

"Pagi Nan, hari ini sampai jam berapa selesai shif?"

"Sampai sore pah, jam 5 juga udh selesai."

"Jangan lupa jemput Latifa kalau memang sore pulangnya." Kenan mengangguk paham, sudah rutinitasnya melayani keluarga Mario. Menjaga Aurora, Latifa dan Resi adalah kewajiban bagi Kenan. Keluarga keduanya, sudah sangat dekat dan akrab, jadi masalah yang ada di keluarga Kenan akan selalu melibatkan keluarga Mario begitupun sebaliknya. Tidak tahu bermula dari mana intinya keduanya akan selalu berkaitan.

"Oh iya, kemarin Mario ngasih undangan, katanya Latifa mau menikah, beneran?"

Kenan terkekeh geli, "Iya pah, dia mau nikah Minggu depan, ya calonnya si lumayan menjanjikan, bokap calonnya yang punya perusahaan Prasetyo Grup. Papa tahu sendiri kayanya mereka gaakan habis buat tujuh turunan sekalipun." Danu menganggukkan kepalanya, beliau sudah beberapa kali bekerja sama untuk masalah logistik rumah sakit dengan Prasetyo Grup dan mereka memang menjanjikan dan tak pernah mengecewakan.

Kenan tersenyum saat Rani memberikan nasi dan beberapa lauk pauk untuk dirinya. Tentu saja setelah Rani menyiapkan makanan untuk suaminya.

"Makasih ma," ujar Kenan dengan perasaan yang sangat canggung. Sungguh aneh sekali memanggil Rani dengan sebutan mama padahal usia mereka hanya terpaut satu tahun.

"Kamu kapan mau nyusul? Masa kalah sama Latifa."

Kenan tertawa kecil, "Kenan mah mau aja, tapi kan belum ada calonnya. Nyari istri kan ga semudah nyari permen diwarung pah."

Kenan menenggak air mineralnya, "Kenapa ga sama Aurora saja?"

Uhukk ... Uhukk ...

"Ngaco, mana mau Aurora sama Kenan."

"Loh kalian kan udh lama bareng-bareng masa perasaan suka sedikit aja gaada?"

KENAN MY BEST HUSBAND [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang