Chapter 20

591 83 5
                                    

Jika dia gagal dalam mencintaimu, maka izinkan aku menggantikannya

-Kenan : My Best Husband-

****

VOTE DONGG JOMPLANG BANGET VOTE SAMA VIEWNYAA HUHH

YANG GA VOTE KITA GA TEMEN POKOKNYA

****

Aurora menatap keramaian di depannya dengan tatapan sendu, entah mengapa rasanya ada yang berbeda dalam kumpul keluarga mereka kali ini, Padahal yang datangpun selalu sama. Ada Ayah, Bunda, Latifa, Raga beserta keempat anaknya juga Kenan. Namun entah mengapa rasanya jadi lebih berwarna. Mungkin karena kumpul keluarga kali ini Aurora dan Kenan memiliki status baru sebagai pasangan suami istri? Namun kebersamaan keduanya tentu bukan hal baru. Lantas apa yang membedakan?

Yang membedakan sikap yang Kenan Tunjukan didepan semua orang yang duduk melingkar di meja makan ini.

Biasanya Kenan hanya menunjukan segala perhatiannya di tengah Aurora kesulitan melakukan sesuatu, namun sekarang, kepekaan Kenan semakin bertambah dan semakin membuat Aurora merasa bak ratu di negri dongeng. Yang selalu di layani dan selalu di turuti apapun keinginannya. Kenan benar-benar tahu bagaimana cara memperlakukan Aurora dengan baik dan begitu manis.

"Ih, atee masa udah gede masih disuapin. Malu dong," cibir Aa saat mendapati Kenan mendaratkan suapannya di mulut Aurora.

Aurora mencebik, "Iri aja nih tetangga."

Kenan terkikik geli, sebelum akhirnya dia meletakan satu buah paha ayam di piring Aa.

"Kalau udah gede terus punya pacar, pacarnya harus di perlakukan dengan baik ya, jangan di bikin nangis terus."

"Emang kalo udah gede bisa nangis?"

"Bisa, mama tuh dulu kerjannya nangis mulu," ujar Raga tiba-tiba, hal itu sontak membuat Latifa tidak terima. Enak saja, justru dia berusaha mati-matian supaya tidak menangis.

"Iya mah?"

"Gausah dengerin papa, bohong itu," ucap Latifa yang berusaha untuk tidak peduli.

"Papa ga boleh boong tahu, nanti idung na panjang kaya pinokio ya kan ma?"

Latifa menganggukan kepalanya setuju, "Bener, jadi Aa gaboleh ngikutin papa tukang bohong."

Kenan tersenyum tipis, "Lagian Aa, nangis itu buat siapa aja bisa. Mau masih kecil, mau udah besar, nangis itu boleh. Setiap tangisan itu biasanya, ada luka yang sakitnya hanya kita yang bisa rasain."

"Kaya Aa kemarin mecahin pot nenek, kalau dia bisa bicara, itu bunganya nangis karena rumahnya Aa rusakin." Sambungnya lagi, sementara Aa mencoba untuk menyimak, berbeda jauh dengan Feby, yang kini sudah berlari menuju ruang tv dan disusul Latifa sambil menyuapi makan malamnya.

"Kasihan bungannya," ujarnya

"MAMA, POT YANG TADI UDAH DI BENERIN?" Teriakan Aa yang tiba-tiba mampu membuat semua orang terkejut.

KENAN MY BEST HUSBAND [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang