Chapter 11

741 91 2
                                    

"Hari ini mau kemana?" Kenan bertanya lebih dulu saat dirinya sudah berada dibalik kemudi. Sementara Aurora masih diam menyandarkan punggungnya sambil meminum teh tarik yang dia beli tadi disalah satu toko.

Hari ini keduanya baru saja selesai fitting baju, Kenan hampir dibuat gila karena gaun yang Gwen tunjukan untuk Aurora terlalu terbuka. Membuat Aurora kehausan karena saat keluar dari ruang ganti Kenan terus menerus menggelengkan kepalanya.

"Lo ga balik ke rumah sakit emangnya?" Tanya Aurora.

Kenan menggeleng, "Gue udah tukeran jadwal sama Pandu, harusnya besok jadi sekarang."

Aurora mengangguk paham, dia menghabiskan teh tariknya dan membuangnya keplastik khusus sampah makanannya.

Kenan memakaikan selt belt untuk perempuan itu, namun perempuan itu masih asik membuka Snack yang mereka beli sebelum berangkat.

"Jadi mau kemana hari ini?"

Aurora sempat berpikir, ketahuilah wajah perempuan itu sangat menggemaskan, sampai membuat senyum Kenan tak Sudi untuk menghilang.

"Kan selama ini Lo sellau nurutin apa mau gue, kemanapun yang gue mau, gimana kalo sekarang gantian. Kita ketempat yang paling Lo suka, gue mau tahu apa aja yang calon suami gue suka dan tempat yang kaya gini yang disukai. Gimana?"

Kenan terkekeh geli, "Jangan nyesel ya."

Aurora menganggukan kepalanya lantas cengiran lebar menghiasi wajahnya.

Jika dipikir lagi memang benar, sejak dulu saat mereka masih remaja bahkan sampai sekarang sudah dewasa Kenan selalu menuruti apa yang dia mau dan kemanapun diinginkam Aurora. Tak pernah sekalipun Aurora bertanya apa yang Kenan inginkan dan apa yang Kenan suka.

Kenan tidak masalah, dia bisa mengurus dirinya sampai membuatnya jadi kenyamanan dalam kesendirian. Waktunya hanya dia habisnya untuk merawat dan menjaga Aurora.

Kenan bisa menjadi siapapun untuk Aurora. Kakak, Abang, Ade, temen curhat, sahabat atau teman gabutnya semua bisa Kenan lakukan berbeda dengan Alkan yang selalu menolak jika Aurora mengajak cowok itu berlama-lama berduaan.

Alkan lebih suka dirumah, menghabiskan waktunya untuk belajar dan melakukan hal yang disukainya. Sementara Aurora tipe perempuan yang tidak betah di rumah. Dia bahkan bisa pergi kemanapun sendirian. Asalkan dia senang.

Mario, ataupun Resi tidak mempermasalahkan itu. Mereka bahkan mendukung apapun yang diinginkan anak pertamanya itu sampai membuat Aurora jadi keterusan manja seperti sekarang.

Namun saat Latifa hadir, sifat kekanakan Aurora perlahan berkurang, dia juga semakin dewasa dan bisa mengerti apa yang harus dia lakukan untuk orang tuanya dan adiknya.

Dan selama perubahan itu Kenanlah yang berada disampingnya, membantunya berjalan diatas kerikil tajam yang bisa menghancurkan telapak kakinya jika dia tak bisa bertahan berjalan lebih lama.

Mata Aurora membulat saat mobil Kenan memasuki pelataran rumah sakit.

"Tadi katanya gak balik lagi kerumah sakit, kenapa malah kesini sekarang? Ada yang ketinggalan?"

Kenan terkekeh, dia lantas melepas selt belt yang Aurora kenakan. Kebiasaan buruk perempuan itu jika dimobil selalu lupa memakai sabuk pengaman dan karena sekarang perempuan itu memakainya Kenan berinisiatif membukanya karena Kenan tak ingin Aurora kesulitan.

"Ikut aja ayo, bawa itu cemilannya."

Aurora menurut, dia juga penasaran kemana sebenarnya Kenan ingin mengajaknya.

Kenan turun lebih dulu, lantas dia memutar mobilnya untuk membuka pintu sebelah kiri tempat Aurora duduk.

Menggenggam tangan perempuan itu seolah mengatakan kepada dunia bahwa Aurora adalah miliknya dan dia sangat bahagia memiliki perempuan itu.

KENAN MY BEST HUSBAND [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang