Chapter 10

726 91 1
                                    

Aurora membuka pintu dengan kasar, berjalan seharian mengitari mall setelah pulang dari makam mampu membuatnya kehabisan tenaga. Entah ada angin apa tiba-tiba Kenan mengajaknya belanja sepuasnya. Merasa tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan jadilah dia menuruti apa mau calon suaminya itu.

Kenan menyusul masuk kedalam rumah, kedua tangannya penuh dengan barang belanjaan Aurora membuat Resi yang menghampiri mereka pun menggeleng melihat kelakuan anak pertamanya itu.

"Taro di situ aja Nan biar dia yang bawa ke kamar, biar gak manja."

Kenan tersenyum, "Gapapa Bun biar Kenan bawa ke kamarnya aja kasian dia kecapekan."

Cowok itu berjalan menyusuri tangga di lantai dua untuk meletakkan belanjanya Aurora, sedangkan perempuan itu mengibas-ngibaskan kedua tangannya angkuh.

"Kamu tuh beruntung bisa dapetin Kenan. Udh penyayang pengertian lagi. Yang terpenting dia udh mapan." Resi duduk disebelah Aurora yang masih sedia memejamkan matanya.

Aurora membuka mata lalu menoleh, "Iya, tapi Aurora jadi makin gak enak. Dari dulu Kenan selalu nemenin Aurora. Bahkan waktu Kenan pacaran sama Rani pun Kenan masih memprioritaskan Aurora. Sebenernya Bunda sama Ayah ngelakuin apa si sampe bikin Kenan nurut gitu."

Resi memukul paha Aurora kencang, membuat perempuan itu mengaduh kesakitan, tangannya mengelus pahanya yang menjadi sasaran bundanya tadi.

Resi memincingkan matanya, "Dia kaya gitu, karena dia sayang sama kamu, kamunya aja yang gak pernah ngerasain."

Mendengar ucapan Bundanya itu membuat Aurora tertawa kencang.

"Kalo dibilangin ngeyel, emang Kenan belum cerita apa-apa kekamu?"

Aurora terdiam, lantas kepalanya menggeleng, "Cerita apa?"

"Tunggu aja nanti juga dia cerita kok."

Aurora mencebikan bibirnya kesal, "Bunda mah gitu si, tahu ah Aurora Laper, mau makan."

"Sana, ajak Kenan juga buat makan."

"Hm." Resi menggelengkan kepalanya menatap Aurora berjalan menuju dapur. Setidaknya Resi tenang, Aurora tidak murung seperti dulu saat anaknya bersama Alkan. Resi tahu Kenan tak akan pernah menyakiti anaknya.

"Nan, makan dlu." Kenan yang baru saja turun dari tangga pun langsung menoleh.

"Ra, berapa kali gue bilang baju jangan diberantakin begitu, kasihan bunda udh capek-capek gosok tapi Lo ngambilnya gabener." Kenan berujar sinis, cowok itu terkejut saat melihat kamar Aurora yang berantakan tak terurus, baju kotor tergeletak sembarangan, selimut yang jatuh kelantai, baju didalam lemari yang terjatuh karena tidak tertutup pintu lemarinya. Beberapa hari ini Aurora memang sedang menginap dirumah orang tuanya, Kenan pun sedikit aneh waktu Aurora mengatakan dia akan pindah kerumah yang sudah dia beli dengan hasil jerih payahnya selama bekerja sebagai pembawa berita walau sesekali dia juga suka turun kelapangan untuk meliput berita. Karena yang Kenan tahu Aurora masih belum bisa hidup sendiri. Perempuan itu masih sulit untuk tinggal jauh dari kedua orang tua dan dirinya.

"Iya, iya bawel deh."

Aurora menyalakan kompor untuk memasak air, berniat membuatkan Kenan teh hangat.

Saat air sudah mendidih dan bersiap untuk dia tuangkan kedalam gelas tutup tekonya terbuka karena tidak tertutup rapat membuat tangannya kepanasan karena uap dari air mendidih. Membuat teko itu jatuh dan air mendidihnya mengenai kaki Aurora.

"Akwhhhh ...."

Kenan yang melihat kejadian pun langsung panik, dengan cepat dia menyingkirkan tekonya dan menarik Aurora untuk menjauh.

KENAN MY BEST HUSBAND [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang