PROLOG

3.4K 224 41
                                    

Bahkan jika sahabatmu tidak memiliki kekasih, belum tentu dia mau dengan kamu kan?

-BATAS FRIENDZONE-

Kenan menepuk punggung Aurora yang sejak tadi masih terisak, tangis perempuan itu tidak berhenti sejak sejam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenan menepuk punggung Aurora yang sejak tadi masih terisak, tangis perempuan itu tidak berhenti sejak sejam yang lalu. Kenan tidak tahu apa yang menjadi penyebab sahabatnya itu menangis sesenggukan seperti ini. Aurora hanya tiba-tiba datang kerumah sakit sambil mencari dirinya. Bahkan banyak dari beberapa dokter dan perawat mengira Aurora adalah kekasih Kenan yang sudah lama tidak bertemu dengan cowok itu.

"Udah dong, Lo cerita ke gue kenapa nangis begini?" Kenan mengusap wajah Aurora yang basah dengan air mata, mata perempuan itu sudah membengkak karena terlalu lama menangis, membuat Kenan terkekeh geli melihat kondisi Aurora sekarang.

Aurora meraih tissue yang berada diatas meja, "Gausah ketawa! Gue ga mood buat bercanda."

Kenan jongkok, menyamai tubuhnya dengan tubuh Aurora yang duduk di sofa.

"Makanya cerita kenapa Lo bisa nangis gini?"

Aurora memeluk Kenan tanpa aba-aba membuat Kenan hampir saja terhuyung jika tak segera menyeimbangkan posisinya.

"Alkan pergi Nan." Tangan Kenan yang semula mengelus punggung Aurora pun terhhenti.

Pergi?

"Pergi gimana maksudnya?"

Aurora menarik ingusnya, "Dia pergi gatahu kemana. Dia cuma nitip pesen sama Bi Ira, Tante Rinai juga gaada dirumah. Ini tandanya dia emang udah nyiapin pergi ga si?"

Kenan mengelus puncak kepala Aurora, "Lo gatahu kan kenapa dia pergi gitu aja?"

"Ya orang dia ga bilang alasannya apa. Dia pergi tanpa alasan Nan! Pantesan dia kemarin baik banget sama gue. Ngajak jalan-jalan, kalau gue tahu kemarin hari terakhir gue bareng dia, gue gaakan biarin dia pulang."

Kenan berpindah tempat duduk disamping Aurora, membiarkan perempuan itu menyandarkan kepalanya di bahu tegapnya. Tangan Kenan tiada henti mengelus puncak kepala perempuannya.

Hati Kenan terasa sakit melihat Aurora seperti ini. Kenan hanya ingin Aurora bahagia walaupun kebahagiaan perempuan itu bukan bersama dirinya.

Kenan bisa saja meminta kepada sang ayah untuk menjodohkan dirinya dengan Aurora. Namun Kenan tidak mau egois, Kenan juga sadar diri, dia tak mau menikah dengan perempuan yang perasaan dan hatinya sama sekali bukan untuknya.

Kenan hanya bisa berada disamping Aurora saat perempuan itu sedang bersedih.

"Udah jangan nangis lagi. Gue yakin kalau dia sayang sama Lo dia bakalan balik."

Aurora menatap Kenan sebentar membuat jantung Kenan seketika berdegup dua kali lebih cepat.

"Kalau dia ga balik gimana?"

KENAN MY BEST HUSBAND [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang