Chapter 7

767 104 1
                                    

—bahagianya hanya sekedar bisa melihat senyummu

****

"Jadi lo bakalan terima perjodohan lo sama Kenan Ra?"

Rama berujar setelah Aurora selesai menceritakan masalahnya. Rama sangat menyayangkan perihal sikap Alkan kepada Aurora. Padahal yang Rama tahu, Alkan begitu mencintai perempuan yang sempat menjadi kekasihnya dulu ini, Rama juga tidak tahu apa yang terjadi dengan sahabatnya itu selama lima tahu belakangan, Namun Rama yakin kalau Alkan memiliki alasannya tersendiri. Biar nanti dia yang bertanya, sekarang Rama cukup menemani Aurora untuk menjadi teman curhatnya.

Kebetulan Rama mengajaknya bertemu untuk suatu hal.

Aurora mengangguk, sambil mengaduk jus melon yang dia pesan, "Iya, tapi nikah dengan kontrak dan perjanjian yang kita sepakati."

"Kenapa harus kaya gitu?" tanya Rama serius. Karena setahu Rama Kenan menyukai Aurora sejak jaman mereka masih SMA. Rama tahu karena dia kan Kena dulu cukup dekat. Kenan malah lebih galak dari seorang bapak yang khawatir putri ya akan menangis karena ulahnya.

Iya dulu saat Aurora masih berpacaran dengan Rama. Kenan hampir setiap hari bertanya tentang hubungannya dengan Aurora. Itu sebabnya Rama bisa menyimpulkan bahwa cowok itu menyukai Aurora sejak lama.

"Gue gamau egois, Kenan juga berhak bahagia. Gue yakin perjodohan ini dia terima karena terpaksa. Dia mau gue bahagia dan ga diomelin sama Ayah lagi. Kenan selalu menomorsatukan kebahagiaan dan kepentingan gue dari pada dirinya sendiri."

Rama terkekeh geli, ternyata memang Aurora yang tidak menyadari akan kehadiran perasaannya Kenan.

"Ra, lo pernah mikir gak kalau Kenan itu sayang sama lo?"

Aurora tertawa, "Kenan emang sayang sama gue. Gue juga sayang sama dia. Orang kita sahabatan dari jaman orok gimana ga saling sayang. Dia udah kaya kakak gue sendiri."

Rama menepuk jidatnya, "Bukan itu maksud gue."

Aurora menyeritkan dahinya bingung, "Terus apa?"

"Kenan itu suka sama lo dari jaman SMA Ra. Masa iya lo ga pernah gitu sedikit aja baper sama sikapnya Kenan yang kelewatan perhatian gitu sama lo? Dia bahkan mukulin gue pas tahu kita putus."

Aurora melotot, "Dia mukulin lo? Kok bisa? Kan kita putus karena gue yang mutusin kenapa malah lo yang disalahin."

"Kenan ngiranya gue yang mutusin lo, terlebih lagi katanya ada yg lapor ke dia sebelum kita putus kita sempet berantem. Makanya dia pikir gue mutusin Lo gara-gara keegoisan gue."

Aurora meringis, padahal dulu memang keputusannya buat mengakhiri hubungan dengan Rama. Selain karena Aurora tidak memiliki perasaan apapun untuk Rama. Alasan Aurora menerima Raga juga karena kasihan sekaligus balas dendam kepada Alkan. Niat hati ingin membuat Alkan cemburu tapi tidak berhasil.

Ah berbicara Alkan, dia jadi ingat kembali kisah masa lalunya dengan Alkan saat mereka SMA. Saat Alkan membantunya untuk olimpiade kimia. Saat Aurora memeluk Alkan dikala papanya Alkan meninggal. Saat Rinai berkata bahwa Alkan mencintainya sejak lama.

Semua berputar dalam memori otaknya seperti kaset rusak membuat hatinya kembali merasa tak terima dengan pengkhianatan yang Alkan berikan.

KENAN MY BEST HUSBAND [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang