Chapter 25

585 77 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR PLISS

****

"Aduh bunda udah udah bunda dengerin dulu penjelasan kakak, sakit bunda."

Resi tiada henti memukuli bahu hingga bokokng anaknya itu saat dia melihat Aurora sedang asyik bermesraan dengan Alkan di salah satu mall yang sering mereka kunjungi di akhir pekan. Awalnya Resi mangkir, dia berpikir bahwa Aurora mungkin sudah tidak lagi berhubungan dengan lelaki itu. Namun kenyataannya anaknya itu bahkan masih tersenyum lebar dan tertawa kencang saat bersama Alkan. Padahal disini Resi sudah begitu berharap akan mendapatkan cucu dengan segera dari anaknya itu.

"Apa? Mau jelasin apa? Udah jelas-jelas kamu ketauan jalan sama cowok lain dibelakang suami kamu, Kenan gatau kan kalau kamu jalan sama si Alkan itu?"

"Tenang dulu bunda, kakak ga selingkuh sumpah demi tuhan, kakak cuma nemenin Alkan yang lagi disuruh momong anak tantenya, kakak ga enak mau nolaknya." Aurora berdalih, padahal sebenarnya pertemuan mereka memang sudah direncanakan, namun sialnya mereka bertemu Resi saat ingin membeli keperluan rumah.

"Kak, apapun alasannya, kamu harus izin sama Kenan kalau mau pergi, kamu sudah bukan perawan lagi, kamu sidah bersuami kak. Inget status kamu itu istrinya Kenan," peringat Resi dengan begitu geram melihat kelakuan anaknya itu.

"Bunda ga gitu ..."

"Apa si yang kamu harapin dari lelaki itu? Jawaban? Jawaban apa? Dengan dia kasih jawaban dia selingkuh atau enggak emang bisa ngerubah semuanya? Bisa dia ngerubah kepercayaan bunda sama ayah yg sudah dirusak? Enggak kak. Kamu hanya akan menyesali perbuatan kamu ini nantinya. Dia belum tentu mau serius dengan kamu."

"BUNDA CUKUP." Aurora berteriak keras didepan sang bunda, pertama kali dan mampu membuat Resi terkejut.

Aurora menahan napasnya, mengapa bundanya sangat tidak pengertian, Aurora tahu, saat bersama Alkan dia juga tidak berhak berharap banyak, tapi bukan kejelasan status yg Aurora inginkan, Aurora hanya ingin memastikan hatinya itu akan berlabuh kepada siapa. Aurora juga tahu tindakannya kali ini sangat beresiko, tapi kalau tidak begini Aurora tidak akan pernah tahu siapa yang dia cintai. Karena saat bersama Alkan ataupun Kenan Aurora sulit membedakan mana perasaan mana teman. Terlebih lagi belakangan ini sikap Kenan yang begitu lembut padanya.

"Bunda kenapa si ga pernah ngerti sama apa yang aku mau."

"Apa yang bunda ga ngerti, bunda cukup mengerti, bahkan sangat mengerti bagaimana kamu mencintai pria itu begitu besar, hal itu yang membuat Bunda juga mengerti kalau dia memang bukan pria baik untuk masa depan kamu."

"Kamu harusnya beruntung bisa dapet suami yang begitu mencintai kamu sepenuh hati seperti Kenan, dia bahkan rela mati untuk melindungi kamu, lihat apa yang kamu perbuat untuk membalas cintanya? Kamu justru mengkhianatinya." Aurora melotot, benarkah bundanya berbicara seperti ini seolah-olah tidak bersalah. Bagaimana pun juga sang bunda dan ayahnya lah yang membuat luka baru untuk Kenan.

KENAN MY BEST HUSBAND [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang