꒰ 00 ⤸ vf - Diary Felix ❞

2.3K 144 2
                                    

Lee Felix, iya itulah namaku. Mungkin aku ingin sedikit membongkar masa laluku di dalam buku diary ini.

Aku tumbuh di panti asuhan, dengan teman-temanku serta Ibu yang sudah mengurusku sejak bayi. Aku hidup bahagia disana, bersama anak-anak yang lain. Kami hidup bahagia walau terkadang salah satu dari kami merasakan rindu kepada keluarga kandung kami. Akupun begitu. Aku terkadang berpikir, dimana orangtuaku. Aku sama sekali tidak mengetahui hal itu.

Aku selalu tersenyum, walaupun rasanya sakit. Salah satu alasanku tersenyum, adalah seorang Lee Minho. Ya, dia temanku di panti asuhan juga, ahh kurasa bukan teman. Lebih tepatnya Kakak, dia lebih tua dariku. Dia selalu membuatku tersenyum, dia selalu menguatkanku disaat aku berpikir bahwa keluargaku tidak menginginkanku.

Aku bahagia. Sampai akhirnya, ada sepasang suami istri yang mengaku sebagai Orangtua dari Kak Minho. Mereka membawa Kak Minho, mereka membawa penguatku, mereka membawa alasanku tersenyum. Sedih? Tentu saja, saat itu aku masih berumur 5 tahun. Aku tidak bisa menahan tangisku, aku menangis selama 2 hari saat itu. Aku sama sekali tidak keluar kamar. Namun aku tersadar sesuatu, jika Kak Minho bersama orangtuanya, pasti Kak Minho akan bahagia.

Dan, aku akan bahagia jika Kak Minho bahagia, walaupun tidak bersamaku. Kemudian aku mulai menjalankan hari-hariku seperti biasanya, walaupun rasanya sangat berbeda tanpa Kak Minho.

Dan aku mulai merasakan kerinduan tanpa adanya Kak Minho. Aku menyendiri di teras rumah panti tersebut. Sampai akhirnya sang Ibu panti menghampiriku, menyerahkan ponselnya padaku. Senyumku mulai mengembang saat melihat ada Kak Minho di dalam layar ponsel tersebut.

"Heyy adik manis, nggak kangen kakak ganteng hah?!"

Aku tersenyum setiap kali mengingat itu.

Aku menjawab. "Kakak Jelek, Lixie kangen!"

"Kakak ganteng, Lixie.."

"Kakak jelek!"

"Ganteng"

"IH YAUDAH KAKAKNYA LIXIE!"

Aku bahagia saat itu, aku bisa mendengar kembali suara Kak Minho.

Aku lihat Ibu panti juga bahagia, bisa melihat aku ceria kambali.

Walaupun kami berpisah, kami tak akan lupa 1 sama lain. Kak Minho sama sekali tidak mengunjungi kami, tapi terkadang Kak Minho menghubungi kami melalui ponsel. Setidaknya aku masih bisa mengetahui kabar kak minho.

Lalu, saat aku berumur 7 tahun, aku akhirnya bisa menemukan orangtua kandungku. Aku mulai tinggal bersama orangtuaku.

Saat itu.. aku sangat terkejut.

Bahagia, sangat bahagia.

Aku di pertemukan kembali oleh penguatku. Rumahnya.. bersebelahan dengan rumahku.

Kak Minho adalah anak tunggal, dan aku memiliki 3 orang kakak. Kami tumbuh bersama, hingga saat ini aku berusia 17 tahun.

Aku.. Kak Minho..

Bahagia

Kami selalu bersama..

Mungkin hanya ini yang bisa ku ceritakan tentang masa laluku, jariku juga mulai pegal menulis. Haha

-Lee Felix







TBC

Hai.. Ini aku, Valixie

Kalian yang pernah baca cerita Dream Battle, tau Valix ngga?

Itu aku, hehe. Aku kehilangan akun lagi..

Dahlah

See you next chapter

Sick [HYUNLIX] Complate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang